Psicology Might 6

1.6K 140 4
                                    


#SMA Gou Kuen


Siswa-siswi berjalan cepat masuk sekolah bahkan ada yang setengah berlari.
"Cepat-cepat.."
Ucap seorang guru pengawas pada siswa yang masih jauh dari jarak gerbang sekolah. Waktu pembelajaran hampir dimulai dan pintu gerbang akan segera ditutup.

2 orang itu berjalan masuk tanpa permisi. Dan pintu pun tertutup. 2 orang itu diperhatikan siswa-siswi bukan keduanya melainkan salah satunya. Salah satu yang berambut panjang terurai dan wajah datarnya yang terlihat tidak berperasaan. Dan roknya yang melambai saat diterpa angin, temannya yang di sebelah segera menutupi pahanya dengan jaket bajunya, saat para siswa yang kegirangan melihat paha mulus tersebut.

"Apa yang dipikirkan ketua sih ? Kenapa menyuruhmu memakai seragam wanita, Ao ?!"
Tanya Sireo sambil mengikat lengan bajunya di pinggang Ao yang hanya diam dengan wajah datarnya. Para murid berteriak histeris melihat mereka berdua.

"Ahh dia sudah ada yang punya.."
Ucap mereka lesu. Sireo yang mendengarnya hanya tersenyum.
"Dia itu cowok tahu."
Gumamnya pelan.


Ao berjalan masuk sekolah, semua murid pria memperhatikannya dengan mata yang terbentuk
Love Love bahkan para murid wanita begitu mengaguminya. Tapi Ao tidak peduli.


Sireo hanya memperhatikan dari belakang.
"Mau jadi cewek atau cowok dia tetap dikagumi. Dia benar-benar populer. Tipeku sekali."
Gumam Sireo.

Sireo mengikuti Ao dari belakang, kemudian seseorang memegang tangan Ao menghentikan langkahnya dengan kasar.

Ao memandangnya. Seseorang yang berwajah sangar itu memegang tangan Ao dengan keras. Sireo mendengar ucapan para murid yang ketakutan melihat orang itu.
"Sepertinya berandalan sekolah ya..."
Gumamnya.

Sepertinya dia tidak mau hidup. Menyentuh Ao sembarangan
ucap Sireo dalam hati

"Kau murid pindahan ? Aku baru melihatmu, cantik. Mau bermain denganku ?"
Ucap berandalan itu.

Ao hanya menatapnya dengan wajah datar. Kemudian melepaskan genggamannya dari berandalan tersebut dan berjalan pergi. Karena diacuhkan Ao berandalan itu hendak memegang pundak Ao tapi sebelum menyentuhnya si berandalan itu sudah terbaring di lantai karena serangan kilat Ao. Semua murid terdiam termasuk Sireo.


"Apa yang terjadi barusan ?"
Gumamnya melihat orang itu di lantai tepat di depan Ao berdiri. Orang itu memandang Ao dari bawah sampai keatas.

"Ao !"
panggil Sireo menariknya menjauh.
"Dasar mesum ! Apa kau selalu mengintip celana dalam para wanita ?"
Teriak Sireo memandang jijik berandalan itu.(kayak kamu tidak pernah jak Sireo. Kamu lebih parah tahu -3)

Sireo menarik Ao pergi.
"Kita disini bukan untuk melayani berandalan, kita kesini untuk memecahkan misteri sekolah ini !"
Ucapnya sambil menarik Ao. Dan masuk ke dalam ruang latihan balet yang dipenuhi kaca dinding memantulkan diri mereka. Ao memandang ke dalam pantulan kaca tersebut. Dia menyentuhnya, Sireo merasa aneh dengan perubahan Ao.
"Kenapa ? Apa dia mengagumi dirinya yang cantik ?"
Ucap Sireo, mata Ao memandang Sireo, bukan ke Sireo melainkan seseorang yang berada di belakang Sireo. Karena Sireo merasa malu dipandangi begitu dia pun berbalik (gr tuh Sireo XD, Ao bukan pandang kau beh haha).


"Jangan memandangi begitu Ao.."
Gumamnya. Bayangan dibelakang Sireo tiba-tiba menjadi bias dan menghilang.
"Ao ! Ao !"
Panggil Sireo melihat Ao yang masih memandangnya.
"Kenapa ?"
Tanya Sireo penasaran.
"Kau tidak melihatnya ?"
"Melihat apa ?"
Tanya nya balik.
"Seseorang di belakangmu."
Jawabnya membuat Sireo memandang ke belakang dan tidak ada siapa-siapa.
"Jangan menakutiku Ao. Ini tidak lucu !" (takut. Ih takut tuh.. sama donk Sireo #toss)
"Aku tidak menakutimu."
Balasnya, membuat Sireo lari terbirit-birit keluar meninggalkan Ao di dalam ruangan.

"Setan !!"
Teriak Sireo dikoridor sekolah hingga dia dihentikan oleh seorang guru yang dia temui di pintu gerbang pagi tadi.
"Jangan berteriak di jam pelajaran, bocah. Kau mengganggu murid lainnya."
"Sensei ! Ada setan di ruang latihan balet ! "
"Apa ? Apa yang kau bicarakan ? Kau bolos kelas dan tidur di ruang latihan ? Apa kau sedang mengigau sekarang ?"
"Aku tidak mengigau sensei, temanku yang melihatnya... Ahhh !! Aku lupa Ao !"
Teriaknya tiba-tiba yang teringat meninggalkan Ao lagi.
"Aku harus kembali !"
Teriaknya yakin dan kembali berlari ke arah ruang latihan. Tapi Sireo berhenti setelah mendengar seorang murid berteriak sambil mengatakan
" Todoroki sensei, temanku pingsan setelah menerima telepon yang tidak ada suaranya."
Sireo pun berbalik dan kembali pada tempat sebelumnya dan melihat keadaan seorang wanita yang pingsan dibopong oleh temannya yang teriak tadi.
"Bawa ke uks."
Ucap Todoroki sensei membantunya membawa ke uks.

"Mengangkat telepon dan pingsan. Ini misteri yang harus kupecahkan."
Ucap Sireo.
"Ahh Ao !!"
Teriaknya tiba-tiba setelah terdiam sesaat. Dia pun berlari ke tempat Ao.

Ao memperhatikan sekelilingnya lalu Ao melihat pantulan sebuah kaca yang menggambarkan seorang balerina dan seorang pria yang memegang pisau. Ao memperhatikannya dan tiba-tiba menghilang setelah Sireo muncul. Ao kembali memandang ke arah Sireo.


"Pengganggu.."
Ucapnya. Merasa kata-kata itu untuknya Sireo memekik kesal.
"Apa yang mengganggumu, cebol !!"
Balasnya. Ao hanya diam dan memandang ke arah lain. Tiba-tiba angin kencang menembusnya membuat Ao tersungkur ke lantai.
"Ao !"
Teriak Sireo langsung ke arahnya dan membantunya bangun.
"Ada apa ? Kau sakit ? Ketua menyuruhmu melakukan misi padahal kau baru sembuh"
"Ada seseorang yang ingin merasukiku, entah mengapa dia tidak bisa mengendalikan tubuhku.."
"Mak..Maksudmu setan itu ??"
Tanya Sireo takut. Ao mengangguk mantap.


"Gyaaaa !! Ao !! Ayo pergi ! Ayo pergi !!"
Teriak Sireo histeris. Ao hanya memandangnya datar. Tiba-tiba handphone Sireo berbunyi dan dia langsung mengangkatnya.
"Haloo !"
Ucapnya. Tetapi tidak ada balasan dalam telepn tersebut.
"To..Tolong..."
Kemudian terdengar suara saat Sireo hendak mematikan telepon dan saat itu juga dia merasakan pandangannya gelap.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang