Sesion III : Anggota Resmi

1K 132 45
                                    

Setelah Sehun memutuskan untuk pulang, Yesung masih merasa dia belum sepenuhnya benar-benar tenang.

Sejak tadi dia hanya berusaha untuk tidak tampak rapuh dihadapan Sehun padahal didalam hatinya dia butuh seseorang yang benar-benar mengerti keadaannya saat ini.

Dia menggigit bibirnya yang bergetar Sampai memerah. Kedua tangannya masih gemetar saat ia mencari nama Seseorang di ponselnya.

Kyuhyun " Yesung-ah?"

" K-kyu? Kau ada dimana?"

Kyuhyun " Ada apa dengan suaramu? Kau menangis?"

Ya, Yesung memang sedang menangis. Air matanya tak terbendung saat suara Kyuhyun menyapa telinganya " Kyu" Isaknya serak.

" Yesung-ah?"

" Kau harus kesini, datang Kerumahku sekarang juga"

Kyuhyun " Katakan ada apa? Siapa yang mengganggumu? Aku"

" Cepat kesini, aku benar-benar membutuhkanmu."

Kyuhyun " Baiklah, aku Kesana sekarang juga. Tenangkan dirimu, jangan lakukan apapun kau mengerti"

Yesung mengangguk seolah saat ini Kyuhyun sedang ada bersamanya " Cepatlah kesini" Katanya sebelum ia mematikan Panggilannya.

Yesung kemudian membuang ponselnya, dia berbaring meringkuk dilantai dan tetap menangis. Menangis dengan suara yang sedang ia redam yang sesungguhnya membuat dadanya semakin terasa sesak. Dia bahkan memukul dadanya berkali-kali agar rasa sesak itu hilang tapi sama sekali tidak mengurangi apapun juga.

" Astaga, Yesung!!!" Kangin memekik ketika ia melihat adiknya yang meringkuk dilantai. Dengan lembut dia membimbing Yesung untuk duduk lalu memeluk tubuh yang gemetar itu erat-erat " Menangis sekeras yang kau mau, jangan ditahan seperti ini"

Yesung meronta, dia mendorong Kangin menjauh darinya " Aku baik-baik saja. Hyung jangan ganggu aku" Katanya " Aku tidak butuh siapapun juga"

" Yesung-ah"

" Pergi!!!" Yesung menutup telinga dengan kedua tangannya. Air matanya bahkan sudah tidak terhitung lagi banyaknya sekarang " Aku benci diriku sendiri" Yesung membuang kacamatanya hingga terdengar bunyi kaca pecah dilantai kamarnya.

" Tenangkan dirimu, jangan seperti ini" Bujuk Kangin tapi sepertinya Yesung tidak mengindahkan bujukan itu sama sekali.

Yesung berdiri, dia meraba tempat tidurnya lalu mengacak-ngacaknya seperti orang gila " Pergi!!!!" Teriaknya marah. Dia meraih apapun yang ada didekatnya lalu melemparkannya sembarangan.

" Yesung-ah!!!"

" Ahhh!" Yesung menginjak pecahan kacamata miliknya saat ia berjalan kesana kemari dengan brutal hingga membuatnya terjatuh dan kesakitan " Benar-benar tidak berguna" Desisnya memaki dirinya sendiri saat ia meraba kakinya dan mencabut pecahan kaca itu dikakinya.

" Kau, kau terluka" Kangin menghampiri adiknya dan ketika ia memegang kaki Yesung yang terluka, Yesung mendorong nya hingga mundur kebelakang.

" Aku baik- baik saja Hyung. Jangan lakukan apapun, jangan membantuku" Yesung berdiri dengan langkah terpincang akibat luka dikakinya. Darah berceceran dilantai namun seperti nya dia tidak perduli sama sekali.

Bugh

" Astaga!!!!! Siapa yang menaruh pintu ini disini!" Pekiknya saat ia sama sekali tidak melihat pintu dan menabraknya.

Kangin bingung harus menangis atau tertawa melihat adiknya seperti ini. Sangat menyedihkan tapi juga lucu.

Sambil mengusap air matanya, Kangin juga tidak bisa untuk tidak tertawa.

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang