Sesion III : Jika Sudah Mati ya sudah

990 129 105
                                    

Sebenarnya Setelah Yesung pergi, Kibum mengirimkan pesan singkat pada anggota timnya. Dia membuat Janji bertemu dengan mereka di suatu tempat.

Sepertinya mereka sedang menyusun strategi untuk tugas yang sudah berada diambang pintu.

Sebenarnya, diam-diam Kyu dan Hae sudah mempersiapkan segalanya tanpa sepengetahuan Kibum. Tapi Kibum itu tidak bisa dibodohi sama sekali meskipun gelagat mereka tidak nampak mencurigakan sama sekali. Karena Kibum tahu pasti, jika segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesung, dua bajingan ini tidak mungkin diam saja.

" Begitu aku memberi aba-aba, kita langsung bergerak ke sekolah itu dan menurut Informan yang terpercaya. Besok mereka akan melakukan penyekapan di sekolah itu"

" Kapten, apa ini akan sama seperti kejadian di sekolah kami beberapa tahun yang lalu? " Tanya Hae.

Kibum menggelengkan kepalanya " Fokus utama mereka adalah anak seorang pejabat tinggi, tapi kita juga harus menyelamatkan anak lain yang ada disana"

Kyuhyun mengangguk mengerti " Seharusnya tim penyelidik tidak perlu berada disana. Itu artinya Yesung"

" Tidak" Kibum memotong cepat ucapan Kyuhyun " Akan ada sedikit drama yang terjadi nanti. Sebenarnya aku sedikit khawatir tapi Yesung mengatakan aku harus percaya padanya, jadi ikuti saja permainannya sampai selesai"

Kyuhyun dan Hae saling pandang, keduanya nampak begitu penasaran.

" Dua Agent dari Tim penyerang menyamar sebagai pihak lawan, nanti mereka yang akan membawa Yesung keluar setelah drama itu selesai"

" Apa Yesung akan pura-pura mati? "

Kibum sedikit terkejut dengan tebakan hae " Bagaimana kau bisa tahu? "

" A-ah, aku hanya menebak saja Kapten"

" Berpura-pura mati? Sebenarnya drama apa yang akan dia mainkan? " Sahut Kyuhyun yang menjadi lebih penasaran lagi.

" Nanti kalian juga akan tahu sendiri. Yang terpenting adalah, kapanpun itu kalian semua sudah harus siap menghadapi apapun yang akan terjadi"

" Siap Kapten!! " Sahut Ke delapan lelaki itu kompak.

.
.
.

Yesung melihat kesana kemari sebelum dia turun dari mobil sehun. Hanya berjaga-jaga saja, takutnya ada salah satu hyungnya yang melihatnya pulang tengah malam begini.

Karena hanya kibum saja yang tau tentang pekerjaannya.

" Sepertinya tidak ada orang, kau hati-hati dijalan" Sebelum turun Yesung menyempatkan diri untuk memeluk Sehun sebentar.

Setelah Keluar dari mobil, Yesung meraba saku celananya untuk mencari kunci pagar. Dahinya berkerut karena tidak menemukan apapun disakunya.

" Astaga, bagaimana aku bisa lupa membawa kunci" Omelnya " Ck, tidak ada cara lain" Yesung memegang terali besi dengan kedua tangannya, setelah itu dia memanjat pagar karena hanya itu cara satu-satunya agar ia bisa masuk kedalam rumah.

" Yesung-ah" Pekik Sehun " Astaga! Pagar itu benar-benar tinggi, kalau sampai jatuh bagaimana??? "

Yesung berhenti ditengah-tengah, Sehun sempat berfikir kenapa ada manusia konyol seperti Yesung ini didalam hidupnya.

Yesung memutar sedikit kepalanya, dia kemudian berteriak tapi dengan suara tertahan " Diamlah, nanti hyungku bangun"

" Nanti kau jatuh "

" Ck, kau tenang saja. Aku sudah biasa melakukan ini! "

Saat Sehun akan berteriak Lagi, dia hampir saja melompat karena ada yang menepuk bahunya dari belakang " Astaga, hyung" Pekik Sehun.

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang