Namanya Choi Yuna, biasa dipanggil Yuju. Penampilan luarnya sekilas terlihat kalem, tenang dan berwibawa. Tapi jika kalian sudah kenal kepribadiannya, satu menit kemudian pasti langsung memutuskan tali pertemanan.Maka dari itu Yuju tidak terlalu punya teman.
Yuju is the dumbest girl you'll ever seen. Dia buta arah. Yuju tidak pernah bisa jalan-jalan sendirian karena dia pasti tersesat tak tau arah jalan pulang. Pernah sekali dia mau jalan-jalan ke Busan nyasar sampai ke pulau Jeju. Dia sudah mau naik kapal kesana.
Yang paling parah itu dia mau ke namsan tower nyasar mau ke perbatasan Korea Utara.
Second, kalau mau bicara dengan Yuju harus punya ekstra kesabaran yang tinggi. Dia tidak terlalu suka bahasa yang berbelit-belit. Maunya langsung ngomong to the point. Dan jangan sampai kalian ngelawak gak jelas ke dia, yang lain udah ketawa, 20 menit kemudian dia baru ngerti apa maksud jokenya dan ketawa 10 menit nonstop.
Jadi 1 lawakan butuh waktu 30 menit untuk Yuju buat memahami isinya plus nyelesain ketawanya.
Dan dia punya ide-ide aneh yang kadang keluarganya juga bingung dengan sikapnya.
"Ma, boleh gak aku tinggal di apartemen?"
Yuju tiba-tiba berbicara dengan semangat saat sarapan. Orang tua dan kakaknya menatap Yuju aneh namun yang ditatap hanya tersenyum lebar.
"Kenapa?"
Yuju terdiam sebentar lalu mengendikkan bahu. "Gak tau. Mau aja. Kayaknya seru. Ya? ya?"
"Heh, gue aja gak dibeliin mobil sama ayah kamu malah minta kayak gitu." kata kakaknya.
Yuju cemberut lalu memakan makanannya dalam diam. Suasana meja makan itu pun kembali hening. "Daripada uangnya dipakai buat beli kursi gak guna." celetuk Yuju pelan.
Ayahnya melototkan matanya dan menaruh sumpitnya. "Heh! Itu berguna! Kursi-kursi itu mahakarya!"
"Iya juga sih. Mending uangnya buat Yuju nyewa apartemen." Celetuk ibunya. Ayahnya memandangnya tajam lalu makan dengan kesal.
Yuju diam-diam memandang kedua orang tuanya. Matanya berbinar-binar seperti anjing kecil. Ayahnya tanpa sengaja melihat Yuju, "Aish! Oke! Sudah sewa apartemen sana! Lumayan kamarmu nanti dibuat koleksi furniture."
"Beneran?!" Yuju berteriak senang.
"Ya.. ya."
"YEAYYY!" Yuju melonjak-lonjak diatas kursi.
Kakaknya, Minho menatap ayahnya tidak percaya. "Lho?! Ayah gak adil! Ayah jahat! Ayah pilih kasih! Minho gak suka!" Minho meninggalkan ruang makan dan pergi menuju kamarnya. Sedangkan Yuju masih melonjak-lonjak senang.
.
Yuju pergi menuju apartemen yang dipilihnya. Minho memilihkannya untuknya dan ayahnya memarahi mereka berdua selama 2 jam karena memilih apartemen yang mahal. Tapi pada akhirnya Yuju mendapatkan kamarnya.
Ia sudah selesai meregristasi identitas dan sebagainya dan tanpa sengaja ia bertemu 5 perempuan yang juga tinggal satu lantai dengannya. Hal itu membuatnya bahagia karena akhirnya bisa bertemu tetangga yang seumuran dengannya.
Ia pergi menuju kamar 376 dan tepat saat ia membuka kamarnya, barang-barangnya sudah sampai. Yuju menata beberapa barangnya selama beberapa jam dan akhirnya semua barang sudah tertata rapi seperti di rumahnya sendiri.
Karena merasa berkeringat, Yuju mandi sore dan berniat untuk menyapa tetangganya.
Ia keluar kamar dan berjalan berkeliling di sekitar lantai itu. Lantai 16 memiliki 13 kamar dan 3 ruang. Ada ruang besar yang cocok digunakan untuk berkumpul-mengobrol bersama seperti arisan, ruang musik dan sebuah lounge bar beserta game arcade.
Ketika Yuju kembali, 5 perempuan tadi sudah diluar dan saling berbicara bersama. Ia lalu mendekatinya,
"Oh, itu dia perempuan yang hilang."
Yuju mengerjapkan matanya bingung. "Hilang?"
"Namaku Sowon." ucap perempuan berambut merah gelap itu. Yuju tersenyum kecil, "Yuju. Yuna, terserah mau panggil apa."
"Yang rambut blonde itu Yerin, yang ombre itu Sinb, rambut kayak kelapa itu eunha, dan aku sendiri umji." ucap perempuan berambut coklat muda yang imut itu.
Yuju mengangguk-angguk dan mereka pun mengobrol.
Asyik, tetanggaku asyik semua!
CUT-
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfiction6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]