Sesion II : Bertemu Seseorang Yang Cukup Penting Bagian Satu

1.2K 136 36
                                    

Yesung menggenggam erat secarik kertas yang tadi diberikan petugas setelah Taecyeon selesai mendapatkan hukuman. Pengkremasiannya dilakukan oleh petugas yang memang berkewajiban mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan terpidana mati.

Tidak ada saudara karena Taecyeon pernah mengatakan pada Yesung jika ia hanya memiliki seorang adik yang juga telah tiada.

Yesung ditemani oleh Kibum dan Ryeowook mengurus segala sesuatunya sesuai dengan permintaan terakhir Taecyeon yang ingin dikubur disebelah pusara adiknya.

Hujan turun begitu deras ketika peti mati telah ditanam. Tetes demi tetes membasahi wajahnya ketika Yesung menengadah, merasakan rasa sakit yang tak seberapa dibanding rasa sakit yang ia rasakan dihatinya saat ini.

Kibum menyentuh pundaknya membuat Yesung menoleh dan hanya mampu menunjukkan wajah muram pada Hyungnya.

" Kau sudah melakukan yang terbaik" Kata Kibum.

Yesung mengangguk, dia lalu berlutut disamping pusara Taecyeon untuk meletakkan sebuket bunga sebagai persembahan terakhir untuk lelaki itu " Semoga kau bahagia hyung" Ucapnya pelan " Aku pulang dulu, dan saat ini adikmu sudah berada disisimu lagi" Yesung menoleh ke sebuah pusara yang tepat berada disebelah pusara Taecyeon, dia tersenyum entah pada siapa.

Terimakasih.

.
.
.

Satu bulan kemudian

Yesung memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi karena dia lupa kalau hari ini dia mendapat tugas untuk menjemput Jun di sekolah karena Heechul mendapat tugas diluar kota selama beberapa hari.

Jun pasti sudah menunggunya, cepatlah, kenapa lampu merah ini lama sekali fikirnya.

Matanya terus menerus melihat keatas dan ketika warna lampu telah berubah, Yesung langsung bergegas pergi sebelum warna lampunya berubah kembali menjadi merah.

Cekkiittt

Yesung mendadak menarik tuas rem saat ada yang menyebrang secara tiba-tiba hingga motornya oleng ke trotoar.

" A-ah, " Yesung meringis ketika ia berniat berdiri, tapi kakinya terasa sangat nyeri dibagian tulang keringnya.

" Kau, kau baik-baik saja? " Seseorang menghampirinya dan membantunya untuk berdiri, orang ini yang tadi menyebrang tiba-tiba dan karena Yesung sedang terburu-buru dia pun tidak terlalu fokus pada jalanan sekitarnya.

" Kakiku, " Kata Yesung ketika orang itu memapahnya dan membantunya untuk duduk ditempat yang lebih nyaman.

" Aku akan mengantarmu kerumah sakit, kakimu terluka cukup parah"

Saat orang itu akan membawanya, Yesung menahan tangan orang itu lalu dia mengatakan kalau " Aku harus menjemput keponakanku, dia pasti sudah menungguku sekarang"

Orang itu menatap wajah Yesung, dia lalu bertanya " Dimana sekolahnya, biar kita jemput keponakanmu lebih dulu, setelah itu kita langsung kerumah sakit"

" Tapi motorku bagaimana? "

" Nanti orang-orangku yang akan mengurusnya, kita urus yang terpenting lebih dulu"

" Tunggu dulu" Yesung sekali lagi menahan lelaki itu, dia tidak mudah percaya pada orang yang baru ia kenal begitu saja.

" Ada apa? "

" Kau, bukan penjahat kan? Atau kau seorang perampok yang sengaja membuatku celaka dan berniat mencuri motorku, atau kau berniat menculikku? "

" Hah? " Lelaki yang tampak dewasa itu terperangah dengan kata-kata Yesung dan ketika dia menyadari bahwa Yesung masih menggunakan seragam sekolah dia langsung mematahkan asumsi Yesung tentang dirinya " Aku orang baik-baik. Apa pakaianku terlihat seperti seorang pencuri? "

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang