Sakit Hati

1.7K 154 50
                                    

Ryeowook pulang kerumah dalam keadaan mabuk berat ditengah malam. Racauan Kacau keluar dari mulutnya dan untungnya hanya Yesung saja yang belum tidur karena dia tidak akan bisa tidur sebelum semua hyungnya pulang. Kecuali sebelumnya mereka mengatakan kalau tidak akan pulang kerumah tentu saja Yesung tidak akan menunggu mereka.

Dengan susah payah Yesung memapah Ryeowook. Yesung berfikir untuk tak membawa Ryeowook kekamarnya karena Ryeowook sekamar dengan Kibum. Kasihan nanti Kibum hyung pasti terganggu, jadi dia putuskan membawa Ryeowook kekamarnya sendiri.

" Kau tau, Si Sa Eun The Sheep itu. Cih, aku tidak mengerti kenapa sungmin mau menikah dengan wanita seperti itu. "

Yesung menghela nafas dan mengerti kenapa Ryeowook bisa sampai seperti ini.

Yesung melemparkan Ryeowook keatas ranjangnya karena sudah tidak kuat menopang bobot tubuh hyungnya ini. Kelihatannya saja kurus tapi beratnya minta ampun.

" Yesung-ah, "

" Ehm,?" Yesung membiarkan Ryeowook berbaring dan membantu lelaki itu untuk melepaskan sepatunya.

" Apa kau menyukai Siwon atau Kyuhyun? "

" Tidak keduanya" Jawab Yesung asal " Aku menyayangi mereka"

" Lalu siapa yang kau cintai? "

" Keempat hyungku lah, siapa lagi? " Jawab Yesung lagi membuat Ryeowook tertawa disela-sela kesadarannya.

" Aku juga mencintai kalian semua" Racau Ryeowook sambil menutup wajah dengan sebelah tangannya.

Setelah membantu Ryeowook membuka sepatunya, Yesung melepaskan celana dan baju Ryeowook lalu menyelimuti hyungnya yang entah sejak kapan sudah tertidur pulas.

Yesung menghela nafas karena kelelahan, dia lalu mematikan lampu dan menyusul hyungnya untuk tidur disebelah Ryeowook. Sebelum tidur yesung menoleh dan melihat wajah Ryeowook yang begitu teduh ketika dalam keadaan tidur seperti ini.

Dia memang sedikit gila, tapi sekalipun dia tidak pernah marah pada Yesung.

Setelah puas melihat wajah Hyungnya, Yesung tidur sambil memeluk Ryeowook. Sebelum memejamkan matanya dia berbisik " Aku mencintaimu, hyung"

Entah sadar atau tidak, Ryeowook tersenyum didalam tidur indahnya.

.
.
.

Pagi harinya Ryeowook merasa agak pusing karena dia terlalu banyak minum malam tadi. Dia merunduk dan melihat adiknya sedang tidur sambil memeluk dirinya.

Ryeowook mencari ponselnya dan melihat waktu yang menunjukkan masih pukul lima pagi. Dengan pelan ia melepaskan pelukan adiknya dan dia tau pasti meskipun rumah ini diledakkan,  Yesung tidak akan bangun sebelum waktunya.

Dia merasa sangat bodoh, untuk apa dia terlalu bersedih hanya karena Sungmin akan menikah. Lihatlah disini, semua saudaranya bahkan lebih berharga dibandingkan apapun didunia ini.

Apalagi dia memiliki seorang adik yang masih butuh kasih sayang penuh darinya. Kalau Kibum sudah tidak masuk hitungan karena lelaki itu sudah bisa mengurus dirinya sendiri.

Ryeowook memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur adiknya. Dia ingin mandi air hangat untuk menenangkan hati dan fikirannya.

Setelah selesai mandi dan selesai mengenakan seragam dinasnya. Ryeowook menyiapkan segala hal untuk mereka santap dipagi ini. Memang tugasnya menyiapkan makanan dimeja setiap pagi meskipun hanya sekedar susu dan Roti saja.

Sudah pukul enam tiga puluh, semua saudaranya pun sudah berkumpul dimeja makan dengan kesibukan mereka masing-masing. Ada yang membaca Koran ada yang sibuk dengan ponselnya dan ada yang hanya diam tanpa melakukan apa-apa.

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang