Psycology Might 37

804 64 1
                                    


"Untuk misi kali ini, aku ingin kalian bekerja sama. Dan tidak bekerja sendiri-sendiri. pembunuh ini adalah orang yang licik. Aku tidak tahu kenapa dia bisa tahu kedatangan kita, kemudian menaruh jebakan dan lolos tanpa ada jejak."

"Kami mengerti!"

Balas semuanya kecuali Ao yang masih terdiam dan melihat foto para korban di meja.

"Apa Ao mendapatkan sesuatu. Dari mana Ao tahu target selanjutnya adalah wanita itu?"

"Bagaimana menurutmu Ao?"

Tanya Mao yang mendapatkan tatapan Ao. Dia mengeluarkan foto-foto lain yang dia dapat.

"Jasad para korban di temukan seminggu setelah penculikan dengan luka yang serius dan bahkan ada yang sudah mengering. Ini menandakan korban di siksa terlebih dahulu sebelum dibunuh dengan sadis. Tidak ada tanda-tanda pemerkosaan pada si korban, menurutku dia hanya bersenang-senang."

"Bersenang-senang dengan membunuh para gadis? Dia benar-benar biadab!"

Ao kembali melihat foto di meja. Ada 7-8 korban selama 2 bulan ini.

"Dan saat kuselidiki kehidupan korban sebelum di bunuh, selalu ada wanita ini muncul sebelum pada akhirnya mereka menghilang."

Sambungnya. Ryu melihat wanita dalam foto tersebut dengan seksama.

"Lalu bagaimana Ao tahu bahwa penjahatnya akan muncul di sana?"

"Dengan melihat wanita ini. Awalnya aku tidak yakin dan hanya menduganya. Tapi kenyataannya dia benar-benar muncul."

Jelasnya menunjuk wanita dalam foto.

"Bukankah dia Miyako?"

"Tunanganmu?"

"Calon tunangan! Aku yakin ini Miyako."

"Mungkinkah dia pembunuhnya?"

"Tidak, wanita ini tidak ada ciri-cirinya. Penculiknya seorang pria, dengan bobot badan sekitar 70an kilo dan tinggi 180an cm setinggi dengan Ryu."

"Bagaimana kau tahu hal ini Ao?"

"Dari jejak kaki yang dibuatnya."

"Ao benar-benar seorang jenius."

Puji Sireo yang hanya ditatapi Ao.

"Kalau begitu selidiki tentang keluarga Miyako. Jika asumsi Ao benar, maka target selanjutnya adalah.."

"Dari 10 wanita ini, 8 diantara sudah terbunuh. Kita akan menjaga keduanya di daerah yang berbeda."

Ucap Ao menatap kedua fotonya dengan serius.

"Ryu dan Kas akan menjaga wanita ini."

Perintah Mao menunjuk wanita dalam foto.

"Sisanya Sireo dan Ao yang tangani."

"Baik!"

Balas Sireo mantap. Ryu hanya terdiam. Padahal dia ingin sekali bersama Ao agar dapat menjaganya daripada Sireo yang selalu menyakitinya.

Mereka pun segera ke lokasi masing-masing dan memantau rumah sang gadis siang dan malam.

Setelah 2 hari memantau Ao merasa ada kejanggalan di rumah yang dia pantau. Dia merasa rumah itu sepertinya telah kosong. Dia keluar dari mobilnya dan menerobos masuk rumah tersebut tanpa permisi. Dan benar saja, rumah tersebut telah kosong.

Ao pun segera mengajak Sireo ke tempat Ryu dan Kas. Dia segera menghubungi Ryu.

"Ryu! Pembunuhnya ada di sana! Berhati-hatilah!"

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang