Psycology Might 30

881 77 2
                                    


Sireo mengajak Ao kembali ke sekolahnya karena permintaan semua teman sekelasnya. Kenapa teman kelas Sireo bisa mengenal Ao?

Flashback seminggu yang lalu.

Sireo mendapatkan kartu undangan untuk kunjungan orang tua. Karena Sireo sebatang kara dia tidak meminta pada siapapun untuk ke sekolah dan hendak membuang kertasnya, tapi Mao menghentikannya.

"Apa kau buat masalah di sekolah?! Apa itu surat panggilan orang tua?!"

"Memang panggilan untuk orang tua."

"Apa yang kau lakukan di sekolah hingga mendapat surat itu?! Aku kan sudah bilang pergi sekolah dengan baik dan rajin! Kerjakan tugas sekolah dengan benar! Kalau tidak tahu kau boleh bertanya pada Ao. Dia seorang jenius!"

"Bukan masalah itu! Paman berisik deh!"

"Paman?! Lalu apa?!"

"Kunjungan pembelajaran di sekolah. Bukan hal besar. tinggalkan saja."

"Tidak boleh. Aku akan mewakilimu."

"Aku juga."

Nimbrung Aki yang baru datang.

"Aku mendengarnya dari luar. Aku akan jadi walimu juga Sireo."

"Kalian tidak perlu pergi. Biarkan saja."

"Besok jam berapa?"

"Jam 8."

"Baiklah. Tunggulah kami di sekolah."

"Sudah kubilang tidak perlu pergi!"

"Tunggu saja di sekolah, awas kalau tidak datang."

"Paman itu berisik sekali!"

"Aku bukan paman!!"

Keesokan harinya Sireo datang ke sekolahnya. Dia melihat banyak orang tua yang sudah berkumpul tapi belum tampak Mao dan Aki di sana.

"Apa mereka benar-benar akan datang? Apa bagusnya datang ke sini?"

Ucapnya berjalan masuk kelas. Semua teman sekelasnya sudah bersama dengan orang tua mereka. Sireo tidak peduli, dia duduk dengan malas di kursinya.

"Mereka datang atau tidak?"

Pikirnya tidak sabaran.

"Mereka tidak mungkin datang kan?"

Gumamnya lagi, guru pun masuk ke kelas, semua murid duduk ke tempat masing-masing. Sireo melihat ke belakang untuk memastikan mereka datang atau tidak, tapi tidak tampak batang hidung mereka. Sireo pun menghela napas panjang.

"Maaf kami terlambat."

Ucap Mao masuk dalam kelas, semua mata melihat mereka. Mata Sireo langsung menangkap gadis yang memakai gakuran smp. Rambutnya diurai dan hanya disematkan bando putih polos.

Ao!!!

Jerit Sireo dalam hati. Mao membawa serta Ao untuk lebih menyakinkan mereka keluarga yang bahagia sebagai adik perempuan Sireo. Ao menerima apapun dari Mao sebagai alasan misi membuat Sireo bahagia. Ao selalu mematuhi semua misinya apapun itu.

Mao, Aki dan Ao berdiri di belakang kelas. Sesekali Sireo melihat ke belakang, Sireo tidak pernah duga dia membawa Ao serta. Semua anak murid pria berbisik mencari tahu siapa gadis cantik smp tersebut. Mao pun berbisik pada Ao dan Ao mengangguk mengerti. Dia melihat Sireo dengan dalam kemudian tersenyum sambil melambaikan tangannya dan memanggil

"Oniichan.."

Membuat seluruh kelas heboh memandang ke arah Sireo yang mimisan sambil menatap Ao

"Imutnyaa!!!!"

jeritnya dalam hati.

Sireo memandang Aki dan Mao, mereka memberikan 4 jempol untuk Sireo sambil tersenyum licik. Sejak hari itu Sireo selalu mendapatkan titipan hadiah untuk adik perempuannya Ao. Bahkan mereka meminta nomor telepon adiknya, dengan alasan Ao tidak ada nomor telepon Sireo bisa menghindarinya. Sireo membuang semua hadiah pemberian teman kelasnya dengan bangga dan berjalan pulang ke markas dengan senang.

Flashback End

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang