psycology Might 21

1K 94 0
                                    


"Hey Ao, bangun dong. Kau sudah tidur cukup lama."
Rengek Kas memeluk tangan Ao.

Kemudian
Puk


sebuah hantaman mendarat di kepala Kas yang membuatnya meringis.
"Aw! Kenapa kau Ryu! Kalau mau peluk Ao peluk saja! Jangan memukulku seperti itu!"
"Bukan begitu. Nanti kau akan merusak infus Ao! Mengerti!"
balas Ryu, kas segera melepas tangannya dari tangan Ao.
"Benar juga."
keduanya lalu hening setelah merasakan sesuatu.
"Kas merasakan nya ?"
"Hawa pembunuh yang kuat."
"Lindungi Ao!"
Teriak Ryu segera membawa Ao pergi sebelum dinding di atas kepala Ao roboh. Dan bebatuan jatuh di atas rajang yang ditiduri Ao. Untung Ryu cepat membawa tubuh Ao pergi.
"D..Dia ?"
"Mayat hidup!"
Teriak Kas melihat kemunculan Antonie diantara debu yang berterbangan. Mereka sangat yakin kalau Antonie sudah mati, tubuhnya terpotong 2 oleh sireo dan sudah dibawa ke ruang autopsi. Tapi yang berdiri di depannya adalah Antonie dengan tubuh yang utuh sama seperti semula.

"Berikan Ao padaku!"
perintahnya menatap mereka berdua. Keduanya tidak bisa bergerak.
"Tu..tubuhku."
Ucap Ryu yang mencoba bergerak tetapi tidak bisa. Dia akan menjatuhkan Ao, dia hampir melepaskannya. Tapi entah kekuatan dari mana dia tetap bertahan. Hingga tubuhnya bisa bergerak setelah mendengar suara sireo.
"Antonie! Aku lah lawanmu!"
Teriak sireo sambil nunjuk kasur di depannya.
ketiganya melihat dengan tatapan tidak percaya.


"Aku disini."
Ucap Antonie bersuara sambil menunjuk dirinya. Sireo pun mendengar suara itu dan menunjuk tepat pada Antonie.
"Antonie! Aku lah lawanmu!"
Ulangnya lagi, kas dan Ryu menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sireo berdiri di samping mereka dengan keadaan mata tertutup kain perban.
"Apa yang kau lakukan Sireo ? Kau sakit mata ?"
Tanya Kas dengan tampang poker face.


"Ini adalah cara untuk melawan Antonie! Bagaimana dewi ku ?"
"Dewi ? Kau mengigau ya ?"
Tanya Kas lagi dengan tampang yang sama.
"Ao baik-baik saja. Dia ada bersamaku."
Jawab Ryu yang mengerti maksud Sireo.
"Bagus. Sekarang kalian menyingkirlah dari sini. Aku yang akan melindungi dewi pelindungku."
ucapnya macho.
"Terserah."
Jawab kas dengan wajah yang sama dan berjalan menjauh dari sana begitu juga Ryu sambil menggendong Ao.

Antonie dan sireo pun memulai perang mereka. Sireo menghancurkan dinding ruangan itu dengan tubuh Antonie hingga Antonie terjatuh ke lantai dasar. Sireo pun melompat turun ke lantai dasar dan
Brukkk


"Aduh! Sakit pantatku."
jeritnya karena terjatuh.
"Apa dia bisa bertarung dengan begitu ?"
Tanya kas dengan tampang yang sama.
"Percayalah pada Sireo."
Jawab Ryu menyakinkan tekad Sireo.

Sireo melanjutkan pertarungan mereka di bawah sana.
"Aku tidak akan menyerahkan dewi pelindungku pada setan sepertimu!"
Teriak sireo.
"Kau menghadap kemana ? Aku di belakangmu."
Jawab Antonie polos. Yang melihat sireo menunjuk batu besar di depannya.
"oh maaf. Aku tidak bisa melihat."
Balas Sireo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.


"Maaf bodohmu!"
Teriak Antonie.
"Akukan sudah minta maaf setan sialan!"
Balas Sireo.
"Grrr setan sialan katamu?!"
Geram Antonie.


"Mau sampai kapan mereka beradu mulut ?"
Tanya Kas dengan tampang yang sama.
"Entahlah."
jawab Ryu.

"Kenapa tidak mati saja sialan!"
Teriak Antonie menghajar Sireo hingga babak belur.
"Sialan! Uhuk.. uhuk.."
Sireo muntah darah. Ryu yang melihat pertarungan mereka sudah mengerti arah serangan Antonie.


"Bangun Sireo!"
Teriak Ryu, sireo pun bangkit lagi. Antonie hendak menghajar sireo tapi berhasil dihindari berkat instruksi Ryu.
"Dari bawah! Atas! Samping! Kanan! Kiri! Atas ! bawah ! samping!"
Teriak Ryu yang melihat gerakan Antonie. Sireo berhasil menghindari semua pukulan dari Antonie.
"Hanya menghindar saja percuma!"
Teriak Antonie tetap menghajar Sireo.
"Lakukan sesuatu sireo!"
Teriak Kas.


sireo tidak bisa menghindari serangan terakhir Antonie, dia pun terpental cukup jauh.
"Konsentrasi sireo!"
Teriak Mao yang baru datang bersama pastor komamura. Karena mendengar keributan besar.


"Ao!"
Teriak Ryu di atas sana yang melihat Ao membuka matanya, matanya yang seduh menatap Ryu membuat Ryu tersipu. Kemudian Ao melihat ke arah bawah melihat partnernya yang babak belur dan tergeletak di lantai.


"Sireo.."
ucapnya dan matanya kembali menatap Antonie yang tersenyum padanya. Dalam satu kedipan mata, Antonie sudah berada di depan Ao dan Ryu yang tidak bisa bergerak sama dengan hal yang tadi. Antonie berhasil mendapatkan Ao.

Dia melayang di udara sambil menggendong Ao. Ao menatap ke arah Sireo.
"Sireo.."
Panggilnya.


"Jangan harap kau bisa bertemu dewi pelindungmu! Temuilah dewi kematianmu!"
Ledek Antonie hendak membawa Ao pergi, Mao hendak bertindak tapi langkahnya terhenti saat melihat Sireo sudah menghilang di tempatnya. Dan berada tepat di depan Antonie.
"Dewi pelindungku memanggilku. Mana mungkin aku mengacuhkannya."
Ucap sireo sambil tersenyum, dalam sekali gerakan belati yang dibawanya sudah berada di dada Antonie dan sireo berhasil kembali merebut Ao.


"Temuilah dewi kematianmu, setan sialan!"
Ucap Sireo di udara yang perbannya sudah lepas, melihat Antonie berubah jadi abu dan bertebaran ditiup angin.
"Kau benar-benar dewi pelindungku, Ao."
Ucap Sireo sambil cengingiran.
"Kau...ukh.."
tiba-tiba Ao merintih kesakitan, membuat sireo panik.
"Ao ? Medis! Dimana tim medis!"
Teriak Sireo di atas udara.
"Tenanglah sireo, tim medis dalam perjalanan!"
Teriak Ryu, sireo pun membawa Ao kembali ke tempat barusan.
"Kenapa lama sekali! Ao sudah kesakitan!"
Teriak Sireo lagi.
"Tenang dulu! Berteriak pun percuma!"
Balas Ryu yang membuat sireo terdiam.
"Ao.."
Panggilnya dengan mata nanar. Melihat dewi pelindungnya yang kesakitan. Tidak lama setelah itu tim medis datang. Dan Ao kembali dipasangi alat medis seperti semula.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang