Psycology Might 101

168 18 6
                                    


Semuanya sedang fokus melihat tayangan di layar proyektor, awalnya tidak ada apa-apa tiba-tiba muncul seseorang dengan memakai topeng. Kemudian dia membalikkan kameranya dan baru terlihat seorang pria muda duduk di kursi tersebut.

Mata tertutup, mulut dibungkam, kaki dan tangan diikat dengan kuat di kursi jadi tidak bisa melakukan apapun.

Pelakunya tidak bicara tapi dia memakai bahasa dilayar yang bertuliskan.

'Bagaimana cara membunuh orang ini?'

Dia seperti bertanya pada penontonnya. Komentar pun langsung bermunculan serta like dan subcribe ada yang senang, ada yang kaget, ada yang tidak menyangka dia memviralkan sebuah penyiksaan dan ingin membunuhnya, ada juga yang sangat mendukung dan mengatakan apa yang harus dilakukan.

Pelakunya hanya tersenyum dan mendekatinya dengan sebuah pisau.

Dia pun langsung memotong telinganya seperti yang diminta komentator.

Semuanya menjerit ketika melihat rekaman video ini.

Pelakunya benar-benar melakukan apapun yang diminta komentatornya.

Selesai memotong telinganya, giliran mengupas kukunya satu persatu dengan tang besi.

Hingga pada akhirnya dia menusuk beberapa kali hingga dia mati di tempat.

'Akan lanjut kukuliti, tunggu hasilnya.'

Ucapnya dan video mati.

Lalu video selanjutnya bermain, terlihat badan pria itu tergantung di pohon dengan kulitnya yang sudah tidak melekat di badannya. Hanya kepalanya saja yang masih jelas kalau dia pria yang sebelumnya. Videonya dipost menjelang sehari setelah pembunuhannya.

Mao mematikan videonya dan menyalahkan lampu.

"Ini benar-benar sadis.."

Ucap Kas jijik.

"Dia pikir manusia itu binatang?! Orang brengsek itu!"

Marah Sireo. Ryu hanya diam saja, dia tidak banyak komentar melihat video tersebut.

Ao juga hanya diam, tapi pikirannya sedang berjalan.

"Kalian tahu apa yang harus dilakukan bukan?"

Tanya Mao pada anak-anak didiknya.

"Maaf Ryu kau dipanggil. Karena ini kasus penting jadi kau harus bekerja sama dengan yang lain."

"Aku juga sudah selesai dengan masalahku."

"Benarkah? Kau sudah menangkap pelakunya?"

".............................."

Ryu tidak menjawabnya karena menurutnya tidak perlu dibocorkan.

"Aku tidak bisa mengatakannya karena dia anggota keluargaku. Tapi oyaji sudah melakukan hukuman yang pantas dengannya."

"Asal sudah ditangkap yah syukur."

Jawab Sireo. Ryu hanya diam saja, mereka pun melanjutkan meetingnya.

Ao mencoba mengehack akunnya tapi ternyata akun itu sudah beda.

Videonya pun sudah tidak ada lagi.

Dia tidak meninggalkan jejak sama sekali.

Dia juga seorang hacker, mengehack akun orang lain untuk memposting video menjijikkanya.

Orang yang dipakai akunnya sudah diintrogasi dan sama sekali tidak tahu bahwa akunya di hack. Dan untungnya dia sudah lama tidak pakai akun tersebut jadi polisi percaya padanya. Karena dia berkata jujur, akunnya memang sudah dia tinggalkan karena tidak sempat melakukan video sebab sibuk kerja.

"Orang ini benar-benar licik!"

Kesal Kas karena belum bisa menemukan penjahatnya. Tapi mereka sudah bekerja keras, beberapa kali memutar video tersebut untuk melihat lokasinya lalu kemudian pohon yang menggantung korban.

Mereka sudah mengunjungi TKP tapi tidak mendapat petunjuk.

Saat mereka ke tempat pohon dimana korban digantung, dia menampak diri membuat Ao sedikit terkejut. Melihat secara langsung itu sangat mengerikan, dia menutup matanya.

"Ao? Apa?"

"Dia ada di sini.."

"Siapa?"

"Sang korban.."

Jawab Ao membuat Sireo mulai takut. Ryu melihat sekitarnya dan tidak ada siapapun. Kas juga memandang sekitarnya tapi tidak ada apapun.

"Dia sedang apa?"

"Menatap kita dengan benci."

"A-apa?!"

"Kan kita bukan pembunuhnya!"

"Kita akan segera menemukan pembunuhnya, bisakah kau memberi kami petunjuk?"

Saat Ao bertanya pada korban dia pun menghilang.

"Kenapa kau masih meminta petunjuk! Ayo pergi!!"

"Kenapa Sireo?"

"Dasar penakut!"

"Ayo pergi kalau sudah selesai!"

Pekiknya lagi dan pergi mengajak Ao. Sireo benar-benar tidak suka dengan namanya hantu, bukan tidak suka tapi takut.

"Apa dia masih ada?"

"Sudah tidak ada,"

"Kita sudah berjanji padanya, mungkin dia akan merasa lebih tenang."

"Harus segera menemukan pelakunya!"

Merekas sudah mulai bersemangat lagi, padahal tadi tidak menemukan petunjuk sama sekali.

Dua minggu berlalu sejak kejadian itu terjadi, mereka tidak mendapatkan hasil sama sekali.

Kas mulai putus asa,

"Aku sama sekali tidak menemukan petunjuk!"

"Apa dia akan melakukannya lagi?"

"Jika dia memang psikopat, ku yakin dia pasti akan melakukannya."

Jawab Ryu.

"Dimana dan siapa yang akan dia tangkap?"

"Selama kita berbicara di sini mungkin dia sudah melakukan aksinya."

Balas Ao membuat semuanya diam.

Mereka kembali mengerjakan tugas masing-masing, dia sudah menemukan identitas korban dan bertanya ke teman dekat atau pun tetangga tapi karena korban agak tertutup orangnya jadi mereka tidak bisa menemukan petunjuk.

Lalu keluarga, keluarganya sama sekali tidak mau angkat bicara. Apa ada orang tua yang membiarkan anaknya mati begitu saja? Atau orang tuanya memang berharap anaknya memang tidak ada?

Tidak ada yang tahu karena orang tua hanya bungkam, pasrah menerima semua yang terjadi pada anaknya. Apa orang tua ini ada masalah?

Ryu menghela napas panjang.

Tiba-tiba mendapat telpon dari Mao membuat mereka kembali ke ruang meeting.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang