Sesion III : Berpisah

1K 134 53
                                    

Saat Akan pergi Kekampus bersama Kibum. Yesung tampak linglung karena dia bingung, Bagaimana ia harus menghadapi hari ini tanpa alat bantu dengar miliknya. Kalau sampai ada yang menganggilnya bagaimana???

Melihat wajah Adiknya yang tidak seperti biasa, Kibum hanya melihatnya dengan dahinya yang berkerut samar. Tapi, belum ada niat sama sekali untuk bertanya apa yang sedang difikirkan oleh adiknya

Yesung duduk dibelakang dan setelah Kibum menghidupkan mesin sepeda motornya, dia memeluk perut Kibum erat-erat.

Tidak ada yang mengeluarkan suara selama perjalanan mereka. Karena Yesung pasti tidak bisa mendengar apapun yang akan Kibum katakan padanya. Jadi dia memutuskan untuk diam agar Kibum juga tidak menyadari apa yang membuat nya begitu gelisah pagi hari ini.

Sesampainya didepan Gerbang Kampusnya, Yesung turun lalu menyerahkan helm miliknya pada Kibum " Terimakasih, Hyung" Ucapnya sambil tersenyum manis

Kibum membalas senyum adiknya, tangannya terulur untuk menyentuh pipi Yesung dengan sangat lembut " Hyung sudah mengirimkan pesan pada Sehun, sebentar lagi dia akan menemuimu"

" Sehun?"

" Yesung-ah," Panggil Sehun membuat Kibum dan Yesung mengarahkan pandangan mereka pada Sehun yang tampak berlari kecil saat ia menghampiri mereka berdua " Hai, Hyung" Sapa Sehun.

" Bukankah sudah kukatakan untuk tidak terlalu sering melepaskan antingmu. Untung saja Kibum Hyung langsung mengabariku jadi aku bisa membuatkannya dengan cepat"

Yesung melihat Kibum yang masih tampak tersenyum kecil.

" Kenapa tidak kau sendiri yang memintanya padaku?" Omel Sehun ketika ia memakaikan antingnya ke telinga Yesung " Sudah, selesai"

" Aku, aku tidak ingin merepotkan mu karena kulihat belakangan ini kau begitu sibuk dengan urusan kuliahmu"

" Aku tidak sibuk" Timpal Sehun cepat " Lain kali awas saja kalau kau tidak langsung memberitahuku perihal penting seperti ini."

" Baiklah," Yesung mengangguk bersalah " Bagaimana Hyung bisa tahu tentang antingku yang hilang? Bukankah tadi malam Hyung tidur lebih awal?"

Kibum memperbaiki posisi duduknya diatas sepeda motor, setelah itu dia kembali menghidupkan mesinnya " Ryeowook yang mengatakannya padaku,"

Bulu mata Yesung bergetar karena terharu. Selama ini dia selalu berfikir jika semua orang sedang sibuk, tidak ada lagi yang terlalu memperhatikan dirinya, ternyata detail sekecil ini pun Hyungnya yang lain bisa melakukan yang terbaik untuk dirinya.

" Ya sudah, Hyung sudah hampir terlambat"

" Hati-hati dijalan Hyung"

Kibum mengangguk pada Yesung dan Sehun bergantian setelah itu dia pergi meninggalkan mereka berdua.

" Sehun-ah?" Panggil Yesung.

" Apa???" Seru Sehun galak " Masih berani memanggil namaku?"

Yesung cemberut dengan bibirnya yang tampak mengerucut " Jangan marah, iya, Hyung ini mengaku salah. Maaf ya," Yesung menggelayuti Lengan Sehun dengan sangat manja " Jangan marah ya sayangku"

Sehun melirik Yesung dengan menunjukkan ekspresi geli yang berlebihan membuat Yesung mendengus dengan kesal.

" Reaksi macam apa itu??"

" Aku bukan orang-orang gila yang selalu menempelimu itu. Otakku masih berfungsi dengan baik"

" Cih!" Yesung langsung melepaskan pegangan tangannya dilengan Sehun " Ya sudah kalau tidak mau! Masih banyak yang mau disayang olehku!! Bajingan"

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang