Psycology Might 69

520 52 0
                                    


Ao yang selesai ganti baju pun merasa risih dengan pakaian yang sedikit sempit membuat bentuk tubuhnya sedikit terlihat, walau dia seorang pria tapi tubuhnya juga berbentuk. Dia menarik-narik roknya yang pendek dan ngembang, lalu Sekiya membawakan sepasang hak tinggi hitam yang sepadan dengan rok lumbai-lumbainya. Ao melihat Sekiya yang berlutut di depannya untuk memakaikan sepatu hak.

"Angkat kakimu, kau tidak bisa memakai sepatu bot yang panas itu,"

Ucapnya dan tidak punya pilihan Ao segera mengangkat kakinya dan membiarkan Sekiya mengganti sepatu botnya menjadi hak tinggi. Sekiya melihat kaki Ao,

"Kakimu sedikit lebar yah Ao?"

Tanyanya membuat Ao terkejut, tetap saja Ao seorang pria.

Ao segera menarik kakinya.

"Aku bisa memakainya sendiri,"

Ucap Ao dan duduk di kursi, dia membuka sepatunya sendiri dan memakai sepatu hak tinggi satunya. Sekiya tersenyum padanya karena sepatu yang dia beli pas di kaki Ao.

Semua pelayan di sana menatap iri pada Ao, tapi dia tidak menyadari tatapan kebencian tersebut.

"Wah! Ternyata penglihatanku tidak salah. Sepatunya pas sekali!"

Pekiknya girang saat Ao berdiri di depannya. Ao tidak merasa itu sepatu pas di kakinya, baginya itu sempit dan terasa sakit. Saat dia mencoba melangkah dia kehilangan keseimbangannya karena belum terbiasa dengan hak tinggi.

"Ops! Hati-hati!"

Pesan Sekiya menahan tubuh Ao. Ao segera mendorong tubuh Sekiya dan menjauh sebelum dadanya ketahuan palsu.

Dia pun berjalan pergi setelah diberitahukan bagaimana cara kerja di sana.

Tidak ada yang spesial, semuanya sama melayani para pelanggan.

Tentu saja pasti ada pelanggan yang ngeyel, suka seenaknya, pegang sana-sini.

Malam semakin larut, clubnya pun semakin ramai sedari tadi.

Ao begitu sibuk mengantarkan pesanan, untung saja dia pernah belajar melayani tamu di sekolah Sireo. Jadi untuk melayani dia tidak masalah, hanya saja wajahnya tidaklah berubah.

Malam itu benar-benar sibuk bagi Ao yang baru masuk.

Beberapa pemuda selalu melihat ke arah Ao. saat dia mengantarkan pesanan,

"Kau manis sekali! Pelayan baru yah? Aku baru melihatmu."

Goda salah seorang dari mereka.

"............"

Tentu tidak ada jawaban darinya. Sejak kapan Ao menjawab pertanyaan tidak penting seperti itu.

Dia mengabaikannya.

"Hey kau dingin sekali nona. Kami hanya ingin mengenalmu!"

Pekik salah seorang lagi yang sama sekali tidak dipedulikan Ao, setelah selesai diapun berjalan pergi tanpa permisi. Salah seorangnya sedikit kesal dengan sikap Ao, dia langsung bangkit dan akan menghampiri Ao tapi dihentikan yang lain.

"Jangan buat keributan di sini! Kalau mau setelah ini saja."

Pesan salah satu dari mereka.

"Tapi dia sok jual mahal! Hanya pelayan rendahan!"

Pekiknya kesal.

Sireo yang mendengar mereka melecehkan Ao pun memecahkan gelasnya dengan hanya genggaman.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang