Psycology Might 61

644 53 3
                                    


Sireo membaringkan Ao ke kasur penuh bonekanya. Dia menarik sebuah rantai, sebelum dia merantai kaki Ao terlebih dahulu dia membalut pergelangan kakinya dengan perban agar tidak melukainya.

Dia pun duduk bersila di lantai.

"Sireo? Apa yang kau lakukan? Buka pintunya!"

Teriak Mao yang baru datang bersama dengan yang lainnya.

"..."

Hening. Tidak ada jawaban dari Sireo.

"Sireo! Jangan bertindah gegabah!"

"Tidak ada yang boleh bertemu dengan Ao tanpa ijinku!"

"Kenapa kau melakukan hal ini? kenapa kau begitu egois?!"

"Aku tidak mau dia menderita lebih dari ini! walau dia memilki kekuatan keabadian sekalipun! Dia tetap merasakan sakit! Aku akan mengurungnya di sini!"

"Aku tahu perasaanmu! Tapi melakukan hal ini juga akan menyakiti Ao!"

"Aku tidak peduli! Aku akan melakukan apapun yang kusuka padanya!"

"Sireo! Apa kau sudah gila?!"

Marah Ryu kali ini.

"Aku memang sudah gila!"

"Buka pintunya! Atau kuhancurkan!"

"Hancurkan saja jika kau berani!"

"Orang ini!"

Geramnya akan segera menghancurkan pintunya jika tidak Mao hentikan.

Kas dan Aki tidak dapat bersuara.

Sireo bersih keras dengan tekadnya mengurung Ao. Dia tidak peduli dengan orang lain yang akan membencinya.

Ao perlahan membuka matanya karena mendengar keributan ini. Dia memainkan jari-jarinya yang perlahan sudah bersatu kembali. Dia memegangi lehernya, dia melihat Sireo yang duduk di lantai sebelah kasurnya. Dia pun bangun dan melihat tumpukan boneka mengelilinginya dan sebuah rantai tentunya.

"Si..reo.."

Panggilnya membuat Sireo tertegun. Perlahan Sireo berbalik dan melihat Ao yang menatapnya tanpa ekspresi.

"A-ao?"

Panggilnya bangkit dari duduknya.

"Sireo..Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu.. begitu murung?"

Tanyanya.

"Ao.."

Panggilnya lagi. Ao mengangkat tangannya dan mengusap wajahnya.

"Ada apa?"

"Ao.."

Panggilnya lagi. Tiba-tiba pintu terbuka. Mereka pun masuk. Ryu langsung naik pitam melihat Ao yang di rantai Sireo.

"Sireo!!"

Marahnya langsung menggenggam kerah baju Sireo dan melemparkannya.

"Kau gila?! Ao bukan binatang yang bisa kau rantai seperti ini!!"

Marahnya menghancurkan rantai tersebut. Sireo terdiam setelah dirinya terlempar menubruk dinding.

Ryu akan menghajar Sireo lagi jika Ao tidak bersuara.

"Tidak apa-apa dia berlaku egois."

Ucapnya membuat semua tercengang.

"Ao? suaramu?"

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang