64. Ketuker

4.8K 611 138
                                    




focus : Hanbin - Yerin


Tringgg!


Suara  alarm dari hp di kasur berdering keras. Makhluk yang menempati kasur itu bergerak sedikit-dikit karena merasa terganggu.

"Aduh..."

Yerin meraba-raba kasurnya dengan mata tertutup. Ia hendak mencari hpnya namun terdiam ketika tangannya menyentuh sesuatu.

Seperti kulit, dan rambut..

Yerin membuka matanya  dan menoleh. Ia membelalakkan matanya dan langsung bangkit dari kasur.

"WAAAAAAAAAAAAAA!"

















"KAMPRET HANBIN NGAPAIN LO DISINI?!"

















Hanbin yang masih enak tidur itu terbangun karena teriakan maut. "Apaan sih.." tanyanya sambil menggaruk tengkuknya. Dia masih belum sepenuhnya sadar.

Yerin berdiri menjauh dari kasur sambil melihat Hanbin kaget. "W..woi... NGAPAIN LO DI KAMAR GUE KAMPRET!"

Hanbin menoleh bingung, "Hah? Apaan sih, ini kamar gue."

"WOI WOI PAKE BAJU LO DULU AH ELAH ANJIR!"

Hanbin menatap Yerin lalu terdiam. Ia melotot lebar sambil menunjuk  Yerin kaget.


"LAH NGAPAIN LO DISINI?!"


Yerin menatap Hanbin datar, "Gue daritadi tanya itu!" ucapnya. Yerin terdiam, sambil berpikir sesuatu.

Kemarin, mereka gak ngapa-ngapain kan..?

"Bentar ini lo kenapa disini? Hah? Ini kamar gue!"

Hanbin mendengus, "Ngomong apa, harusnya gue yang tanya gitu. Ini kamar gue. Nih liat aja sekeliling lo."

Yerin melihat sekitarnya, kamar dengan interior mewah berwarna gelap. Berbanding terbalik dengan kamarnya yang putih bersih. Ia menganga. "Te..terus gue ngapain disini?"

"Gak tau." Hanbin mengendikkan bahunya cuek.

Yerin yang geregetan dengan sikap Hanbin yang tenang langsung menendang lelaki itu cepat. "Lo tuh tenang banget sih! Kalo kita ngelakuin apa-apa gimana?"

"Tenang gue bakal tanggung jawab."

"HANBIN!"

Yerin menggigit jarinya, "Aduh, woi.. kalo ngapa-ngapain gimana?" ucapnya gugup. Dia melirik Hanbin, "Lo juga gak pake baju kan!"

Hanbin menghela nafas, "Gue kalo tidur kan emang topless. Lupa ya?"

"Lupa lupa ndasmu! Gue gak pernah tidur sama lo mana bisa gue tau!"

Hanbin mengendikkan bahunya dan bangkit dari kasur. Ia membuka tirai jendela kamarnya dan menyipit saat sinar matahari masuk. Ia melihat Yerin yang masih duduk di kasur.

"Ya kalo emang kita ngelakuin itu, pas lo jalan pasti sakit."

Yerin menatap Hanbin sebal lalu melembar bantal ke arahnya. "Ini serius tau!"

"Gue juga serius." ucap Hanbin mengambil bantalnya lalu berjalan ke kasur. Yerin langsung mundur seketika saat Hanbin mendekat ke kasur.

"Ngapain lo?"

"Jangan deket-deket!"

Hanbin melihat Yerin datar dan justru bergerak mendekatinya. Yerin bergerak mundur hingga punggungnya menabrak headboard kasur.

"W..woi!"

Hanbin mendekatkan wajahnya pada Yerin dan tersenyum. Ia memandangi wajahnya sebentar,


"Bangun tidur aja udah cantik."


Yerin membuka matanya dan mendorong Hanbin keras. "Gak usah ngalus lo! Haduh, sekarang gimana woi!"

"Ya gak gimana-gimana Yer."

"Gue gak inget apa-apa kemarin. Kayak mabuk aja. Kalo misal lo khilaf terus, terus.."

Hanbin menyingkap selimut lembut dari kasurnya, "Tuh gak ada bekas-bekasnya. Tubuh lo gak ada bekasnya juga kan?"

Yerin mendengus, "Tapi lho—"

"Kalo emang lo pengen tau kita ngelakuin itu kemarin, ayo ngelakuin lagi. Kali aja lo inget sama sentuhan—"


"KAMPRET AH DIEM!" Yerin memukul Hanbin namun Hanbin menarik tangan gadis itu hingga ia jatuh ambruk di atasnya.

"Bacot lo ah." ucapnya sambil tersenyum.













"ASTAGHFIRULLAH, WOI KALIAN NGAPAIN HAH?!"


Hanbin dan Yerin langsung melepaskan diri dari satu sama lain lalu melihat Jinhwan dengan memakai celemek pinknya menatap mereka kaget.

"HANBIN LO KHILAF?!"

Hanbin menutup matanya dan mendengus kesal.


.

.


"HAH?! HANBIN HANBIN SAMA YERIN, MEREKA?!" Yunhyeong membelalakkan matanya kaget.

"Nggak anjir. Gue tadi cuman main-main aja."

"Tapi bisa aja lo beneran khilaf kalo gue gak masuk tepat waktu!" sungut Jinhwan kesal.

Hanbin hanya mengangguk-angguk.

"Terus si Yerin kok bisa di kamar lo pagi-pagi gini?" tanya Yunhyeong bingung.

"Uhh... itu."Hanbin melihat Yerin. "Kita tidur.. bareng."


"HAAAAHHH?!"

"HANBIN LO SINTING?!"

"Tidur maksudnya tidur bareng gak ngapa-ngapain!" ucap Hanbin kesal. "Btw, gue mau tanya nih, kok bisa Yerin tidur di kamar gue?"

Jinhwan mendengus, "Lo bilang kemarin bakal nganterin Yerin ke kamarnya soalnya dia udah ketiduran. Jangan-jangan lo ngapa-ngapain!"

"Nggak kok. Gak ada bekas-bekas apaan tuh."

Donghyuk yang sedari tadi nyimak ngangguk. "Emang Hanbin hyung cuman nganterin kok. Gue lihat dia gendong ke kamarnya. Kamarnya Hanbin hyung."

"Kenapa gak lo bawa ke kamarnya Yerin sendiri?"

"Passwordnya woi!"

"Oh iya.." Jinhwan cengengesan.

"Yang penting gue gak ngapa-ngapain dia kok. Tenang aja." ucap Hanbin menenangkan. Yerin mendengus dan mengambil handphonenya.

Ia mengetik password dan tanpa sadar Hanbin melihatnya.

Yerin melirik Hanbin, "Lo liat password gue?"

"N..nggak kok."

Yerin menatapnya curiga lalu akhirnya beranjak dari sofa.

Ia menghampiri Jinhwan. "Lah, tadi kok bisa masuk kamarnya Hanbin gimana? Tau passwordnya?"

"Iya. Passwordnya Hanbin dari dulu sama."

"Ooh."

"Mau tau?"

"Nggak sih—"


"1119."


Yerin terdiam.


Itu tanggal jadian mereka dulu.





Cut


A/n :

Aku makin sayang hanrin :( huhuhu

Diriku punya draft book tentang moment sm similiarities konfriend tapi males lanjutin wkwkwk

Btw ini wattpad agak error bukan sih -_-

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang