focus : Yuju - JuneYuju jalan habis dari indoktober. Habis belanja kebutuhan bulanan. Males ke supermarket gede. Males antri ke kasir.
Lagi jalan enak-enak, tiba-tiba ada yang nepuk.
"Yuju!"
"Apaan Jun—oh. Halo Dokyeom." Yuju senyum lebar. Padahal kalo June yang manggil dia langsung mengeluarkan bisa.
Dokyeom tersenyum hingga matanya hilang. "Habis belanja?"
"Iyep. Maklum, udah habis semua hehe." Yuju ketawa kecil. "Btw, kenapa manggil? Mau ngomong sesuatu?"
"Nggak, gue cuman penasaran aja, lo masih nyanyi gak?"
"Oh yaiya dong."
Gak sepenuhnya salah. Yuju sering nyanyi di kamar mandi. Katanya suaranya lebih bagus kalo di kamar mandi.
"Kapan-kapan nyanyi bareng yuk. Di studio mana gitu." ucap Dokyeom.
"Lho di apartemen gue ada studio musik. Kalo mau duet, ayo duet sekarang!" Ajak Yuju sambil menarik tangan Dokyeom.
"Gak papa nih? Gue denger si Mingyu didepak keluar sama si bantet dari iKON."
"Ah, Jinhwan? Iya soalnya si kiming nggangguin Eunha sih. Udah deh. Lo diundang sama gue yang punya kamar disana!"
Yuju menarik tangan Dokyeom dan langsung masuk ke apartemen.
"HOAHM."
June baru bangun tidur. Dia menggaruk lehernya dan melihat jam dinding. Jam 12 siang.
June turun dari kasur dan langsung pergi ke bawah buat ngambil minum. Terus duduk bentar di sofa. Habis itu pergi ke kamar mandi buat mandi. Agak males sih, tapi June pengen ke studio musik bentar.
Setelah selesai mandi, June keluar dari kamarnya dan pergi ke studio musik di lantai atas.
"Kak June baru bangun?"
June menoleh melihat para bocah yang kini melihatnya imut. Tapi bagi June nggak.
"Hah. Sok tau."
"Mau kemana kak?"
"Mau tau aje lu kadal gurun." June masuk ke lift diikuti yang lain. Ia menekan tombol lantai 17. June bersandar di tembok lalu melirik bocah-bocah kecil itu.
"Kalian mau kemana?"
"Ngikutin kak June."
"Lah. Gak usah ngikutin gue lo!"
Yang lain tidak menjawab. June mendesis pelan dan pintu lift pun terbuka. Ia keluar dan dengan cepat menekan tombo agar pintu lift segera tertutup.
Tapi naas, semua anak dreamies udah keluar.
June mendengus kesal dan akhirnya berjalan ke studio musik dengan sebal.
"Gila.. apartemen lo bagus banget." ucap Dokyeom kagum. Yuju tersenyum sambil mengangguk-angguk. "Iya. Apartemen top ya harus bagus."
"Btw, studio musiknya sebelah sini." ucap Yuju diikuti Dokyeom di belakang.
Yuju menoleh melihat Dokyeom, "Jarang yang make sih studio ini. Kalo bukan gue ya—"
"Lo juga mau latihan nyanyi?"
Yuju dan Dokyeom melihat June yang memasang wajah datar diikuti para dreamies di belakangnya. June mengerutkan alisnya, "Ngapain ada tuh orang disini?"
"Oh.. ini Dokyeom. Yang gue ceritain lho Jun. Dia—"
"Gue gak peduli namanya. Yang jelas ngapain dia disini?"
"Gue udah mau ngomong lo malah motong. Dia mau duet bareng gue."
"Kenapa disini? Lo gak sadar dia tuh musuh gue? musuh kita?"
Yuju mendengus, "Terus kenapa kalo musuh? Gak baik musuhan."
June mendecih, "Gak baik musuhan? Lah si kelompok gak jelasnya dia yang pertama kali ngemusuhi kita! Udah, lo, Deka deka entah siapa. Pergi lo dari sini."
Yuju melongo, "Lah Jun. Jangan gitu dong! Gak boleh ngusir!"
"Oh ya boleh. Ini tempat tinggal gue. Dan dia bukan penghuni apartemen ini."
"Gue penghuni disini. Dan dia disini sebagai tamu gue." ucap Yuju kesal. Yuju menarik Dokyeom mendekat membuat June tambah naik darah.
"Oh ya? Wow. Kalo dia boleh disini, kenapa kita, iKON gak boleh nginjek tanah apartemennya mereka? Sedangkan mereka malah seenaknya masuk sini? Bukannya si Kiming item itu juga gitu?" tanya June tajam. Ia memandang Dokyeom sengit.
"Woi lo, cowok. Jawab."
Dokyeom melihat tatapan June yang begitu sengit. Mau tak mau ia menelan ludahnya gugup. "Y..ya.. kan beda."
"Beda apanya nyet? Itumah sama! Cuman beda tempat! Udah lo pergi dari sini!"
"Gak boleh gitu lah Jun."
"GAK BOLEH APANYA? GUE GAK SUDI COWOK DARI SEVEN WONDERS ITU KESINI!" Bentak June keras. Mark yang ada di belakangnya mulai mengelus punggung June menenangkan.
"Btw, namanya Seventeen—"
"GAK PEDULI." June menatap Yuju tajam. "Lo pergi dari sini sebelum gue marah-marah."
"Lo udah marah dari tadi."
"Pergi lo. Pergi!"
"Ogah Jun! Lo bikin keributan, lo yang pergi dari sini."
"Oh ho, lo seenaknya bilang gitu ke gue. Gue udah tinggal lama disini. Gue tau orang-orang disini." ucap June.
"Main senior nih?"
"Pokoknya lo pergi. Nyari studio lain. Pokoknya gak usah si kalangan sebangsanya dia masuk ke wilayah ini."
"Lo tega ya Jun."
"Tegaan mana sama mereka, kita cuman mau ngambil layang-layang langsung dimusuhin?" tanya June. "Pergi lo kalo nggak gue panggil security."
Yuju berdecak kesal lalu menarik tangan Dokyeom ke lift. June menghembuskan nafasnya berkali-kali sambil mengepalkan tangannya.
"KAMPRET ANJG GAK USAH NAMPAKIN MUKA LO KESINI CUUUUUK."
Mark, Jeno dan Renjun bertukar pandangan sambil menutup telinga Chenle dan Jisung. June mendengus kesal lalu masuk ke studio musik dan membanting pintunya keras.
"Gini gue jadi gak mood nyanyi." ucapnya kesal.
June memegang gitarnya dan hampir saja membantingnya ke lantai kalau saja dreamies tidak tepat waktu.
"ANJIR BIKIN KESEL AJA TUH DUA ORANG."
"Sabar kak sabar."
"HERGH PENGEN GUE SLEDING."
"Pegangin kak June bentar!" Suruh Haechan yang dituruti yang lain.
Haechan memegang dahi June, "Bismillahirohmanirohim."
June memandang Haechan marah, "HEH LO KIRA GUE KESETANAN?!"
Cut—
a/n :
hergh, wp kenapa akhir-akhir ini error
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfic6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]