Setelah masuk kedalam kamar, Yesung membuka dua kancing bagian atas seragamnya. Tas sekolahnya dia letakkan sembarangan, dia lalu duduk dilantai bersandarkan badan ranjangnya.
Bukan dia tidak bersyukur mendapatkan hadiah dari para Hyungnya. Hanya saja, waktunya saat ini sangat tidak tepat untuk dirinya menerima hadiah bernilai sangat besar seperti itu.
Jauh-jauh hari dia selalu berfikir, apa yang bisa ia lakukan untuk meringankan beban pendidikannya yang nantinya akan dipikul keempat hyungnya.
Dia bukan Kyuhyun yang memiliki kejeniusan diatas rata-rata untuk mendapatkan beasiswa.
Lalu tiba-tiba dia dikejutkan dengan hadiah yang bernilai tinggi seperti itu, benar-benar membuat hatinya hancur. Bagaimana jika setelah ini para Hyungnya lagi-lagi harus bekerja lebih keras untuk membiayainya.
Yesung memang manja, tapi dia cukup tahu diri untuk tidak pernah meminta sesuatu yang tidak wajar kepada para hyungnya karena dia tau, hyung-hyungnya tidak akan mungkin menolak jika ia meminta sesuatu pada mereka.
Mendadak sakit kepala menyerangnya, membuatnya memijat pelipisnya perlahan-lahan. Dia sudah cukup pusing dengan persiapan ujian kelulusan yang waktunya tidak akan lama lagi. Belum lagi dia harus mengurus masalah keorganisasian disekolah karena jabatannya sebagai sekertaris Osis. Semua beban dipundaknya terasa sangat berat dan Yesung benar-benar merasa sangat lelah.
" Yesung-ah" Kangin menyembulkan kepalanya dan mengintip kedalam. Dia kemudian tersenyum kecil melihat adiknya yang duduk dilantai tanpa berniat mengganti seragam sekolahnya.
" Hyung, " sapa Yesung.
Kangin masuk, dia kemudian menghampiri Yesung dan memutuskan untuk duduk disebelah adiknya.
" Maafkan aku, " Sesal Yesung sembari menyandarkan kepalanya dibahu Kangin " Maaf karena aku adalah beban berat yang harus kalian tanggung"
Dengan lembut Kangin membelai kepala yesung " Apa itu yang kau fikirkan sampai-sampai kau menolak hadiah dari kami? "
" Hyung, aku tidak masalah jika harus menumpang pada teman-temanku setiap hari, mereka juga tidak akan pernah keberatan. Harga motor itu pasti sangat mahal dan kalian semua bekerja keras mencari uang, bagaimana bisa aku menikmatinya dengan begitu mudah sementara kalian semua membanting tulang untuk membiayai aku yang belum bisa memberikan apa-apa untuk kalian semua"
" Yesung-ah, jika kau menghawatirkan tentang biaya pendidikanmu. Apa kau lupa bahwa kau masih memiliki Asuransi pendidikan??? "
" Asuransi? "
" Cih, kau benar-benar melupakannya" Kangin menepuk pelan kepala adiknya " Untuk masalah biaya pendidikanmu, kita semua sudah tidak terlalu memusingkannya karena kau sudah memiliki asuransi pendidikan sampai jenjang Universitas"
" Lagi pula, motor itu tidak dibeli dengan uang siapapun. Itu adalah hadiah kenaikan pangkat Kibum hyung"
" Apa? "
" Makanya, jangan menilai sesuatu begitu cepat. Harusnya kau bertanya lebih dulu"
Yesung tertegun sejenak " Hyung tidak berbohong padaku kan? "
" Untuk apa Hyung berbohong? "
Yesung bergegas berdiri, setelah itu dia keluar dari kamarnya untuk kembali ketempat semua hyungnya berkumpul sebelumnya " Hyung" Panggilnya dan semua hyungnya yang sedang berkumpul langsung menoleh padanya. Yesung berlari kearah Kibum untuk memeluk hyungnya itu erat-erat.
Kibum tidak lantas membalas pelukan adiknya, dia menatap Kangin yang sedang berdiri tidak jauh darinya dan Yesung.
" Kenapa hyung tidak bilang kalau motor itu adalah hadiah kenaikan pangkat hyung? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Sayang Yesung
FanficIntinya ini cerita keluarga. Yesung baru saja di tinggalkan oleh Ayahnya yang meninggal dunia karena sakit keras. Setelah ayahnya meninggal, dia harus di usir dari rumahnya karena ayahnya meninggalkan banyak hutang. Ayahnya berpesan agar Yesung menc...