focus : Yuju - June"FYUHH!"
June dan Yuju melihat ke belakang, mengecek apa anak-anak itu mengikuti mereka. June ogah disengat tarantula, dia barusan di sengat lebah masih sakit.
"Gue penasaran gimana yang lain ngambil tarantula dari punggungnya Jeno." ucap Yuju.
"Yeah. Ngomong-ngomong ngapain lo ikut-ikut gue?"
"Takut lo ilang."
"Bukannya gue yang harusnya ngomong gitu? Lo kan yang ratu kesasar." ucap June sambil mendorong dahi Yuju.
"WAH!"
June langsung menarik Yuju yang hampir terpeleset ke belakang. Lelaki itu menatap Yuju bingung, "Gue ndorong lo kan cuman pelan aja. Dasar lemah." ucapnya lalu melepaskan tangannya memegang tangan Yuju.
"O..oh makasih." Ucap Yuju gugup karena wajah mereka yang cukup dekat.
"Kalo gitu, ayo balik."
"Ya—aw." Yuju meringis kecil.
June yang ada di depannya menoleh, "Apa lagi."
"Huh, ternyata waktu lari tadi kaki gue kena ranting tajam." ucapnya sambil menarik celananya ke atas, memperlihatkan luka gores berwarna merah di kakinya.
June menaikkan alisnya lalu berjongkok di depan Yuju. "Ayo naik, dicuci dulu biar gak infeksi."
"Oh oke." Yuju naik ke punggung June dan berjalan. Entah kenapa ini serasa dejavu. Tapi meskipun begitu, Yuju mengeratkan pelukannya di leher June.
June sendiri dalam hati sudah kalang kabut.
Mereka membersihkan luka Yuju dengan air lalu berjalan lagi. Nggak digendong sih, June ngebantuin Yuju jalan.
"Makasih Jun."
"Anytime." ucap June sambil menoleh. Yuju ikut menoleh hingga hidung keduanya berbenturan.
Kalo gak gengsi, June mungkin bakal teriak sekenceng mungkin sekarang.
Sedangkan Yuju wajahnya sudah merah padam dan ia langsung mengalihkan pandangannya ke lain tempat. Jantungnya kerja 2 kali lipat dan mulai saat itu, Yuju tau dia suka sama June.
***
"Woi Ju."
Yuju menoleh kaget dan membeku. Ia melihat June yang kini datang sambil membawa kresek indo*maret.
"O..oh.. J..Jun.. hai, apa kabar?" Yuju ketawa garing.
June melihat Yuju bingung. "Hah?"
Yuju tersenyum. Semenjak dia sadar di suka sama June, entah kenapa Yuju malah berusaha ngehindari dari dia. Dia malu dan takut dia bakal jatuh ke pesonanya June lebih dalam ketika dia tau June suka cewek lain.
Yuju sweetie...
"Kenapa lo manggil gue?"
"Oh, lo suka Queen gak?"
"Uhm, kenapa?"
"Gue udah ada filmnya Bohemian Rhapsody nih. Nonton bareng yuk?"
Yuju mengerjapkan matanya. "Dimana?"
"Di kamar gue lah."
Jantung Yuju seolah melompat dari tempatnya. Wajahnya langsung berwarna merah sperti kepiting rebus. "K..k..k...kam..kamar lo?"
"Iya." June melihat Yuju aneh. "LO MIKIR ANEH-ANEH?!"
"NGGAK!"
"Huh, tenang aja gue pun gak bakal mau sekedar sentuh tangan sama lo. Tenang aja." ucap June bohong. Dalam hati sih dia mau pelukan sama Yuju.
"Oh.. oke.." ucap Yuju. Sedikit terluka dengan ucapan June.
"Oh, gue gak bakal punya kesempatan sama June huh?"
Yuju masuk ke dalam kamar June. Terakhir kali dia masuk kesini waktu tahun lalu dia disuruh Hanbin ngajak June keluar karena mau dikasi kejutan.
June memasukkan kaset dvdnya, "Duduk aja dulu." suruhnya.
Yuju duduk di sofa empuk itu dengan canggung. June mengambil beberapa snack dari kulkasnya—gak kedaluarsa kok tenang aja. Lalu membawa minuman. Melihat June yang berjalan mendekat, Yuju tambah gugup.
June duduk di samping Yuju dan film pun dimulai.
Mereka menonton dengan seksama. Sambil mengemil makanan dan minuman. Yuju berusaha fokus tapi June duduk deket banget dan itu ngebikin Yuju gila. Padahal dulu sama Dokyeom Yuju gak segugup ini.
June mungkin keliatan tenang tapi dia sendiri dalam hati udah teriak histeris. Pikirannya hilang kemana-mana. Dia bahkan gak ikut nyanyi-nyanyi seperti biasa kalo nonton film.
Sekitar 1 jam kemudian, June menonton film itu dengan seksama hingga ia merasakan beban di pundak kanannya. Ia menoleh melihat Yuju yang sudah tertidur.
Lelaki itu menghela nafas pelan dan lanjut menonton. Namun ia tidak bisa fokus lagi.
June melirik Yuju, tangannya bergerak mengelus rambut gadis itu lalu menghela nafas pelan.
"Entah sampe kapan," ucapnya. "Gue gak ngerti gue harus nunggu sampe kapan lagi. Gue gak ngerti apa lo udah tau perasaan gue, gue bahkan gak tau apa lo masih suka Dokyeom walaupun lo bilang udah gak suka."
June mengalihkan pandangannya ke depan. "Apa lo tau kalo gue udah suka lo semenjak kita main basket bareng? Tapi lo malah suka Dokyeom."
"Gue suka lo duluan tapi dia yang dapetin lo duluan."
June mendesah kasar. "Walaupun kalian udah putus Dokyeom masih tetep di hati lo kan? Apa gue bakal dapet kesempatan? Apa gue bakal dapet keberuntungan kayak kak Bobby? Apa lo bakal tau perasaan gue setelah sekian lama kayak SinB atau Umji?"
"Gue gak bisa seenaknya nembak lo karena gue gak ngerti perasaan lo. Gue takut waktu gue nembak lo, lo malah jadi canggung dan kita gak deket lagi."
June tersenyum miris, "Waktu lo pacaran sama Dokyeom, gue gak ngerti harus gimana. Gue tau gue udah telat dan selain telat, gue selalu ngeganggu lo, selalu bikin lo marah. Mana mungkin lo suka sama cowok yang selalu bikin lo marah?"
"Gue benci sama dia tapi dia ngebikin lo bahagia. Dan waktu kalian putus, gue seneng tapi apa artinya kalo lo selalu nangis? Apalagi belum tentu lo bakal suka gue kan?"
June menyeka air matanya yang entah sejak kapan menetes.
Memang benar, June itu cengeng.
"Gue ngomong gini karena lo tidur. Iya, gue pengecut karena gak berani bilang gini waktu lo sadar. Gue takut lo bakal pergi. Lebih baik gue ngagumi lo diam-diam daripada hubungan kita rusak karena gue egois."
"Choi Yuna."
June memandang Yuju yang masih tertidur itu.
"Gue suka sama lo, lebih dari yang bisa lo bayangin."
June mencium dahi Yuju lalu dengan hati-hati menaruh kepala Yuju di sofa yang ia tata. June menyeka air matanya dan keluar dari kamarnya.
Tanpa ia sadari, sedari tadi Yuju terjaga dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut June.
Cut—
a/n :
Happy new year! Semoga 2019 jadi tahun yang lebih baik buat kita semua! Dan juga gf ikon sm nct lebih terkenal uwu. Moment mereka juga banyak *ehem*
Menutup tahun dengan chapter mellow eA
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfiction6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]