Semua Sayang Yesung

Sesion II : Rasa Yang Tertinggal

Saat sedang beristirahat dikamarnya, Yesung teringat pada Taecyeon yang saat ini sedang mendekam didalam penjara. Lelaki itu sedang menunggu penentuan nasibnya yang entah hukuman apa yang akan diterima atas kesalahan yang ia perbuat.

Meskipun dia seorang penjahat, meskipun Taecyeon pernah bersikap buruk padanya, tapi Yesung tidak mungkin melupakan Kasih Sayang taecyeon yang walaupun hanya sebentar waktu itu. Bagaimana Taecyeon memperlakukannya seperti seorang adik. Yesung tidak mungkin bisa melupakan itu semua.

Yesung menyimpan Foto adik Taecyeon didalam kamarnya. Meskipun dia tidak mengenal lelaki itu, tapi Yesung merasa seperti memiliki hubungan Khusus dengan mereka. Mungkin karena rasa kemanusiaan.

Sudah lama Yesung tidak mengunjungi lelaki itu dan, baiklah, hari ini dia akan kesana, sendirian saja.

Yesung pergi menggunakan Sepeda motor kesayangannya dan sebelum mengunjungi Lelaki itu, dia terlebih dahulu membeli beberapa makanan untuk ia berikan pada Taecyeon.

Sesampainya di Penjara, Yesung melakukan segala sesuatu yang harus ia lakukan jika hendak mengunjungi seorang tahanan hingga seorang petugas datang bersama Taecyeon.

Tidak seperti saat pertama kali dia mengunjungi Taecyeon, kali ini tidak ada penghalang kaca sama sekali. Mereka bertemu di sebuah ruangan yang memang dikhususkan untuk mengunjungi seorang tahanan.

Yesung tersenyum manis ketika ia menyambut Taecyeon, membuat Lelaki itu membalas senyumnya " Hyung, bagaimana kabarmu? "

" Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja" Jawab Taecyeon sembari mengangkat bahu.

" Ini, aku bawakan makanan untukmu hyung."

" Terimakasih, "

" Hyung, kapan sidangmu akan digelar?" Tanya Yesung ragu-ragu.

Taecyeon mengepalkan kedua tangannya yang ada diatas meja, setelah itu dia menghela nafas panjang " Mungkin minggu depan, "

" Apa kau tidak menyewa pengacara, hyung? Setidaknya kau bisa minta keringanan hukuman"

Taecyeon tersenyum masam " Tidak ada yang mau membela penjahat sepertiku. Kejahatanku terlalu banyak dan hanya menunggu hukuman mati saja"

" Tapi, hyung"

" Kau bawa apa? Hyung mau mencobanya " Potong Taecyeon cepat.

" Hyung, siapa nama adikmu? "

Pertanyaan Yesung membuat pergerakan Taecyeon terhenti, setelah itu lelaki itu tersenyum kecil " Untuk apa kau tau namanya? Dia juga sudah tidak ada lagi, "

Yesung memegang kedua tangan Taecyeon, menggenggamnya erat-erat " Hyung, meskipun dia sudah tidak ada didunia ini lagi. Tapi, aku yakin dia masih ada didalam hatimu"

" Yesung-ah, jika nanti aku dihukum mati. Aku ingin kau yang mengurus pemakamanku, kuburkan aku disebelah pusara adikku"

Mendengar ucapan Taecyeon membuat hati Yesung gemetar. Dia tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut taecyeon.

" Tidak, hyung. Aku yakin kau tidak akan dihukum mati. Aku, aku akan minta ayah angkatku untuk jadi pengacaramu"

Taecyeon menggelengkan kepalanya " Sudah tidak ada gunanya lagi. Kejahatanku sudah tidak bisa dihitung lagi dan, aku bahagia disaat terakhir seperti ini masih ada yang perduli padaku. Itu sudah sangat cukup untukku"

" Hyung, "

" Itu adalah permintaan terakhirku. Kau tidak boleh menolaknya, atau aku akan menghantuimu setelah aku mati nanti"