Psycology Might 93

705 50 13
                                    



Sejak saat itu Ao selalu memimpikan hal yang sama tiap malamnya, dia seperti berada pada posisi gadis kecil yang dibunuh dengan sadis.

"Aaa!!!"

Jerit Ao terbangun sambil memegangi dadanya.

"Haa..Haa...Haa..."

Dia melihat sekitarnya dan masih di dalam kamarnya.

Dia selalu memimpikan mimpi yang sama setiap kali dia memejamkan matanya, itu membuatnya sakit dan tidak bisa tidur nyenyak.

Dia pun membuka jendela kamarnya dan menghirup udara segar, tiba-tiba saja muncul gadis kecil itu dan menarik Ao keluar dari kamarnya dan melayang di atas udara.

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau memperlihatkan semua mimpi burukmu padaku?!"

Tanya Ao sangat kesal karena tidak bisa tidur.

"Aku tidak melakukannya, itu karena kakak yang memikirkanku."

Jawabnya dan Ao terdiam, dia hanya kasihan padanya.

Dan kenapa gadis kecil itu ada di sini?

"Sedang apa kau di sini?"

"Menjemputmu. Aku ingin kau ikut denganku."

"Tidak mau! Aku masih ingin bersama mereka!"

"Mereka? Pengganggu itu? Bagaimana kalau aku membunuh mereka?"

"Jangan menyentuh mereka!"

"Kalau kau ikut denganku, aku tidak akan melakukan apapun."

"Aku tidak akan bisa ikut denganmu! Aku manusia! Dan kau sudah jadi roh!"

"Jadi kau tidak mau ikut denganku?"

"Tentu saja tidak!"

"Kalau begitu aku akan membunuhmu! Maka kau juga akan jadi roh!"

Marah gadis kecil ini.

"Apa yang ingin kau lakukan?!"

"Tidurlah,"

Ucapnya mengusap wajah Ao membuatnya tidur seketika. Dia pun melepaskan pegangan pada Ao dan membiarkannya jatuh dari ketinggian.

Suara keras terdengar saat tubuh Ao dijatuhkan tepat ke kasurnya melewati atap kamarnya, darah langsung mengotori tempat tidur Ao yang putih karena luka yang didapatkan dari pecahan kaca atapnya yang memang sengaja dipasang, Mao segera sadar dan mencari asal suara tersebut dan mendapati asal suara itu dari kamar Ao. Dia pun membuka pintu kamarnya dalam sekali gerakan.

Dia melihat seorang anak gadis melayang di atas udara dan di bawahnya Ao dalam keadaan tidak sadar.

"Ao!!"

Panggilnya membuat gadis kecil itu menghilang.

"Ao!!"

Panggilnya dan Ao tidak sadar lagi.

Sireo masih mengusap matanya saat dia keluar dari kamar dan tidak paham apa yang terjadi sedangkan Ao dalam keadaan kritis.

"Apa yang terjadi pada Ao?!"

Tanya Sireo baru sadar sepenuhnya setelah melihat Mao membawa Ao ke dalam ruang rawat.

"Ao sudah tidak bernapas! Apa yang terjadi Mao?!"

Marah Aki pada Mao, dia juga tidak mengerti. Tapi Ao sekarang sudah tewas karena terjatuh dari ketinggian.

"Tidak mungkin!"

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang