Diantara 13 curut-curut laknat ini, yang paling cuek dan tidak peduli dengan dreamies adalah,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Junedi
Disaat yang lain main-main bareng sama anak-anak lucu ini, June malah diam, bermain hp sambil sesekali melihat alias menge-judge para teman-temannya yang sok imut itu. Diantara curut yang lain pun June memang tidak dekat dengan mereka.
Dreamies terlalu takut dengan wajah cuek dan judes milik June. June sendiri masa bodo sama mereka, ogah ngurusin. Ngurusin diri sendiri aja masih kewalahan.
"June duluan ya." Yunhyeong menepuk bahu June yang masih berdiri di depan pintu kamarnya. Yunhyeong berlari ke arah lift. Tak lama kemudian, Sowon, Umji, Jinhwan dan Chanwoo keluar bersamaan.
"Ngapain disini?" tanya Jinhwan sambil berjalan ke arah lift. June hanya menaikkan bahunya dan bersandar di tembok.
"June ngelamun ae."
June menoleh melihat Yerin, SinB, Eunha dan Double B berjalan mendekati June, atau lebih tepatnya berjalan menuju lift.
"Gak kuliah Jun?"
"Dosennya gak ada."
"Enak bener lo."
"Yaudah duluan ya!" Kelima orang itu langsung pergi ke lift. June mengupil sejenak lalu menoleh melihat Donghyuk yang keluar dari kamarnya dengan membawa beberapa barang.
"Njer jorok amat lo ngupil. Duluan Jun."
"Hooh." ucap June sambil lanjut ngupil.
Brak!
"Upilnya jangan dimakan." sahut Yuju cepat. June mencibir dan langsung mengelap jarinya di baju Yuju. "ANJENG KAMPRET LO JUN JIJIK!" Teriak Yuju.
Yuju langsung mengupil mencari apapun yang ada di dalam hidungnya dan langsung mengelapnya di wajah June.
"ANJER! YUJU KAMPRET!"
Yuju langsung berlari meninggalkan June yang masih marah-marah. June mendecih dan akhirnya masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan wajahnya.
June berencana untuk tidur seharian ini.
.
.
Ting Tong, Ting Tong!
June membuka matanya perlahan dan mendengus kesal. "Aduh sapa sih anjg. Jangan-jangan si cewek nyebelin itu?" gerutu June pelan.
June membuka pintunya dan langsung terdiam ketika sadar tidak ada orang di depannya. Lelaki itu menunduk dan melihat para bocah yang kini menatapnya.
