Disaat mereka sudah selesai berbincang dan akan menentukan hari pertunangan mereka. pintu terbuka dengan tiba-tiba dan muncul seorang gadis memakai Kimono biru bermotif bunga dan sebuah bunga disematkan di rambutnya yang disanggul rapi terlihat sangat sempurna, semua mata menatapnya tanpa berpaling dan terpesona.
Dia melihat sekelilingnya mencari Ryu. Saat dia menemukannya dia segera menghampirinya melewati semua orang di sana tanpa permisi. Dia mengingat apa yang diajarkan Sireo.
"Kalau misi ini gagal maka kita tidak akan pernah bertemu dengan Ryu lagi. Berjuanglah Ao!"
Pesan Sireo menyemangati Ao.
Dia berdiri di depan Ryu dan menatapnya.
"A-Ao?"
Panggil Ryu masih shock dengan kemunculannya yang tiba-tiba. Padahal dia sedari tadi mengingatnya dan tidak menyangka dia akan muncul.
"Apa Ryu akan meninggalkanku?"
Isak Ao memeluk erat Ryu membuat Ryu semakin kalang kabut. Ao pun segera menyematkan speaker ke telinga Ryu dan langsung terdengar suara licik Sireo.
"Ryu! Lakukan apapun yang kusuruh kalau kau mau masalah perjodohanmu kelar! Dan selalu bisa bertemu dengan Ao!"
Pekik Sireo di seberang. Ryu langsung mendengarkan dengan seksama.
Ryu kemudian memeluk balik Ao.
"Maafkanku Ao, aku tidak bisa menolak perjodohan ini demi keluargaku."
"Apa keluargamu lebih penting dariku?"
"Kalian berdua sangat penting! Aku tidak bisa memilih diantara kalian."
"Jadi Ryu akan meninggalkanku? Dan menikahi gadis yang tidak Ryu kenali?"
Tanyanya menatap Ryu dalam. Ryu terdiam karena jantungnya yang tidak mau berhenti berdetak kencang.
"Apa dia lebih cantik dariku?"
Tanyanya melihat ke belakangnya. Semua terbengong melihat drama romantis mereka.
"Dia tidak lebih cantik darimu. Ao adalah yang tercantik dari seluruh jagat raya."
Puji Ryu, hatinya masih berdegup kencang walau ini hanyalah akting dengan plot romantis yang dibuat Sireo. Tapi sepertinya Sireo terlalu mendramatisirnya seperti film di TV.
Ryu berpikir akan menghajar Sireo kalau bertemu nanti. Dia melibatkan Ao yang polos dengan semua ini.
Miyako yang mendengar perkataan Ryu menjadi emosi.
"Apa maksudmu aku ini jelek?!"
"Aku tidak perlu mengatakan hal itu."
Balas Ryu. Ao menatapnya tanpa ekspresi.
"Aku tidak mau menikah dengan orang seperti ini! Tidak mau!"
Jeritnya berlari pergi. Murano hanya terdiam melihat semua ini. Kemudian matanya bertemu dengan mata Ao. Tiba-tiba saja Murano tersenyum senang pada Ao yang segera Ao berpaling.
"Ayah. Ibu. Kita juga pulang."
Ucapnya mengajak kedua orang tuanya pergi, mereka hanya menurut dan pergi. orang tua Ryu masih menatap keduanya. Mereka sepertinya tertarik pada Ao, mereka tersenyum penuh arti.
"Ryu kenapa tidak bilang punya gadis secantik ini?"
Ucap ibunya senang.
Maaf ibu, dia seorang cowok pastinya.
Ryu hanya tersenyum malu. Ao hanya diam saja.
"Kalau begitu akan kubatalkan perjodohan ini, ibu tidak mau gadis cantik ini menderita lebih dari ini lagi. Kalau Ryu bicara tentang ini lebih cepat, kami tidak akan membuat rencana ini."
Aku juga baru tahu hal ini ibu.
"Kalau begitu kami pergi dulu, kalian lanjutkan percakapan kalian."
Ucapnya berjalan pergi.
"Kenapa kalian nekat sekali!!"
Marah Ryu pada Sireo.
"Karena kami membutuhkan kekuatanmu, kembalilah ke markas."
"Aku benar-benar tidak menyukaimu Sireo. Tapi terima kasih atas segalanya. Dan Ao juga."
Ao hanya menatapnya tanpa ekspresi, karena dia merasa sudah menyelesaikan misinya.
Dia hendak membuka kimononya yang segera dihentikan Ryu hingga keduanya terjatuh ke lantai dengan Ryu di atasnya sambil memegangi kimono Ao yang sedikit terbuka. Jantung Ryu berdegup dengan kencang melihat Ao dengan dekat. Ao tanpa ekspresi menatapnya balik. Disaat itu pula pintu kembali terbuka dan terlihat orang tua Ryu di depan sana.
"Ara ara.. maaf mengganggu. Tapi Ryu kau terlalu cepat."
Ucap ibunya sambil tersenyum senang dan menutup kembali pintunya.
"Ryu! Kalau kau menyentuh Ao! Aku akan membunuhmu!!!"
Jerit Mao di seberang telepon. Ryu merasa telinganya akan meledak karena suara Mao. Dia seperti punya indra ke 6 mengetahui segalanya dari kejauhan.
"Ao ayo kita kembali ke markas."
Ucapnya menjauh dari Ao. Dengan dibantu Ryu bangun mereka pun segera melesat pergi.
Sesampainya di markas, mereka disambut dengan meriah,
"Selamat datang kembali Ryu!"
Pekik semuanya senang. Ryu hanya tertawa senang. Tempat dia berada memang di sini. Dia lebih hidup jika bersama mereka. Sedangkan Mao dan Aki sedang sibuk memfoto Ao dengan baju kimono sebelum dia mengganti bajunya. Ryu hanya tertawa senang, dia sudah memiliki foto Ao dengan pakaian kimono itu, tapi dia hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycology Might
FantasyDidunia ini pasti ada yang namanya kekuatan supranatural. Kita tidak tahu darimana datangnya kekuatan hebat tersebut. Ini adalah kisah fantasy beberapa pemuda yang memiliki kekuatan supranatural. Mereka di rekrut oleh seseorang dan membentuk sebua...