Psicology Might 7

1.4K 140 0
                                    


Ao memandang Sireo yang berdiam diri, kemudian tertawa.
"Hahahahaha.. Akhirnya ! Akhirnya ! Akhirnya aku bisa masuk dalam tubuh seseorang walau seorang pria."
Ucapnya senang. Ao hanya memandangnya.


"Kau ! Kenapa aku tidak bisa memasuki tubuhmu, wanita.."
Ucapnya menunjuk Ao.
"Tapi tidak perlu dipedulikan. Aku ingin kau membantuku. Aku ingin kau memancing guru busuk itu ke sini dengan kecantikanmu."
Ucapnya sambil menyentuh rambut Ao yang panjang dengan tangan Sireo.
"Jangan memerintahku !"
Balas Ao datar.


"Jadi kau tidak mau ? Aku akan membunuh pacarmu ini."
Ucapnya sambil menujuk diri sendiri.
"Bukan urusanku."
Balas Ao.
"Hoo Kau wanita yang kejam. Tapi aku masih membutuhkannya sekarang, setelah aku membunuh guru itu baru kumatikan pacarmu."
"Lakukan sesukamu padanya, tapi tidak kubiarkan orang lain terlibat."
"Kau ingin menghalangiku ??"
"Menurutmu ?"
Balas Ao menatap orang yang lebih tinggi darinya, Sireo. Tiba-tiba Todoroki sensei datang.
"Apa yang kalian lakukan di ruang Latihan ?"
Tanyanya pada Ao dan Sireo
"Hoo.. kau muncul dengan sendirinya, Todoroki sensei."
"Apa ?"
"Apa kau lupa dengan muridmu sensei ? Murid wanita yang begitu sangat mencintaimu."
Todoroki terkejut mendengarnya.
"Hi..Hinamori ?"
"Ternyata kau masih mengingatku sensei, aku jadi terharu. Tapi sensei, aku masih mencintaimu. Apa kau juga mencintaiku ?"
Tanyanya, tapi Todoroki hanya diam dan memandang ke arah lain.


"Jadi itu jawabanmu. Terpaksa aku akan membunuhmu sensei, agar kita bisa bersama di alam sana. Kau tahu, aku sangat kesepian di sini. Aku selalu meminta bantuan para murid di sini, tapi tidak ada yang pernah membantuku, tapi pria ini. Pria ini dengan senang memberikan tubuhnya padaku, aku tidak akan menyia-nyiakannya."
Ucapnya menyerang Todoroki sensei yang berhasil dihentikan Ao dengan Kipas besinya. Dan memantulkan Sireo kembali ke belakang, Ao berdiri di depan Todoroki sensei.
"Kubilang jangan ikut campur !!!!"
"Aku tidak akan membiarkan tangan sireo kotor dengan membunuh seseorang yang akan disesalinya nanti. Keluar dari tubuh Sireo !"
Balas Ao memandang tajam Sireo
"Heh.. Ternyata kau peduli dengan pacarmu. Kukira kau berhati sekeras batu."
Ucapnya, Ao tidak menanggapi.
"Tapi maaf. Aku tetap akan membawa sensei bersamaku."
Ucapnya menyerang Ao dengan kuat dan membuat Ao mundur beberapa langkah.
"Hoo.. siapa pria ini ? kenapa punya kekuatan sebesar ini ??"
"Kau bertanya siapa ? Tentu saja Partnerku !"
Jawab Ao.
"Apa kau segitu mencintainya ?"
"...."
Tidak ada kata yang keluar dari mulut kecil Ao.


"Aku benci kalian yang saling mencintai !"
Teriak Sireo murka. Ao hanya datar mendengar kata-kata Sireo. Sireo menyerang Ao habis-habisan.


"Aku akan membunuhmu dulu, baru sensei. Agar pria ini juga merasakan hal yang sama denganku. Kehilangan seseorang yang dia cintai. Aku akan membunuhmu !"
Teriak Sireo meninju tepat pada perut Ao dan terseret hingga memecahkan dinding kaca latihan.


Ao langsung muntah darah. Beberapa kaca menancap di punggung Ao. Ao terduduk di lantai, Sireo menghampirinya dan menangkat kerah Ao ke atas hingga kaki Ao tidak menyentuh lantai dan tercekik.

Sireo tidak meringankan pegangannya. Dia terus menggunakan kekuatannya dengan kuat, Ao hampir tidak bisa bernapas lagi.
"Hentikan setan sialan !!"
Ucap Sireo tiba-tiba yang kembali ke alam sadarnya. Tapi lagi-lagi dia diambil ahli.
"Diam dan lihat aku membunuh pacarmu !"
Ucap Hinamori lagi. Semakin mengeratkan genggamannya. Ao tidak bisa bergerak lagi, tubuhnya melemah.
"Kubilang hentikan setan sialan ! Jangan bunuh Ao !"
"Berisik ! Diam dan lihat saja ! Kau akan merasakan hal yang sama kurasakan saat ini, kesepian, penyesalan, dan penghianatan sensei padaku! Kau harus merasakannya!"
Teriak Hinamori.


Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang