Psycology Might 67

589 51 8
                                    


Apa yang dikatakan Ao memang benar, jika dia tidak segera memindahkan sakit Sireo padanya. Maka Sireo akan mati karena pendarahan seperti saat ini. jantung Ao melemah dalam beberapa detik, tapi karena kekuatan penyembuh Ao juga sudah meningkat dari hari ke hari. Perlahan tapi pasti jantungnya kembali berfungsi normal.

Ao menatap ruang laboratorium Aki dengan sedih. Dia memang dari awal berasal dari sini, sekarang pun berada di sini.

"Kau sudah bangun Ao?!"

Pekik Aki di luar tabung silinder Aki. Dia hanya menatapnya karena tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Aki. Sireo segera datang mendengar panggilan Aki.

"Ao!"

Panggilnya. Aki pun segera menguras air dalam tabung dan Sireo sendiri segera mengeluarkan Ao setelah pintu kaca terbuka.

"Kau baik-baik saja?"

"Um.."

"Apa masih ada yang sakit?"

"....."

Dia tidak menjawabnya. Aki segera mengeringkan tubuh Ao dan memberikan baju ganti.

"Ao, apa yang terjadi? Apa kau merasa sakit?"

"Aku ingin sendiri."

Jawabnya berjalan pergi.

"Apa yang terjadi pada Ao?"

"Dia pasti masih merasakan suasana sewaktu di dalam tabung."

"A-apa? Seharusnya tidak usah di masukkan di sini!"

"Itu hanya satu-satunya cara untuk memantau keadaannya! Aku juga tidak mau dia menderita seperti ini."

Ucap Aki sedih. Sireo terdiam dan segera mengejar Ao.

Ao duduk diam di ruang latihan, dia menatap langit cerah di atasnya. Memang ruang itu sedikit terbuka dengan dunia luar, hanya atapnya saja untuk menikmati pemandangan malam berbintang.

"Keringkan dulu rambutmu, nanti masuk angin."

Pesan Sireo yang baru datang dan mengeringkan rambut Ao.

"Aku tidak akan bisa sakit seperti itu."

Balasnya membuat Sireo tidak bisa menjawabnya.

"Memang iya, kekuatanmu selalu menjagamu."

"Sakit seperti itu tidak akan membunuhku."

Sambungnya lagi.

"Apa yang kau bicarakan Ao?!"

"Sireo, bisakah kau berjanji satu hal padaku?"

"Janji? Janji apa?"

"Aku ingin kau membunuhku."

"Apa maksudmu?! Kenapa aku harus membunuhmu!?"

"......."

"Jawab pertanyaanku Ao!"

"Aku tidak tahu, aku hanya takut. Aku takut aku tidak bisa mati dan kalian.. Aku bukan manusia.."

Jawabnya gugup dan sedih.

"Manusia atau bukan, kau tetap Ao."

"Aku..Aku takut.."

"Apa yang kau takutkan? Bukankah jadi immortal itu bagus? Kau bisa melihat dunia selama berabad-abad."

"Apa yang bagus jika kalian tidak ada?! Aku tidak akan bisa menerima kenyataan jika kalian pergi satu persatu dan meninggalkanku sendiri!"

"Jika hal itu sampai terjadi, anggap saja kami sudah gagal dalam misi. Tapi selama kami hidup, kami tidak akan meninggalkanmu. Jadi jangan memikirkan hal tidak penting itu."

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang