KLONTANG
"Anjir ngapain lempar-lempar teflon anjiir!"
Perempuan bertubuh tinggi bak model itu menutupi kepalanya dengan panci bak tentara perang. "Buk istighfar buk! Saya Sowon! Jangan biarkan setan mengambil kendali!"
"KURANG AJAR KAMU!"
Sowon malah tambah dikejar oleh ibu pemilik kos-kosan tempat dia tinggal. Untung kakinya panjang, jadi satu dua langkah jaraknya sudah berkilometer jauhnya.
Sambil menunggu ibu pemilik kos nangkep Sowon, mari kita perkenalkan si cantik Sojung ini.
Kim Sojung atau nama bekennya 'Sowon' adalah mahasiswa jurusan Fashion Design. Dia diusir dari rumahnya dan akhirnya dengan paksa tinggal di kos-kosan. Sowon sudah tinggal di kos-kosan selama 2 tahun.
Nah, secara tak terduga, tiba-tiba Sowon didepak keluar dari kos-kosannya. Sehabis pulang dari kuliah, tiba-tiba barang-barangnya sudah diluar semua, sudah dimasukin kardus plus koper.
Alasannya?
"Lho? kenapa barang-barangku disini? BUKOS!"
Sowon berteriak menggelegar sampai kaca-kaca getar semua. Dia mengetuk pintu cepat dan akhirnya pemilik kosnya keluar sambil maskeran. "Apa?"
"Kenapa barang-barang saya diluar? saya kan sudah bayar uang kos bulan ini! harusnya kalo mau ngusir yang gak bayar kos usir aja si Nayoung!"
Pemilik kosnya hanya diam saja dan kelihatan mukanya agak nervous gitu. "Kamu kurang bayarnya."
"HAH?!"
Sowon teriak kayak di hutan. Dia melihat pemilik kos-kosannya bingung. "Maksudnya biayanya naik gitu?"
"Iya."
"Gak adil itu! Masa naik? Saya udah berhemat sambil makan mie selama ngekos. Gak adil!" Sowon protes. "Oke, saya bayar sekarang, asal kembaliin barang-barangnya kayak tadi. berapa?"
Pemilik kosnya menggeleng cepat sambil ngedorong Sowon. "Udah kamu pergi aja."
"Lho? Jadi saya diusir gitu?! Kok ibuk kayak gini sih?!"
"Kamarmu mau dijadiin kamar mandi. jadi kamu harus pergi."
APA
Jadi kamar yang selama ini Sowon tempati buat tidur, ganti baju, nonton filem, ngentut jadi tempat dimana jamban akan bersinggah?! Ini pelecehan!
"Kok gitu? Kenapa gak dari dulu bangun kamar mandinya? lagipula. kalo ibuk bikin kamar saya jadi kamar mandi itu melecehkan harga diri saya!"
"Harga diri apa. Emang kamu ada harganya apa? sudah sudah sana!"
Sowon ngehembusin nafasnya kesel sambil berjalan ke dapur mengambil panci plus sutil/?
"Gak mau!" dia langsung melempar sutilnya ke arah pemilik kosnya dan sialnya, tepat sasaran kena mukanya. Padahal awalnya Sowon hanya ingin menakut-nakuti pemilik kosnya.
Maskernya langsung rusak, tidak seindah 1 menit yang lalu.
Sowon melihat pemilik kosnya kaget dan gugup. "Eh.. saya gak bermaksud.."
"KAMU INI! SINI KAMU!"
Sowon kaget melihat pemilik kosnya lari kayak banteng lepas. Dia langsung lari melarikan diri menjauh demi menyelamatkan nyawanya. Tidak lama kemudian, panci-panci beterbangan melewati kos-kosan itu.
KLONTANG!
"Anjir ngapain lempar-lempar teflon anjir!"
Sowon menaruh panci di kepalanya untuk melindungi otak berharganya. Dia lari ngehindari lemparan maut si pemilik kos.
"Kenapa dia yang marah? harusnya kan gue!" kata Sowon dalam hati. Ya masa gara-gara masker rusak ngamuk? padahal awalnya Sowon yang marah-marah.
Alhasil Sowon pergi dengan kardus dan koper menuju jalanan sepi nan hampa.
.
Sowon duduk di bangku taman kota sambil membawa box besar plus koper-koper besar. Udah kayak orang pindahan. Orang-orang lewat melihat dia aneh. Yakali orang mau piknik kayak mau pindahan.
Uangnya pasti tidak cukup buat menginap di hotel. Kalaupun cukup, pasti susah membawa barang-barangnya. Dia juga tidak mungkin mencari kos-kosan dengan tampang kayak gini. Tapi kalau begitu, masa dia tidur di jalanan?
She's not a bum
Akhirnya dengan terpaksa dia nelpon bokapnya. Biar dibolehin nginep di rumahnya. Rumah sendiri gak dianggep rumah sendiri.
Tuuut.
"Halo?"
"Halo pa?"
"Siapa ini?"
Jleb. Rasanya Jleb. Masa anak sendiri dilupain? Sedih. Tersakiti.
"Masa lupa sih. Anak sendiri yang merantau ke dunia kejam dilupain."
"Oh Sojung? Kenapa? Minta duit?"
"Aku diusir dari kos-kosan."
Diem. Hening.
"BUAHAHAHAHAHA!"
Sowon ngeliatin handphonenya sebel. Anaknya susah malah diketawain. sebenernya gue itu anak kandung apa anak pungut dari tong sampah sih?
"Jadi bolehkan nginep di rumah? ya? ya?"
"Gimana ya.." jeda. "Gak."
"Astaghfirullah pa. Kenapa papa kejam ke Sowon kayak gini? Sowon gak bisa diginiin!"
"Lebay kamu. Jijik."
"Terus Sowon tinggal dimana? Di jalan?"
"Cari aja kos-kosan ato hotel ato rumah susun ato apartemen."
"Money and Time pa. Sowon udah capek plus barangnya banyak banget."
"Kamu itu bikin repot aja! Udah! nanti papa telpon lagi. Papa cariin apartemen."
"Dibayarin papa ya? ya? Masa sama anak yang pergi 2 tahun pelit~"
"Duh iya-iya. sekalian aja kamu hidup disana selamanya. udah ya papa tutup."
TUUUT-
Sowon menghela nafas sedikit lega dan akhirnya bersandar di bangku taman yang dingin. Sambil nunggu telpon, dia berpikir dia asal usulnya dari mana. Apa benar dari hasil kerja keras orang tuanya atau dari bawah kolong jembatan yang nyangkut ke pohon.
Ting!
Sowon langsung bangun melihat pesan dari papanya.
From : Papa jelek
Udah disewa kamarnya! Sewanya per 20 tahun. jadi kamu tinggal disana sampe 20 tahun kedepan! ngerti? ini alamatnya **** ** *****. Nama apartemennya SG.
***
Sowon akhirnya sampai di depan apartemen megah itu sama barang-barangnya. Dia mengerjapkan mata pelan. Apartemennya itu bukan apartemen sembarangan. Mewah banget. Dari luar udah kelihatan. Apalagi posisinya di tengah-tengah kota.
[Bayangin apartemennya kayak di My Love From The Star ya. Bangunannya gede plus mewah.]
Sowon sekarang meragukan kerjaan papanya. Gila banget menyewa apartemen disini. Sowon buru-buru mengecek alamatnya dan benar memang disitu.
Dengan canggung, Sowon akhirnya masuk ke apartemen gede itu. Dia pergi ke lobi dan mengurus identitas sebagainya. Sebelum naik ke kamarnya, dia melihat 5 perempuan yang juga sama kayak dia, kayak orang pindahan gitu.
Kita samaan nasib ya.
CUT-
Next or Stop?
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfic6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]