SinB keluar dari kamarnya dan menguap pelan. Ia meregangkan tangannya dan menggaruk punggungnya. Dengan malas ia keluar dari apartemen untuk pergi ke cafe.
Sesampainya di cafe, ia membuka pintu dan langsung diam membeku ketika melihat ayah sama ibunya yang kini juga ada di pintu. Mereka bertiga saling tatap menatap sambil melongo lebar.
"SINB!"
anjir, SinB menghela nafas pelan.
Dan disinilah SinB berada, duduk didepan orang tuanya. Ibunya membelikan kopi dan kue untuk dimakan. Lumayan lah, SinB gak usah bayar.
Dengan ganas, SinB langsung memakan kue red velvetnya. Ia menatap keduanya malas.
"SinB, kok kamu kabur dari rumah? Selama ini kamu dimana? Nginep dimana?"
"Eomma gak perlu tau!"
"Bih, kamu kenapa kabur?" tanya ayahnya lembut. SinB menelan kuenya kasar, "Tanya aja sama eomma." kata SinB sambil meneguk kopinya.
"Gara-gara perjodohan itu? Kenapa sih kamu gak mau? Moonbin kan baik, ganteng, terus udah kenal—"
"Pokoknya gak mau! Jangan nyuruh-nyuruh dong! Eomma sama appa aja gak disuruh-suruh pas nikah kok aku malah dijodohin sama dia?! Ogah!" SinB mendengus pelan. Dia gak suka Moonbin, baginya Moonbin itu terlalu lembek jadi cowok. Mukanya itu terlalu perempuan. Lebih mulus dia daripada SinB yang kerjaannya benerin genteng.
"Kenapa sih? Kamu gak pernah keliatan sama cowok manapun!"
"Kan aku masih umur 19! Ngapain sih nikah?! Gak mau!" SinB menghabiskan kue yang tersisa.
"Ya tapi Bi, kenapa kok kamu gak mau sama Moonbin sih? Kan dia ganteng, pinter—"
"Yaudah eomma aja yang nikah sama Moonbin." Kata SinB. "Daritadi muji Moonbin. Kan eomma yang suka, bukan aku! AKU GAK SUKA DIPAKSA!" Teriak SinB sambil ngedobrak meja.
"Tapi kan—"
"Udah, jangan dipaksain lagi deh. Lagipula kamu ini juga ngapain, anak gak mau nikah malah dipaksa." kata ayahnya SinB.
"Tuh dengerin kata suaminya." kata SinB sebel.
"Tapi eomma udah ngomong sama mamanya Moonbin. Kalo minta dibatalin gara-gara kamu gak suka kan—"
"Duh! Pokoknya gak mau! Lagipula, aku udah punya pacar! PACAR!" Teriak SinB sambil menekankan kata pacar.
Kedua orang tuanya memandangnya kaget begitupun SinB yang langsung terdiam kaku.
Waduh.
.
.
"MATI GUE!" SinB berguling-guling di kasurnya dan berpikir. "Duh, siapa nih, pacar? Ya gila apa?! Pacar?! Gue jomblo dari lahir mana mungkin punya pacar! DUH! SINB BODO!"
SinB keluar kamar apartemennya untuk pergi ke game room.
Disanalah,
Dia melihat cahaya.
Cahaya illahi.
"CHANWOO!!!!!!"
Chanwoo yang baru keluar beli pizza langsung kaget liat SinB lari ke arahnya. "Ngapain lo? Mau minta pizza gue?!"
"Wih? Boleh nih? Yaudah, yuk masuk, sekalian mau ngomong sesuatu." kata SinB senyum lebar. Chanwoo menghela nafas pelan dan membuka pintu kamar apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
apartment; ikon gfriend ✔️
Fanfic6 'innocent' girls staying with 7 'bad'boys? non baku! AU! © puffysnow, 2017 #153 in Fanfiction [22/08/17]