46. Penghuni baru

5.4K 672 95
                                    




Sowon berjalan menuju apartemen setelah pulang dari gedung kampusnya. Gadis itu menghembuskan nafas pelan dan berjalan lunglai berharap segera sampai di kamarnya dan ngadem disana.

"Eh? Ini dimana?"

"Lah? Gatau juga nih."

"Haduh, kita gimana.."

"Tersesat nih.."

Sowon menoleh melihat sekumpulan bocah yang sedang kebingungan. Mereka celingukan ke sana kemari mencari sesuatu. Karena merasa kasihan, ia mendekati mereka.

"Mau kemana dek?"

Mereka langsung menoleh—mendongak melihat Sowon. Salah satu lelaki yang terlihat dewasa itu langsung berjalan mendekat.

"Mau tanya, ini taman safari ke arah mana ya kak?"

Sowon mengerjapkan matanya, "Lah? Taman Safari jauh banget dari sini. Harus naik mobil atau bis. Kok bisa kalian disini?"

"Kita tadi mau ke Taman Safari. Tapi kita salah tempat kumpulnya. Malah kumpul kesini." ucapnya. "Awalnya nunggu bareng yang lain terus kita jalan-jalan bentar sambil beli es krim. Gak taunya kesasar sampe sini."

Sowon terdiam melihat raut sedih mereka. "Terus kalian sekarang berarti ditinggal dong sama yang lain?"

"Iya."

Gadis itu berpikir sebentar. "Kalian gak tau mau ngapain kan? Kalo gitu ayo ke apartemen kakak. Daripada nunggu disini panas-panas."

Mereka terdiam sambil berpandangan sejenak. Ragu. Iyalah ragu, diajak ke apartemen sama kakak gak jelas gini. Bisa-bisa kan diapain gitu. Mana ngajaknya ke apartemen lagi.

"Jangan mikir aneh-aneh ya. Kakak ini bukan orang mesum. Bukan pedofil. Cuman mau nawarin aja. Kalo misal ngerasa bahaya boleh kabur deh." Ucap Sowon. Mereka semua masih terdiam. Sowon yang sudah capek nunggu balasan akhirnya pergi meninggalkan ketujuh bocah itu.

Tujuh anak kecil itu akhirnya berjalan mengikuti Sowon ke apartemen mewah itu. Mereka mengamati sekitarnya dengan mata membelalak lebar.

"Lah?! Won? Mungut anak dari mana lo?!"

Sowon dan yang lainnya menoleh melihat orang laknat yang kini berjalan mendekat sambil memegang es americano.

"Mungut, mungut. Bahasa dijaga ya!"

"Gak mungut? Berarti anak-anak lo? Anak lo sama sapa?" tanya Bobby. "Jangan-jangan bapaknya si Yoyo lagi."

"BACOT!" Sowon menendang Bobby dengan ganas. "Sana lo! Ah males gue ketemu lo!" ucap Sowon kesal.

"Lo tendang-tendang diliatin anak kecil malu noh." ucap Bobby yang kini berlindung di belakang sofa.

"Salah lo sendiri."

Sowon berjalan menuju lift diikuti yang lain dan juga Bobby. Mereka masuk ke lift bersama-sama. "Ini mereka siapa sih? Nemu dimana?"

"Nanti aja ceritanya."

"Duh, judes."

Sowon memandang tajam Bobby yang langsung dibalas cengiran khas lelaki itu. Mereka sampai di lantai 14 dan langsung keluar lift. Ketujuh bocah itu melihat sekelilingnya dengan asing.

"LHO?! BOB?! WON?! SEJAK KAPAN LO PUNYA ANAK?!" Jinhwan berteriak keras sambil menunjuk-nunjuk mereka dengan tangan bergetar.

"Hah?! Siapa yang punya anak—Anjir!" Hanbin melotot ketika melihat pemandangan di depannya itu. "Sejak kapan.. Sejak kapan lo punya anak Bob?!"

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang