Psycology Might 97

227 18 2
                                    



Kas dan Ryu langsung lari, dan Sireo langsung menghilang dan muncul lagi ke tempat Ao berada.

Dia melihat 3 orang berpakaian hitam dan wajah mereka juga tertutup sedang meringkus Ao.

"Ao!!"

Pekik Sireo segera menolong Ao tapi mereka mengeluarkan bubuk asap membuat pandangan Sireo jadi buram dan setelah ditiup angin mereka sudah menghilang.

Kas dan Ryu baru sampai.

"Dimana Ao?!"

"Mereka membawanya!"

"Sial!!"

"Kita akan mencarinya!"

Pekik Ryu tidak mau menyerah dan mengikuti GPS yang dipasang pada Hp Ao.

Dia menelepon anak buahnya untuk menjemputnya.

Mereka mengikuti GPSnya yang berlokasi di hutan belantara. Tapi tidak ada tanda-tanda Ao di sana.

"Sial!!"

Pekik Sireo kesal. Ryu melihat sekitarnya,

"Bukankah ini kastil yang tidak berpenghuni yang diceritakan Ao?"

"Benarkah?"

"Ini hutan di belakang kastil. Kalau kita terus jalan maka kastilnya akan terlihat,"

"Kalau begitu kita ikuti!"

Pekik Kas dan ketiganya segera berjalan di dalam kegelapan menuju tempat bercahaya, kastil megah itu masih saja terang walau sudah malam.

Mereka bersembunyi sebelum keluar.

Di sisi lain, Ao yang sudah tertangkap pun akhirnya sadar.

Dia terikat di kursi dengan kedua nadinya sudah terpotong dan darahnya dialirkan ke bathtub penuh darah manusia.

Ao melihat seorang gadis yang hilang itu sudah sekarat di depan matanya. Kedua nadinya juga sudah dipotong dan darahnya sudah hampir habis dikeluarkan.

Sudah kurus dan kering, lalu muncul seorang wanita cantik.

Dia menatap Ao yang hanya diam tidak seperti gadis lainnya yang akan menjerit jika melihat bathtub berisi darah dan lagi tidak merasakan sakit karena nadinya sudah dipotong.

Di depan matanya luka Ao langsung sembuh membuatnya kaget.

"Kau? Kau itu apa?"

Tanyanya kaget dan menjilati darah Ao, dan setelah meminumnya dia merasa begitu segar. Dia pun langsung mandi darah di bathtub dan dia semakin awet muda serta cantik.

"Ini kah darah yang kucari?! Akhirnya aku menemukannya! Aku akan terus muda!!"

Pekiknya senang.

"Cepat! Cepat! Berikan segelas darahnya!"

Perintahnya pada bawahannya untuk mengambil darah Ao, mereka kembali memotong nadi Ao dan mengalirkan darahnya ke gelas.

"Ini madam,"

"Wah!! Akhirnya aku tidak perlu lagi mencari gadis lain, dia bisa menyembuhkan diri dan aku bisa meminum darah lezat tiap hari!"

Pekiknya senang.

"Segera habiskan darahnya hari ini!! besok dia akan pulih kembali!"

"Baik!"

Jawab bawahannya yang tertutup jubah hitam.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang