122. news

3.5K 524 56
                                    




focus : Yerin


Yerin berdiri menunggu di gerbang sekolah anak dreamies. Ia melipat tangannya sambil terus menunggu hingga bel berbunyi. Anak-anak mulai berhamburan keluar kelas dan Yerin mulai mencari ke 6 anak ayam itu.

Begitu netranya menangkap keenam anak ayam, Yerin melambaikan tangannya. "Disini." ucapnya.

Jaemin melihat Yerin dan akhirnya berlari menghampirinya diikuti yang lain. "Kak Yerin! Sendirian?"

"Iya."

"Tumben biasanya sama—aww!" Jeno meringis pelan saat Haechan menyikutnya.

Yerin tersenyum. "Kak Hanbinnya lagi kuliah jadi gak bisa ikut jemput. Nah sekarang ayo pulang. Kalian tadi gimana sekolahnya? Gak nakal kan?"

"TIDAKKK~"

Yerin tersenyum lebar. Mereka anak-anak yang manis.

Waktu lagi nurut.

Mereka masuk ke dalam mobil Yerin. "Pake sabuk pengaman ya. Nah, mau makan dimana?"

"UMMMMM—"

Mereka semua mulai ribut bilang mau makan apa sedangkan Yerin menyalakan mesinnya. Ia hendak menginjak pedal gas namun hpnya bergetar.

Yerin mengambil hpnya dan menjawab telepon dari ayahnya.

"Halo?"

Yerin melirik anak dreamies yang masih heboh. "Maaf disini agak rame."

"Yerin ke rumah sekarang ayah mau ngomong sesuatu."

"Sekarang? Oke oke. Ya."

Yerin menutup teleponnya dan melihat anak dreamies minta maaf. "Maaf ya, kakak ada urusan jadi gak jadi makan. Kalian pesen makanan aja nanti kakak bayarin."

"Yaaah. Padahal mau makan bareng."

"Lain kali ya." Yerin tersenyum dan menginjak gas.

"Emang ada urusan apa?" tanya Renjun penasaran.

"Entahlah."

Yerin menatap jalanan dengan pandangan khawatir.


***


Yerin masuk ke dalam rumahnya. Sudah lama dia gak pulang kesini, semenjak 1 tahun lalu dia pindah ke apartemen. Agak kangen.

Ia berjalan ke ruang keluarga dan melihat orang tuanya disana. Ayahnya yang sibuk menerima telepon dan ibunya yang menangis.

"Uh, kenapa? Ada apa?"

"Yerin!" ibunya memeluk Yerin. Yerin mengerjapkan matanya bingung. "Uh, kenapa? Ada sesuatu?"

"Hoseok kecelakaan."

Kaki Yerin langsung lemas. "Kak Hoseok kecelakaan? D..dimana?"

"Waktu dia ada perjalanan bisnis di New York. Dia kecelakaan mobil. Katanya parah dan sekarang kritis. Sekarang mama mau kesana ngejenguk kak Hoseok dan kamu harus ngurus perusahaan yang di London."

"Tapi aku juga mau jenguk kak Hos—"

"Nanti. Sekarang perusahaan lagi kacau balau. Ayah bakal ngurus yang di Korea sama Jepang."

Yerin menghela nafas. "Berapa lama?"

"Kata pihak rumah sakitnya Hoseok harus dirawat beberapa bulan karena dia koma." ucap ayahnya. Yerin terduduk di sofa dan matanya mulai berair.

"Kamu harus urus perusahaan paling sedikit 6 bulan. Oke? Ayah tau kamu gak mau tapi tolong."

Yerin menghela nafas. "Kuliahku?"

"Nanti ayah bilang ke pihak universitasnya." ucapnya.

"Nanti kamu juga bisa jenguk Hoseok kok sayang." ibu Yerin mengelus kepalanya lembut dan memeluknya.

"Kapan aku kesana?"

"Kalo bisa besok lusa."

Yerin memijat pelipisnya. Gak nyangka harus secepat itu. Dia kan belum pamit sama yang lain? Mereka udah deket banget dan Yerin harus ninggalin mereka? Yah walaupun sementara.

"Oke." ucap Yerin sambil mengangguk lemas. "Semoga kak Hoseok gak papa."

"Iya. Mama bakal ke bandara dulu ya. Hati-hati."

"Mama juga hati-hati." ucap Yerin lalu melambaikan tangannya saat ibunya pergi. Begitu ibunya menghilang di balik pintu, ia melihat ayahnya yang kalang kabut.

Ayahnya sudah lama pensiun dan kakaknya yang sekarang jadi direktur perusahaannya. Ayahnya masih handle perusahaan di Korea karena itu perusahaan utamanya.

"Kalo gitu aku balik ke apartemen. Mau siap-siap."

"Ya."

Yerin menatap ayahnya sebentar lalu pergi keluar dari rumahnya.

Ia memasuki mobilnya dan mengeluarkan nafas berat. Gadis itu mengusap wajahnya pelan dan melihat keluar jendela.

Kenapa hidupnya seolah jatuh disaat yang bersamaan begini? Sewaktu yang lain mulai mendapat happy endingnya tapi dia malah..

Yerin menyalakan mesin mobilnya dan kembali ke apartemennya.








Begitu sampai, Yerin masuk ke dalam apartemen lalu memencet tombol lift. Ia berpikir, gimana dia ngomong ke yang lain? ke curut-curut itu? Hubungan mereka deket banget kayak keluarga. Terus gimana anak dreamies? Yerin sayang mereka kayak anaknya sendiri.

Terus gimana Hanbin?

Yerin terus melamun hingga tak sadar pintu lift terbuka. Ia masuk ke dalam dan melihat cctv.

"Gue harus gimana.."





Cut

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang