focus : hanbin - yerin"Bentar, bentar, Hanbin!"
Yerin melepas genggaman tangannya dari lengan Hanbin setelah keduanya masuk ke dalam gedung. Hanbin menyapa beberapa kolega ayahnya yang ada di sekitar mereka.
"Hanbin!"
Hanbin memandang Yerin, "Apa?"
"Tunggu, apa maksud lo, calon istri? Kita udah tunangan? Lo gila ya?!"
Hanbin menghela nafas pelan. "Nggak."
"Oke, mungkin lo ngomong itu cuman bercanda atau main-main, tapi mereka nganggep lo serius. Gimana kalo—"
"Gue gak bilang kalo gue bercanda tuh?"
Yerin terdiam. Ia melihat Hanbin bingung. "Lo...l..lo serius?"
Hanbin mengangguk. "Iya. Kenapa? Lo gak mau nikah sama gue?"
Jantung Yerin berdegup kencang. Gadis itu tidak nyaman karena Hanbin kelewat serius sekarang. Hanbin ini beneran ngomong atau main-main aja?
"Oh, Kim Hanbin! Anaknya direktur kan?"
Hanbin langsung berbalik dan menjabat tangan seorang lelaki yang mungkin ada di usia 50 tahunan.
Yerin menghembuskan nafas lega dan berterima kasih pada orang di depannya. Ia memandang Hanbin yang kini sibuk berbicara masalah bisnis dengannya. Melihat Hanbin yang begitu serius itu, rasanya beda. Padahal kalo di apartemen dia bodo, suka gombal, terus sering teriak-teriak gak jelas. Kayak orang yang beda.
"Terus siapa orang di sebelahnya? Cantik sekali."
Yerin tersentak dari lamunannya lalu menunduk dan menyunggingkan senyum.
Hanbin menarik pinggang Yerin mendekat dan tersenyum lebar, "Ini tunangan saya, kami akan menikah tahun depan."
"Oh? Selamat ya. Kamu masih muda udah pinter dan punya calon istri."
"Hahaha." Hanbin ketawa aja.
"Siapa namanya?"
"Oh, n..nama saya Jung Yerin." Yerin tersenyum.
"Jung? Apa jangan-jangan putrinya Jung Daehyun?"
Yerin dan Hanbin mengangguk. Pria di depannya itu langsung mengangguk mengerti dan menceritakan hal-hal yang Yerin kurang mengerti. Gadis itu tidak tau apa-apa tentang bisnis. Serius.
"Oke, kalau begitu kami masuk dulu."
Hanbin dan Yerin masuk ke dalam hall yang sudah terisi penuh dengan tamu undangan. Beberapa tamu itu menyambut Hanbin dengan hormat dan tak jarang menyapanya.
Yerin cukup takjub, Hanbin terkenal disini dan disegani.
"Hanbin."
"Hm?"
"Sampe kapan lo megang pinggang gue?"
"Sampe acara ini selesai."
Yerin menghela nafas pelan.
"Gak suka? Gak nyaman? Sori."
Yerin terdiam tak menjawab. Bukannya gak suka atau gak nyaman, cuman ini gak baik bagi kesehatan jantungnya dan wajahnya yang terus-terusan memerah.
"HANBIN!"
Yerin melihat seorang wanita yang kini berdandan cukup glamour. Yerin menunduk hormat dan tersenyum lebar. Ya, Yerin mengenali wanita di depannya, mamanya Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfic6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]