37. Hilang [2]

5.2K 717 76
                                    




Ke 9 orang yang tersisa kini bermalam di puncak.

Yep, mereka berhasil mencapai puncak sebelum malam tiba. Dan di puncak itupun ada beberapa orang yang lain. Mereka sudah bicara ke pihak yang bertugas buat mencari 4 orang yang hilang itu.

Sowon menatap pemandangan gunung yang gelap itu dalam diam. Ia berdiri menjauhi orang-orang yang berkumpul dengan senang itu.

Harusnya mereka semua ada disini, seneng-seneng bareng. Bercanda bareng.

"Sendirian aja?"

Sowon menoleh melihat Bobby yang kini berjalan ke arahnya sambil memberi segelas susu hangat. "Makasih."

Bobby duduk di atas rerumputan sambil meminum coklat panasnya. Bobby menepuk  tempat di sebelahnya, "Duduk, gak usah berdiri gitu."

Sowon duduk di rumput dan menghembuskan nafas kasar. "Kenapa? Khawatir?"

"Hmm." Sowon mengangguk pelan, "Emang lo gak khawatir?"

"Khawatir lah. Siapa juga yang gak khawatir sama orang ilang?"

"Tapi lo keliatan santai aja."

"Kalo gue panik yang lain ikut panik." Kata Bobby. "Lo kira yang lain gak khawatir juga? Yunhyeong berusaha naikin suasana walaupun dia sebenernya juga khawatir." Bobby dan Sowon menoleh melihat Yunhyeong yang kini menari samba.

"Dia sama gue tingkat kekhawatirannya lebih gede ketimbang yang lain. Yah yang lain juga khawatir banget sama 4 orang itu, tapi gue sama Yunhyeong lebih.. yah, lebih panik gitu."

Sowon menoleh bingung, "Kenapa lebih khawatir?"

"Yunhyeong udah nganggep Chanwoo adeknya. Gue juga deket banget sama Chanwoo. Dan gue tuh paling deket sama Hanbin dibanding yang lain." Bobby meminum susunya dan menghirup nafas dalam-dalam.

"Woles aja. Mereka pasti bisa jaga diri."

"Percaya aja mereka bakal sampe kesini."

"Iya. Makasih udah nenangin." kata Sowon sambil tersenyum kecil.

"Ngomong-ngomong kalo mereka tersesat cowok sama cewek bisa-bisa ntar mereka ngelakuin 'sesuatu' deh."

"LO ITU PIKIRANNYA MASIH AJA MESUM."

.

.

.

SinB dan Chanwoo sekarang lagi berusaha bikin api. SinB mengumpulkan ranting dan kayu yang jatuh lalu mengumpulkannya. Mereka mulai membuat api  selama 20 menit.

SinB menggosok-gosokkan kayu ke rantingnya, "Ayo, ayo.." SinB berkali-kali mendengus kesal ketika angin meniup asap yang mulai muncul di permukaan kayu.

"ANGIN KAMPRETTT!"

SinB mendengus sambil menghela nafas pelan. Sudah selang setengah jam tapi api tidak kunjung menyala.

"Terserah gak usah ada api deh. Pake senter aja."

SinB membaringkan tubuhnya di atas rumput sambil melihat bintang-bintang yang bertaburan di atas. "Ho, liat ke atas."

Chanwoo yang sedang berusaha membuat api itupun melihat ke atas. "Gue gak pernah liat bintang-bintang kayak gitu."

"Pernahnya di internet hehe," Chanwoo cengengesan.

SinB menatap Chanwoo lalu menarik tubuh lelaki itu ke rumput, "Udah gak usah ada api. Pake cahaya bulan sama bintang aja."

Mereka berdua tidur berdampingan sambil melihat langit malam yang cerah. Tidak berawan. Tidak hujan. Untungnya.

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang