focus : Yuju - JuneJune menatap langit-langit kamarnya dengan datar. Hanya suara tv dan suara ac yang memenuhi ruangan itu. Terkadang suara es batu di gelasnya terdengar saat ia mengambil gelasnya.
Ini hari Sabtu, tapi lelaki itu tidak pergi kemana-mana. Maklum, jomblo.
Tapi bukan status jomblo yang bikin dia sedih plus gak bersemangat. Tapi karena Yuju yang pergi bareng pacarnya buat kencan hari ini.
Padahal ini udah hal yang biasa karena mereka berdua udah 3 bulan pacaran. Dan mereka sering nge-date, tapi kenapa June masih tetep patah hati ngeliat Yuju pergi bareng pacarnya?
"Hhhhh... kenapa gue suka sama dia.." ucap June sambil mengambil gelas berisi jus anggur.
"Kenapa dia gak peka sama gue.."
June lalu tertawa kecil, "Ck, kenapa gue menyedihkan gini sih."
Yuju kini duduk di salah satu cafe dekat kampusnya. Gadis itu mengutak-atik hpnya, membunuh waktu sembari menunggu kedatangan kuda. Ia membuka ig, twitter, sampe main game karena nuggu Deka ini lama banget.
Udah sekitar 1 jam? dia nonton video buzzfeed unsolved tapi Dokyeom gak dateng-dateng. Yuju mikir, nih orang kayaknya gak punya jam. Mesti telat.
Yuju mengirim pesan ke Dokyeom, nyuruh dia untuk cepet.
"Astaga.. Dokyeom kemana sih njer." Yuju menggelengkan kepalanya kesal.
Deka
yuju : dimana?
sent. 14.43
yuju : dimana???
yuju : ini udah 1 jam.
yuju : plis jawab, jangan bilang ada acara lagi.
yuju : KUDA KAMPRET
sent 15.52
Yuju memandang layar hpnya lalu mengacak rambutnya kesal. Ia tidak tau harus bagaimana karena Dokyeom tidak menjawab pesannya. Atau menjawab telponnya.
Jangan sampe kejadian dulu keulang lagi. Nunggu sampe 4 jam.
Yuju akhirnya bertekad untuk menunggu satu jam lagi. Kali aja Dokyeom dateng. Mungkin macet, atau dosennya lama, atau ada urusan dulu, atau mungkin perutnya sakit..
"Oke, satu jam.. dan udah."
deka
yuju : kyeom
yuju : serius kapan sih sekali-kali jawab pesan?
yuju : emang bakal sakit ngebales pesanku?
yuju : bilang aja kamu gak mau ketemu. dan aku gak usah nunggu berjam-jam.
sent. 16.24
Yuju memasukkan handphonenya ke saku dan berdiri dari kursi. Ia membayar minumannya dan akhirnya pergi keluar cafe. Ia berjalan menyusuri jalan yang ramai itu. Banyak orang yang keluar sama pacarnya, lovey-dovey.
Yuju punya pacar tapi kenapa dia ngerasa gak punya pacar?
Setiap pergi nge-date si Dokyeom selalu gak bisa, atau bikin dia nunggu berjam-jam. Paling diantara 7 rencana nge-date si Deka cuman dateng sekali doang.
Yuju melihat street performer yang kini memainkan musik di tepi trotoar. Yuju bertepuk tangan kecil, dulu dia mau jadi street performer, seru katanya.
Yuju memberikan uang pada street performer itu lalu melanjutkan berjalan lagi. Ia tersenyum karena suasana sore ini cukup menyenangkan. Walaupun kencannya gagal total.
Ia tetap tersenyum hingga pandangannya terarah ke sebuah cafe. Ia bisa melihat dari luar melalui kacanya yang bening itu,
ada Dokyeom.
Dan dia tidak sendirian, ada cewek di depannya. Ngobrol bareng, dan keliatan akrab.
Tanpa sadar mata Yuju berkaca-kaca, air matanya turun seketika. Yuju nangis karena Dokyeom ngehirauin dia karena bareng sama cewek lain.
Yuju menatap keduanya terluka, tidak peduli beberapa orang yang mungkin menatapnya aneh.
Yuju menghela nafas dan pergi menjauh dari cafe itu. Ia tidak berniat menghampiri keduanya dan marah-marah. Buat apa? Nanti dia sendiri yang malu.
Kenapa lagi-lagi gini? Kenapa Yuju begitu bodoh? Ngebiarin hal yang sama terulang lagi.
Ia pulang ke apartemen dengan perasaan terluka.
.
.
"Hhhh,"
June mengacak rambutnya sambil melihat orang-orang yang kini bermain basket di lapangan. Lelaki itu memandang mereka kosong, mengingat saat dia bermain basket bareng Yuju dulu.
Udah lama,
June berdiri untuk berjalan mengelilingi apartemen. Ia menendang kerikil kecil.
BRUK!
June mendongak dan menoleh ke belakang, "Kalo nabrak minta maaf dong!" ucap June kesal. Lelaki itu memandang orang yang menabraknya sebal namun langsung terdiam saat sadar yang menabraknya adalah Yuju.
"Ju?"
June berjalan menghampiri Yuju yang kini menunduk dan menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya.
"Ju? Lo kenapa? Ju?" June memegang kedua bahu Yuju sambil menggerakkannya sedikit.
"Lho? Ju? Lo nangis?!" June membelalakkan matanya. "Kenapa? Siapa yang bikin lo nangis?!"
"Ju. Lo gak papa?" June menangkup wajah Yuju dan melihat dengan jelas wajah Yuju yang kini berurai air mata.
"Ju—"
Yuju langsung memeluk June erat. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di balik bahu June kepala yang lebar. Suara isak tangis terdengar, bahu Yuju naik turun dan tangannya memeluk erat tubuh June.
June mengelus Yuju lembut.
"Jun, gue cewek bodo ya? Bisa-bisanya dibodohin 2 kali.."
June terdiam.
"Gue marah, kecewa.. bukan karena Dokyeom, tapi gue kecewa sama gue sendiri." ucap Yuju.
June menggertakkan giginya mendengar ucapan gadis itu,
Awas aja, sampe June ketemu sama Dokyeom, dia bakal jotos dia.
Cut—
A/n :
i'm sorry anak svt kujadiin begini semua ini hanya cerita okeh?
Btw gfriend gak perform di yonsei 😔 padahal ada iKON 😔 padahal rumornya mereka seline up 😔
nih anak makin ganteng aja ya GAK PAHAM
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfiction6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]