110. broke up?

4.4K 565 62
                                    




focus : June - Yuju


"Lo ngerasa gak sih, Yuju lemes akhir-akhir ini?" tanya Sowon pada Yerin.

Yerin terdiam, "Pms kali."

"Plis, masa pms sampe berminggu-minggu." Sowon memutar bola matanya.

"Stress kali, si SinB kan juga gitu. Keknya beberapa hari ini dia kek diem. Meratapi nasib."

Sowon menepuk dahinya. "Yah, tapi SinB gak se-mengkhawatirkan Yuju. Gue liat Yuju matanya bengkak. Dan dia nangis di kolam renang."

Yerin menaikkan alisnya, "Hah? Serius?"

Sowon mengangguk. "Yah.." ia melihat Yuju yang kini keluar dari lift. "Yang diomongin dateng, Ju!"

Yuju menoleh lalu mengangguk. Ia tidak menyapa keduanya dengan senyum lebar seperti biasa, dia masuk ke dalam kamarnya.

"Yah, setelah lo bilang emang.. murung."

"Makanya jangan mikirin Hanbin terus."

"HAH? KENAPA JADI—"


Dilain sisi, June berdiri bersandar di pintunya. Mendengar obrolan Sowon dan Yerin. Lelaki itu terdiam, memang semenjak Yuju memeluknya dan menceritakannya soal Dokyeom 'selingkuh' cewek itu jadi lebih diem. Tapi dia lebih parah beberapa minggu ini.

Mungkin, June bakal tanya.


***


Yuju duduk di bangku setir mobilnya. Gadis itu memandang kosong parkiran gelap di depannya. Air matanya muncul tiba-tiba. Ia menutup wajahnya, menangis hebat. Tidak ada orang yang bakal mendengar.

Yuju mengambil hpnya dan melihat foto-fotonya bersama Dokyeom. Gadis itu menangis lebih kencang karena setiap ia melihat wajah Dokyeom, ia melihat wajah lelaki itu yang tertawa bersama cewek lain.

"Bodo,"


"Kampret lo gue doain lo bisulan!"



Tok! Tok!



Yuju berhenti menangis lalu menoleh, berjengit saat melihat wajah June terpampang di jendela mobilnya.

"Ck, apaan sih.." ucap Yuju pelan.

Ia mengusap air matanya lalu keluar dari mobil. Melihat June yang kini berdiri dengan tangannya yang dimasukkan ke saku celananya. "Apa?"

"Lo nangis?"

Yuju mengerutkan alisnya, "Nggak."

"Mata lo merah. Hidung lo merah. Gue denger suara lo nangis."

"Ck, gimana bisa lo liat, disini redup."

"Plis, itu ketauan banget." ucap June. "Dan suara lo menggema. Lo gak ngerti gimana takutnya gue denger suara cewek nangis."

"Nggak."

"Suara lo serak."

"Suara gue emang serak." 

"Ingus lo mbeler tuh."

Yuju langsung menyeka hidungnya. Sedangkan June memandangnya penuh kemenangan, "Bener kan lo nangis?"

"F..Flu!"

"Halah."

Yuju menutup matanya sebentar lalu mengangguk. "Ya, gue nangis. Puas?"

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang