Psycology Might 64

613 50 1
                                    



"Mao dihukum."

Ucapnya tiba-tiba membuat Ao terhenti. Ao berbalik menatapnya meminta penjelasan.

"Dihukum? Mao? Kenapa?"

"Dia melepaskan tersangka pembunuh barcode."

"A-apa maksdmu?"

"Dia melepaskan pembunuh itu. Dia hanya menghilangkan ingatannya dan melepaskannya pergi."

"Mao melakukannya? Dia tidak membunuh Haru?"

"Dia tidak membunuhnya. Dia tidak mau melihat wajah sedihmu katanya."

"Syukurlah. Jadi Haru selamat. Bagaimana dengan Mao? Hukumannya sampai kapan?"

"Mungkin selamanya."

"Apa maksudmu?"

"Dia melepaskan pembunuh yang sudah membunuh 36 kali. Dia akan dihukum berat."

"Tidak mungkin! Apa yang bisa kulakukan untuk melepaskannya?!"

"Tidak ada yang bisa dilakukan. Dia tetap akan dihukum."

"Tidak! Aku akan melakukan apapun, asal dia tidak dihukum!"

"Bagaimana kalau Ao menggantikannya? Mungkin dapat dipertimbangkan."

"Akan kulakukan! Hukum saja aku! Lepaskan Mao!"

"Apa kau serius? Kau akan dihukum berat."

"Aku tidak akan lari. Karenaku Mao harus menanggung semua kesalahanku. Aku yang melepaskan Haru, bukan Mao. Jadi jangan hukum dia tapi aku."

"Baiklah kalau kau tetap memaksa, aku tidak akan segan-segan lagi padamu."

Ucapnya langsung memukul perut Ao sekuat tenaga dengan tangan besinya membuatnya muntah dan pingsan dia pun memapah Ao dan pergi.

Hpnya langsung berdering.

"Aku sudah mendapatkannya. Lakukan persiapannya."

Ucapnya menutup teleponnya.

Sebenarnya siapa Tobio? Apa yang akan dia lakukan pada Ao?

Sireo, Ryu, Kas dimana kalian?

....................................................................................................................

Mao yang dikurung selama 2 minggu pun dibebaskan. Dia pulang ke markas dengan lesu.

"Sialan sekali si Tobio! Aku akan membunuhnya lain kali! Bagaimana dengan Ao yah? Apa dia masih marah? Tapi sudah 2 minggu, kuharap dia tidak marah lagi."

Gumamnya selama perjalanan pulangnya.

Saat itu pula lewat sebuah mobil yang membawa Ao. walau tidak jelas, Mao bisa melihat jelas siapa yang di papah Tobio masuk ke dalam mobil dan melaju dengan cepat itu.

"Ao?!"

Pekiknya segera berbalik dan mengejar mobil tersebut. Dia pun segera menyalakan Hpnya dan menelepon Sireo.

"Ketua?!"

"Dimana kalian?!"

"Kami dimarkas!. Ada apa? Ketua terlihat buru-buru?"

"Apa Ao di sana?"

"Tidak! Dia keluar tapi tidak kembali! Kami segera mencarinya tapi sinyalnya hilang tiba-tiba! Dan dia tidak memakai gelang pemberianku sebelum penyadapnya di bersihkan!"

"Aku melihatnya dibawa oleh orang! Segera datang dengan ikuti Gpsku. Ao sedang tidak sadar!"

"Aku mengerti! Aku akan meminta Kas mengikutimu!"

Mao pun mematikan teleponnya dan fokus menyetir.

"Tobio! Aku tidak akan memaafkanku jika kau melukai Aoku!"

Marahnya mempercepat laju mobil. Tobio menyadari mobilnya di ikuti, dia pun meminta sopirnya semakin cepat. Tobio mengikat kaki tangan Ao dan menutup mulutnya beserta matanya. Jadi dia tidak bisa melihat apapun setelah dia sadar.

Lalu Mao teringat pertemuannya dua minggu yang lalu.

"Mao! Kau harus membantuku!"

"Membantu apa?"

"Aku membaca laporanmu. Kau punya bawahan yang bisa menyembuhkan segala penyakit bukan? Dan dia juga bisa menyembuhkan diri."

"Dia hanya bisa memindahkan sakit ke tubuhnya dan dia memulihkan dirinya sendiri. Bukankah di laporan sudah kukatakan."

"Apapun itu! Aku ingin menemui Ao!"

"Ada apa Tobio? Apa yang terjadi padamu?"

"Istriku sedang sakit! Aku harus menyelamatkannya!"

"Apa maksudmu?!"

"Putriku meninggal karena suatu penyakit. Tapi istriku tidak menerima kenyataan ini. Dia mengurung diri bersama putri kami! Tolong hidupkan putri kami!"

"Putrimu bukan sekarat!? Dia sudah tidak bernyawa, bagaimana bisa Ao menyelamatkannya?!"

"Aku yakin Ao bisa menyelamatkannya! Dia bisa memindahkan kematian putriku padanya bukan? Seperti memindahkan sakit."

"Kau gila! Bagaimana Ao bisa melakukan hal itu?! Dia tidak bisa menghidupkan orang! Dia bukanlah Tuhan!"

"Kalau tidak dicoba tidak akan tahu! Aku harus menemuinya!"

"Tidak akan kubiarkan Ao terluka seperti itu! dia sedang sakit!"

"Aku harus menemuinya! Atau istriku juga tidak akan selamat!"

"Ao tidak bisa menghidupkan orang! Kau dengar perkataanku?!"

"Sebelum dicoba tidak akan tahu!"

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!"

"Aku akan membocorkan rahasiamu melepaskan pembunuh jika kau terus menghalangiku!"

"Aku tidak peduli! Aku tidak akan menyerahkan Ao apapun masalahnya!"

Mao benar-benar tidak menyangka dia benar-benar membeberkan pelepasan Haru yang hanya menghilangkan ingatannya semua. Dia harus di hukum selama itu.

Tapi Mao pikir dia tidak bisa ke markas. Karena di sana banyak penjaga. Ada Sireo dan yang lainnya. Dia bisa tenang dalam penjara jika semua bawahannya dapat melindungi Ao.

Tapi ternyata dia salah, dia tidak menyangka Ao keluar pada hari ini juga setelah lama mengurung diri.

Tobio pasti sudah menunggunya.

Mao pun semakin mempercepat mobilnya dan menghalangi mobil yang ditumpangi Ao dengan paksa.

"Dia menghalangi jalan!"

"Tabrak saja!"

"Tapi!"

"Lakukan saja! Dia akan menghindarinya!"

Pekik Tobio pada supirnya. Dia pun tidak menghentikan mobilnya begitu juga dengan Mao dan tabrakan pun terjadi begitu cepat, mobil Mao terseret olehnya dan menghunjam pohon besar.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang