Psycology Might 45

639 64 0
                                    


"Aku tidak bisa membunuhnya. Apa kalian akan marah?"

Tanya Ao pada udara. Dia duduk termenung di kelas play groupnya. Tiba-tiba tampak bayangan anak-anak tersenyum padanya.

"Ikutlah bersama kami."

Ajak Itou menggenggam tangan Ao, Ao menatapnya.

"Itou.."

Ao pun tanpa pikir panjang membalas genggaman Itou. Dia memeganginya erat.

"Ikutlah bersama kami, kita akan selalu bersama."

Ao terdiam.

"Ao!"

Sebuah panggilan menyadarkannya. Bayangan tentang anak-anak itu hilang.

"Maafkanku. Aku tidak bisa ikut dengan kalian, masih ada yang membutuhkanku di sini."

"Apa dia orang penting?"

"Sangat penting."

"Kenapa tidak ikut dengan kami. Kita akan selalu bersama, bukankah kita sudah berjanji?"

"Itou.. Aku tidak bisa,aku juga tidak mau dia sakit karenaku. Jadi maafkanku. Aku yakin kita akan bertemu lagi suatu hari nanti. Takdir akan mempertemukan kita kembali.."

Ucapnya yang mulai kehilangan kesadaran, darah dalam tubuhnya belum juga berhenti mengalir keluar.

"Ao!!Ao!"

"Sireo.."

Panggilnya sebelum tubuhnya jatuh ke lantai yang dingin.

"Kakak yakin tidak ikut dengan kami? Orang itu lebih berharga dari kami?"

"Hm.. kalian sama-sama berharga untukku. Dan maaf, aku tidak bisa membunuhnya."

"Asal kakak bisa bahagia kami bisa mengakuinya. Terima kasih sudah mempedulikan kami dan memikirkan kami. Sampai jumpa, kakak cantik. Semoga bahagia, kami akan selalu melihatmu."

"Sampai jumpa.."

Ucap Ao menangis bahagia.

"Terima kasih. Kalian sudah menjadi bagian dari hidupku.."

"Ao!"

Panggil Sireo yang tiba-tiba muncul.

"Sireo.."

Panggil Ao.

"Apa yang kau lakukan di sini! Semua mencarimu!"

"Sireo.. maafkanku.."

Ucapnya menutup kedua matanya.

"Ao! Hey Ao!"

Panggilnya menggendong Ao. Dia kemudian berbalik.

"Tidak akan kubiarkan kalian membawa Ao! pergilah kalian semua, pembunuhmu sudah kami tangkap dan akan dihukum. Kalian bisa tenang sekarang."

Ucapnya berlalu pergi dengan teleport super cepat. Dalam sekejap sudah berada di depan markas.

"Aki!! Aki!!! Aku menemukan Ao!"

Panggilnya mencari Aki. Aki segera keluar dan melihat Ao yang tidak sadar.

"Ao! apa yang terjadi?!"

"Dia sudah begini saat kutemukan. Dia mungkin diserang oleh pembunuh itu, pembunuh itu tidak mati hanya kehilangan banyak darah."

"Syukurlah, Ao tidak membunuh orang. Ayo bawa ke ruanganku. Aku akan mengoperasinya."

"Apa yang akan dilakukan?!"

"Tentu saja mengambil timah besinya bodoh! Kalau timah besinya masih di dalam tubuh Ao dia tidak akan pulih sempurna. Darahnya akan terus keluar! Cepat lakukan!"

"Baik!"

Ucapnya menteleport dirinya langsung ke ruangan Aki. Sireo sudah membaringkan Ao ke kasur menunggu kedatangan Aki yang datang setelahnya.

Aki tanpa membuang-buang waktu langsung melakukan operasi. Sireo di sana membantunya.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang