Sesion III :

941 137 127
                                    

Yesung terbangun karena perutnya terasa mual. Dia meraih air minum yang ada diatas nakas dekat tempat tidurnya lalu meminumnya pelan-pelan.

Kupingnya kembali berdengung dan rasanya sedikit menyakitkan. Sepertinya dia terlalu memaksakan diri belakangan ini dan juga waktu istirahatnya sangat sedikit. Kalau Sungjoon hyung tahu dia pasti marah, fikir Yesung.

Setelah ia selesai minum, Yesung mendengar suara ribut dari arah luar kamarnya.

Pelan-pelan dia turun dari ranjangnya karena kepalanya masih sedikit pusing.

Dia melihat semua Hyungnya sedang berkumpul, suara Ryeowook menjadi yang paling keras diantara semuanya.

" Kau tidak seharusnya main tangan, mau itu Yesung ataupun Jun! "Sembur Ryeowook " Mau semarah apapun kau pada Jun, kau tidak harus mengangkat tanganmu padanya."

" Aku ayahnya, aku berhak mendidiknya agar dia tidak kurang ajar " Seru Heechul kesal.

" Kau ayahnya, tapi aku yang lebih sering menjaganya" Sahut Yesung. Langkahnya sedikit terhuyung ketika ia menghampiri semua hyungnya.

Kibum cepat-cepat mendekat pada adiknya lalu ia membantu Yesung untuk duduk. Melihat wajah Yesung yang pucat pasi rasanya cukup menyakitkan baginya " Harusnya jangan keluar dulu, kau harus banyak beristirahat. " Bujuknya.

" Aku baik-baik saja hyung"

" Besok aku akan mengajukan Cuti Kuliah untukmu selama satu tahun dan aku akan mengajukan pengunduran dirimu sebagai Agent pada Jungmo" Heechul berbicara tanpa melihat wajah Yesung.

Mendengar Heechul memutuskan sendiri apa yang menjadi hak Yesung, dia langsung berdiri dan berseru dengan sedikit marah " Jika hyung lakukan itu, aku akan pergi dari sini"

Kedua tangan Heechul mengepal di kedua sisi tubuhnya " Jangan membantah! " Katanya kesal

" Aku tidak pernah membantah, tapi kau sudah membatasi hidupku hyung"

" Aku yang sudah merawatmu sejak kau kecil, aku punya hak atas hidupmu"

" Tapi" Saat Yesung akan berbicara lagi, Kibum memegang sebelah tangannya erat-erat " Tidak bisa begini hyung. Aku sudah terlanjur mencintai pekerjaanku, aku tidak mau kalau disuruh melepaskannya begitu saja"

" Berhenti membantah, sekarang kembali ke kamarmu"

" Tidak! Aku belum selesai" Bantah Yesung " Aku" Yesung berhenti berhenti berbicara karena hidungnya lagi-lagi mengeluarkan darah.

" Sudah cukup" Bujuk Kangin, dia mengusap hidung Yesung dengan sapu tangan miliknya " Ayo hyung antar kau kekamarmu"

" Katakan dulu padanya kalau dia melakukan apa yang dikatakannya tadi, seumur hidup dia tidak akan melihatku lagi"

" Yesung-ah" Bujuk Kangin sekali lagi " Nanti hyung bicara baik-baik dengan Heechul hyung, sekarang kau kembali dulu kekamarmu, oke"

Yesung nampaknya tidak bisa mengontrol emosinya dilihat dari bagaimana nafasnya yang tergesa-gesa. Mata dan wajahnya memerah, dia tidak pernah semarah ini pada Hyung-hyungnya sebelumnya.

Setelah Yesung pergi bersama Kangin, Heechul mengambil Vas bunga yang ada diatas meja lalu melemparkannya sembarangan.

Kibum dan Ryoewook yang masih ada disana hanya melihat saja karena mereka tahu bahwa itu adalah cara Heechul untuk meluapkan amarahnya yang tidak tersampaikan.

" Aku hanya ingin dia beristirahat, aku tidak mau melihatnya sakit seperti ini tapi dia tidak mau mengerti sama sekali"

Kibum mendekat pada Heechul untuk memeluk bahunya erat-erat " Jika semua masalah diselesaikan dengan amarah jadinya akan begini hyung. Kalian berdua harus bicara disaat kalian sudah sama-sama tenang."

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang