87. Date or..?

4.3K 556 62
                                    




focus : Eunha-Jinhwan


"Kak Jinann!"

DOK DOK DOK!

Eunha memukul-mukul pintu kamar Jinhwan keras. Gadis itu mendengus saat si cowok gak kunjung keluar dari kamarnya.

Mereka janji mau nge-date hari ini. Eunha udah dandan cantik dan nunggu di depan kamar Jinhwan selama kurang lebih 15 menit.

APA DIA GAK TAU CEWEK GAK SUKA NUNGGU?

huh, as expected, cowok gak peka mana mungkin tau hal beginian.

"KAKKK!"

"WOI BANTET!"

Eunha menggerutu. Jangan bilang nih kurcaci lupa janjinya.


bae 💖💖

eunha : WOI

eunha : JANGAN BILANG LUPA

eunha : HEH

eunha : GOBS 😤💀

eunha : emang ya, MEN AIN'T SHIT 🤧👏🏻👏🏻

jinhwan : eunha

jinhwan : maaf ya hari ini gak jadi

eunha : whAT?

eunha : wHY

jinhwan : aku sakit





"KAK JINHWAN BUKA!"

"KAK!"

"KAAAAAAKKKKK!"

Eunha menggedor pintu apartemen Jinhwan dengan keras. Membuat penghuni sebelahnya, Chanwoo keluar dengan sebal.

"Kak ngapain sih gedor gedor? Pake bel kan bisa?!" gerutu Chanwoo sebal.

"Udah tapi gak dibukain!"

"Telpon kek?! Jangan ganggu tetangga dong!"

Eunha mengayunkan kakinya menuju wajah Chanwoo dan nyaris saja kena. "FUCK YOU CHAN! eh btw lo tau gak password kamarnya dia?"

"And why the hell am i supposed to know that?" gerutu Chanwoo. "Btw, ngapain ke kamarnya kak Jinhwan? JANGAN JANGAN MAU—"

"NGGAK GOBLOK! PIKIRAN LO NJING!"

Chanwoo mengendikkan bahunya lalu masuk kembali ke kamar.


eunha : kasitau pw kamarmu biar aku bisa masuk

jinhwan : Jangan nanti ketularan

eunha : KAK!

jinhwan : jangan eunha

eunha : aku rawat sampe sembuh! 😤

jinhwan : nanti kamu malah sakit

eunha : nih pintu aku bor ntar 🤠

jinhwan : fine

jinhwan : tanggal lahirku


Eunha langsung memencet tombol sesuai tanggal lahir Jinhwan dan pintu pun terbuka. Ia lari terbirit-birit ke kamar tidur Jinhwan dan lelaki itu terbaring menyedihkan dengan berbalut selimut

Kek kepompong.

"KAK!"

"Eunha, jangan teriak-teriak.." ucap Jinhwan lemas.

"Kok bisa sakit? Demam? Flu? Pusing? Panas?" Oceh Eunha tanpa berhenti. Eunha menaruh telapak tangannya di dahi Jinhwan dan berjengit karena panas suhu tubuhnya.

"Kemarin hujan-hujanan terus masuk angin. Yah akhirnya begini ini."

"Bentar kucari obat."

Eunha pergi keluar dan mencari obat yang ada di kamar Jinhwan. Ia mengambil obat panas dan mendesah kasar saat sadar aturannya harus makan dulu sebelum minum.

Ia kembali ke kamar, "Kak harus makan dulu nih. Udah makan belum?"

Jinhwan menggeleng.

"Hhh.. kalo gitu mau makan apa?"

"Gak.. selera.."

"Harus makan!"

"Gak mau.."

"KAK JINHWAN!"

"Gak mau... ntar muntah.." Jinhwan menggelengkan kepalanya. Eunha menghela nafas pelan. "Kalo gitu aku bikinin bubur dulu. DIMAKAN!"

Jinhwan sudah mau menolak tapi naas Eunha udah pergi keluar kamarnya. Dia gak bisa gerak dan teriak.

Hadeh.











"Taraaa!"

Jinhwan melihat piring bubur panas itu dengan tidak selera.Apa Eunha gak tau dia ini agak muneg-muneg liat makanan?

"Gak mau." Jinhwan memalingkan wajahnya.

"Harus mau. Karena harus minum obat. Biar sembuh! Biar bisa nge-date!" Eunha merajuk.

Jinhwan masih tetap diam tidak bergeming.

"Kenapa gak mau disuapin?"

Jinhwan masih diam.

"Mau disuapin lewat mulut?"

Jinhwan melotot lebar dan menengokkan kepalanya pelan. Ia menatap Eunha dengan pandangan—YANG BENER AJA—walaupun dalam hati dia juga mau.

"G...gila kamu..?"

"Makanya! Ayo makan kak!" Eunha menggoyangkan lengan Jinhwan.

"Kalo gak mau makan aku siram nih bubur ke mukamu!"

Brr

Jinhwan bergidik ngeri. Apalagi raut wajahnya Eunha udah serem kayak gini. Mau tak mau Jinhwan ngalah.

"Oke.. aku makan.. tapi kalo aku muntah.."

"Aku yang beresin! Udah makan aja! Perlu kusuapin?"

Jinhwan menggeleng dan memakan bubur ayam itu dengan cepat. Karena dia tidak mau lama-lama merasa mual. Ntar berakibat fatal.

Kalo muntah ke muka cantiknya Eunha gimana?!

Setelah selesai makan, Jinhwan berbaring sedangkan Eunha pergi mengambil obat dan menaruh piring di dapur.

"Uh.. perutku.." gerutu Jinhwan.

Eunha masuk ke dalam kamar sambil membawa segelas air dan obat. "Ini kak, minum."

"Hhh.."

Jinhwan mendesah kasar. Males minum obat.

Eunha memberikan satu pil tablet itu pada Jinhwan. Jinhwan terdiam melihat pil itu. Eunha yang geregetan akhirnya mengambil pil itu dan memasukkannya ke mulut Jinhwan.

Glek

Jinhwan membelalakkan matanya. Belum sempat memproses kejadian yang barusan terjadi. Eunha memberikan segelas air itu dan dengan cepat Jinhwan meminumnya. Dengan pikiran blank.

Eunha tersenyum lalu mengambil gelas air dari tangan Jinhwan.

"Istirahat yang cukup." ucapnya lalu mengecup dahi Jinhwan lembut.

Eunha hendak pergi namun tangannya ditarik oleh Jinhwan. "Temenin."

Eunha tertawa kecil, "Aku taruh gelas sama piring di bawah dulu."

Jinhwan mengangguk lemas dan menutup matanya. Tidak kuat membuka mata. Suara pintu dibuka dan langkah kaki terdengar di kamar.

Jinhwan membuka matanya. Eunha membuka selimut lalu berbaring di sebelah Jinhwan. Jinhwan lalu memeluk gadis itu dan pergi ke alam mimpi.





Cut


a/n :

Sebenernya draft awalnya si eunha masukin obat ke mulut jinan pake mulutnya. You know, kayak ciuman gitu.

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang