focus : Bobby - SowonPara curut itu duduk di sekeliling api unggun. Seperti biasa, Sowon sama Yunhyeong yang bakar-bakar makanan. Yang lain sibuk main plus ngobrol.
Sowon diam-diam melihat Bobby yang sibuk ketawa sama yang lain. Gadis itu berpikir, sudah berapa lama ia menggantung Bobby? Meskipun lelaki itu menyuruhnya untuk tidak menghiraukannya, tetap saja dia harus memberi tau apa jawabannya.
"Won! Itu dagingnya!"
"E..eh iya.." Sowon langsung membalik daging yang mereka grill sebelum berubah menjadi hitam.
Yunhyeong memberikan piring berisi daging yang penuh pada curut-curut itu. Ia lalu kembali membantu Sowon.
Sowon memanggang daging itu dengan tatapan kosong.
"Daging!"
"Ash!" Sowon langsung membalik daging itu sebelum terbakar hitam.
Yunhyeong memandang Sowon sejenak, "Mending lo istirahat deh. Biar gue manggang ini sendiri."
"Tapi lo—"
"Udah deh. Lo bolak-balik ngelamun. Mending ngobrol bareng. Lo tadi kan yang nyiapin barang-barang ini juga. Pasti capek."
Sowon mengangguk kecil, "Oke, makasih Yo."
"Ur welkam."
Sowon lalu pergi berkumpul dengan ke-18 orang yang sibuk menyoraki Haechan sama Jaemin yang nari troublemaker.
Ia duduk sambil sesekali melihat Bobby yang kini ketawa ngakak liat aksi dua caberawit di deket api unggun. Sowon mengalihkan pandangannya sambil menghembuskan nafas pelan. Ia berpikir, apa ia sebaiknya jawab pengakuannya Bobby sekarang? Sowon udah tau, yah, cewek itu udah tau gimana perasaannya ke Ibob.
Tapi,
"Oi, ngelamun aja. Gak makan?"
Sowon melihat SinB yang kini sibuk memakan daging. Sowon mengangguk kecil, "Ya, bentar."
Ia berdiri dan mengambil daging panggang dan makanan lain untuk dimakan. Sehabis makan malam, dia bakal ngomong ke Bobby. Berdua.
Jreng jreng gejreng~
Jeno memetik senar gitar yang ia bawa dari apartemen. Diiringi nyanyian duet dari June sama Yuju. Nyanyi Almost is Never Enough. Beuh mantep. June menghayati banget.
Disaat yang lain sibuk mengobrol dan mendengarkan Yujune nyanyi, Sowon berdiri dan berjalan ke arah Bobby.
Bobby yang sibuk minum kopi panas itu mendongak melihat Sowon. Ia mengerjapkan matanya pelan.
"Bob, boleh ngomong bentar gak?"
Bobby mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mengangguk. "O..oke..?"
"Gak disini, gue mau ngomong sama lo berdua aja."
Glek.
Bobby menelan ludahnya gugup. Kayaknya mau ngomong sesuatu yang serius. Dan sesuatu yang serius itu jangan-jangan, Sowon mau jawab pengakuan dia?! Bobby pengen teriak rasanya. Takut bosh.
Bobby berdiri dan mengikuti gadis itu ke tempat yang sepi. Sowon membelakangi Bobby, masih belum berbalik untuk melihat gadis itu.
Lelaki itu menaikkan alisnya bingung sambil memainkan buku jarinya gugup. Kakinya ia ketuk-ketuk di tanah.
Selang 10 menit mereka terdiam dan Bobby tidak menyukai itu. Ia tidak bisa menahan kegugupannya selama ini.
"Won, lo mau ngomong ap—"
GREP
Bobby mengerjapkan matanya pelan. Tiba-tiba Sowon memeluknya.
"W...won..? U...uhh....uh......" Bobby belum bisa memproses semuanya.
"Gue kangen lo Bob."
Bisa nggak, Bobby teriak bentar?
Cowok itu juga pengen teriak 'GUE JUGA WONN' tapi dia terlalu malu. Bobby cuman bisa nepuk punggung Sowon pelan.
"G..gue..j..juga.."
Bobby deg-degan. Banget. Tapi, kenapa detak jantungnya Sowon juga seirama sama dia?
Sowon melepas pelukannya lalu menatap Bobby yang masih memandangnya bingung. "Gue minta maaf udah nggantungin lo selama hampir 4 bulan lebih."
"G..gak papa... gue kan yang ngomong kalo itu gak dianggep aja.."
"Yakin mau gak dianggep?"
"H..hah?"
Sowon menundukkan kepalanya sambil mengeluarkan nafas pelan. "Yah, gue terlalu lama nentuin perasaan gue. Move on dari Yunhyeong, dan.. tau kalo lo suka sama gue, semuanya itu sulit."
"M..makanya—"
"Selama 4 bulan ini kita ngejauh, canggung dan sebagainya. Kita kayak orang asing, gue tau dulu gue sering nyuruh lo ngejauh dan apa.. dan ternyata gue malah gak suka dan kesepian lo gak deket sama gue lagi." ucap Sowon.
"Lo emang nyebelin Bob, tukang rusuh, kepedean, plus suka dinistain, tapi itu yang bikin gue nyaman sama lo. Walaupun banyak orang nistain lo atau apa, lo tetep senyum. Lo bisa bikin orang di sekitar lo bahagia bahkan cuman pake muka lo."
Bobby meringis. Ini Sowon nge-diss dia halus gitu ya?
"Gue nyaman banget sama lo, di antara yang lain gue paling enak dan deket. Kita sering tengkar, tapi justru itu yang bikin kita deket. Waktu kita gak tengkar tuh malah aneh."
Bobby terdiam, mengira-ngira skenario yang terjadi setelahnya. Sowon tetap membicarakan tentang 'nyaman'. T..tunggu,
APA GUE MAU DI FRIENDZONE?!
Bobby mendesah kasar, ya sudah, emang dia nasibnya begini...
"Ck, gue ngomong kebanyakan ya. Oke, gue gak tau sejak kapan gue mulai ngerasain ini, gue deg-degan waktu liat lo, nyadar kalo lo tuh lumayan ganteng, dan gugup waktu sama lo."
Bobby menatap Sowon, ia menaikkan alisnya.
"Gue udah mikir ini sejak minggu lalu, gue memastikan baik-baik apa yang hati gue pengen. Dan sekarang gue tau jawabannya." ucap Sowon.
Bobby menelan ludahnya gugup, This is it chingus.
"Gue gak bisa nahan lama-lama."
"O..oke.." ucap Bobby gagap.
Bobby agak menutup matanya, mempersiapkan telinga dan hatinya.
"Gue mau kok jadi pacar lo Bob."
Bobby membuka matanya lebar-lebar. Ia memandang Sowon kaget. "Hah? Apa?"
"Gue juga suka sama lo Bob."
"S..serius..?"
"Apa gue keliatan bercanda sekarang?"
Bobby terdiam. Lalu tiba-tiba air matanya turun.
"L..lho?! Bob!"
Bobby langsung sujud syukur di depan Sowon.
"AKHIRNYAAAAAAA! HUHUHUHU GUE BAHAGIA! GUE UDAH NUNGGU DARI LAMA! GUE UDAH MERSIAPIN HATI NGIRA LO BAKAL NOLAK TAPI T..TERNYATA—HIKS!"
Bobby nangis kejer. Sowon ikut berjongkok lalu memeluk Bobby. "Iya, gue sayang lo Bob."
"HUAAAAAAA SROT—"
"HEH LO NGELAP INGUS LO DI BAJU GUE? NGELAP INGUS DI BAJU PACAR LO?! APA--APAAN LO?"
"MAAF! INGUSNYA LANGSUNG TERJUN BEBAS GAK TERKENDALI!"
Cut—
a/n :
cieeee akhirnya bobi gak jomblo lagi uwu. ayo tumpengan buat ibob
#ibobtidaklagisendirian
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfic6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]