9. Kabur

8.4K 1K 56
                                    




Hari minggu, hari tenang, damai dan enak. Ini sudah 1 minggu semenjak SinB kabur dari rumahnya. Kira-kira emak sama bokapnya panik gak ya?

Sinb keluar dari kamar apartemennya dan berjalan menyusuri lorong besar itu. Ia meregangkan tangannya dan berniat untuk jogging. Lumayan, jalan-jalan sekitar kompleks apartemen megah nan mewah.

Sinb turun ke bawah dan mulai jogging. Dia berputar mengelilingi halaman apartemen yang besar selama 1 jam. Karena merasa capek dan haus, ia akhirnya keluar untuk pergi kopi panas di dekat sana.

Ia berjalan santai menuju sebuah cafe namun ada sosok orang yang ia kenal.

"Eh anjir itu kan mak bokap?! OH MY GAD." Sinb langsung panik dan putar balik arahnya. Dia jalan cepat menghindari orangtuanya sambil nyembunyiin rambut ombrenya. Rambut ombrenya nih jarang banget ada di Korea.

Gue kudu gimana ini

Sinb mulai lari kecil dan akhirnya bersembunyi di semak-semak. Gayanya udah kayak ninja-ninja, biasanya orang langsung sembunyi di semak-semak dengan ngelangkah kaki lebar-lebar, lha Sinb pake roll depan segala dan rollnya gak lurus arahnya, malah ke samping nabrak pohon.

"Adu..du..duh.." SinB langsung jongkok sembunyi di semak-semak. Dia jalan ke semak-semak yang lebih tinggi dan nabrak sesuatu.

DUG

"Apalagi yang ditabrak.... lah? lo kan?"

SinB melihat kembaran Lee Minho yang sekarang jatuh kebentur dahi SinB. "Lo kembaran Jessica ngapain disini?—HMPH!" Chanwoo disekap secara paksa oleh SinB dan dipaksa menunduk bareng di semak-semak.

"Diam Ho!"

Chanwoo menaikkan alisnya aneh dan melihat SinB yang terlihat mengawasi sesuatu. Dalam beberapa detik SinB menundukkan tubuhnya sejajar Chanwoo, tangannya masih membekap mulut Chanwoo. "Ssst!"

Chanwoo lalu melihat sepasang suami istri yang umurnya lumayan tua jalan melewati mereka. Setelah mereka lewat, SinB melihat mereka yang sudah menghilang berbelok ke jalan lain. Akhirnya SinB melepaskan tangannya dan bernafas lega.

"Siapa tuh tadi?"

"Ortu gue." kata SinB sambil mencium tangannya. "Huek! Bau mulut lo! Iwh." SinB mengelap tangannya ke baju Chanwoo dan berdiri.

"Lah kenapa lo sembunyi dari orang tua lo?"

"Oiya lo belum tau ya."

"Belum tau apa?" tanya Chanwoo penasaran.

"Gue kabur Ho." kata SinB sambil ngelangkahi semak-semak. Chanwoo menatap SinB bingung dan mengikutinya. "Kabur kok bisa? Dan kenapa lo manggil gue Ho?"

"Karena gue dipaksa nikah sama mereka. Lo mirip Lee Minho jadi gue panggil Minho."

"Berarti gue bisa manggil lo Jess soalnya lo mirip Jessica?"

SinB menatap Chanwoo tajam lalu menaikkan alisnya, "Oh iya, kok lo tadi ada di semak-semak situ? Jangan-jangan lo.."

"Apa?"

SinB menatap Chanwoo horror, "Lo habis kencing di pojokan ya?!"

"Gue gak kayak gitu njir! Mending kencing di toilet cafe ketimbang kencing di tempat kayak gitu!" kata Chanwoo.

"Terus lo ngapain?"

"Uang gue tadi jatuh disana. Jadi gue ambil. Mau berdiri udah disruduk sama banteng." Ejek Chanwoo yang langsung ditendang oleh SinB. "Btw kok lo ngikutin gue sih?"

"Sapa yang ngikutin lo?! Gue mau beli kopi!" kata Chanwoo sebel. SinB manggut-manggut mengerti dan akhirnya mengikuti Chanwoo. "Oke gue ikut. Siapa tau lo punya rekomendasi cafe disini."

Chanwoo dan SinB jalan bareng ke cafe dekat apartemen mereka. Mereka berdua masuk dan mulai memesan kopi. "Iced Americano 1 ya." kata Chanwoo lalu menoleh ke SinB. "Mau apa?"

"Caffe macchiato." kata SinB dan akhirnya Chanwoo membayar gara-gara disuruh SinB. Mereka berdua duduk di salah satu meja menunggu pesanan.

"Btw, ceritanya lo kabur dari rumah gimana?" Chanwoo liat SinB penasaran.

"Ya gue dijodohin sama temen gue. Ya gue gak mau lah soalnya dia temen gue. Gue gak suka dia dalam arti cowok cewek. Jadi gue kabur." kata SinB.

"Berarti uang lo banyak dong. Nyewa apartemen ini mahal lho."

"Gue udah nabung sejak gue bayi. Lo kira gue ke konser Bigbang tuh pake duit mak bokap gue? Nggak. Beli merchandise sama album, ke fansign, dan sebagainya duit gue sendiri bro."

"Dapet darimana lo duitnya?"

"Uang jajan sih." kata SinB. "Tapi habis ini gue nyoba nyari kerja. Tabungan gue ntar habis."

Chanwoo ngangguk-ngangguk ngerti."Lo sendiri kok bisa ke apartemen gini?"

"Gue sama hyung gue tuh dari kecil udah temenan. Sebenernya gue temenannya gak selama mereka yang udah 6 tahun. Dan orang tua kita deket. Jadi mereka sama-sama nendang kita ke apartemen."

"Orang tua lu semua pasti holkay semua kan?"

"Ya gue gak mau sombong, tapi iya." Chanwoo senyum nyebelin. SinB ndecih kecil dan akhirnya pergi ngambil pesanan mereka yang sudah jadi. Mereka keluar cafe sambil minum kopi mereka.

SinB noleh melihat Chanwoo, "Orang tua lo kerja apa?"

"Punya perusahaan mebel sama pabrik rokok." kata Chanwoo santai. "Tenang gue gak suka ngerokok."

Mereka balik ke apartemen dan akhirnya jalan mau ke kamar masing-masing tapi lorongnya penuh teriakan-teriakan.

"WEH KESINI!"

"SIALAN!"

SinB dan Chanwoo saling bertatapan dan akhirnya pergi ke ruang santai meninggalkan suasana ribut itu.

Melarikan diri gitu





CUT

apartment; ikon gfriend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang