Lelaki kecil itu, Namanya Kim Yesung. Anak remaja yang usianya mungkin baru sekitar dua belas Tahun.
Dengan membawa Koper besar dan ransel di punggungnya dia turun dari taksi setelah membayar sesuai Argo yang tertera. Matanya memandang ke depan dimana berdiri kokoh sebuah rumah mewah berpagar warna Abu tua. Rumah tempat tinggal para saudara-saudara lelakinya yang satu ayah dengan dirinya.
Sebelum meninggal, Ayahnya berpesan agar Yesung menemui mereka agar dia bisa menjalani kehidupan yang layak dan tak terlunta-lunta dan bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih baik lagi.
Dengan perasaan yang tidak karuan, Yesung menekan tombol berwarna merah yang menempel di dinding di depan pagar sampai seorang wanita keluar untuk membukakan pintu gerbang " Siapa?" Tanya wanita itu penasaran melihat seorang remaja yang datang membawa Koper dan ransel besar.
Yesung membungkuk sopan lalu mulai memperkenalkan dirinya " Anyeong Haseyo, Kim Yesung imnida" Mendengar Yesung menyebutkan namanya, wanita itu agak terkejut lalu dengan santun dia mempersilahkan Yesung untuk masuk kedalam rumah.
"Silahkan duduk" Wanita itu mempersilahkan Yesung untuk duduk di sebuah sofa berwarna merah tua lalu dia meninggalkan Yesung sendirian, mungkin untuk memanggil seseorang.
Sampai seseorang melangkah turun dari tangga. Orang itu memiliki wajah Cantik yang terjebak di tubuh laki-laki, rambutnya yang panjang hingga Kebahu dan kulit putihnya yang bagai pualam membuat Yesung terperangah. Selama ini dia hanya mendengar dari Ayahnya saja tentang ciri-ciri Hyung tertuanya ini dan berfikir kalau ayahnya sedang membual tantang dia yang memiliki seorang Hyung berwajah Cantik.
" Ikut aku, biar kutunjukkan dimana kamarmu"
Yang Yesung ingat, nama Hyung tertuanya ini adalah Kim Heechul.
Awalnya dia ragu, tapi lelaki ini mengatakan akan menunjukkan dimana kamarnya dan itu artinya Yesung diterima dirumah ini?
" Terima kasih," Yesung membungkuk lalu mengikuti lelaki itu dari belakang tanpa bertanya karena belum akrab dengan lelaki itu .
Heechul membuka pintu sebuah kamar, dengan mengedikkan bahu dia memerintahkan Yesung untuk masuk kedalam kamar " Kopermu?" Katanya saat Yesung berjalan tanpa menyeret kopernya.
Cepat-cepat Yesung mundur dan mengambil kopernya lalu terbirit-birit masuk kedalam kamar .
Tidak terlalu luas, namun Yesung cukup bersyukur karena dia tidak akan terlunta-lunta dijalan dengan tinggal di tempat ini. Kamar ini cat nya berwarna baby blue dan di dinding berhias motif awan di beberapa bagiannya.
" Beristirahatlah, Karena besok kau akan ku daftarkan di sekolah yang baru"
Yesung mengangguk lalu dia menaruh ransel diatas ranjang untuk melihat-lihat isi kamarnya setelah Heechul pergi meninggalkannya sendirian.
Padahal ini sudah malam tapi tak ada seorang pun yang ia lihat selain Heechul dan bibi tua yang membukakan pintu untuknya tadi. Bukankah Ayahnya mengatakan kalau dia memiliki empat orang saudara laki-laki kemana mereka semua?
Yesung menghela nafas lalu ia duduk dilantai sambil membuka isi kopernya lalu mengeluarkan seluruh pakaiannya yang tersisa.
Sebelum ayahnya meninggal, Yesung masih bisa menikmati hidup yang berkecukupan . Bisa bersekolah di sekolah elit, makan makanan mahal dan pakaian-pakaian bagus. Tapi, entah bagaimana caranya ayahnya bisa terlilit hutang yang sangat besar sampai-sampai tak menyisakan apapun untuk nya. Yesung sampai harus terusir dari rumahnya sendiri yang disita oleh pihak Bank.
Klek
Saat ada yang membuka pintu, Yesung menoleh dan agak sedikit terkejut dengan yang ia lihat. Seorang lelaki yang cukup tampan. Tatapan matanya dingin dan kurang bersahabat. Yesung mencoba menebak ini Hyung nya yang ber nama Kim Kangin. Dilihat dari postur tubuhnya, sesuai dengan yang diceritakan ayahnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Sayang Yesung
Fiksi PenggemarIntinya ini cerita keluarga. Yesung baru saja di tinggalkan oleh Ayahnya yang meninggal dunia karena sakit keras. Setelah ayahnya meninggal, dia harus di usir dari rumahnya karena ayahnya meninggalkan banyak hutang. Ayahnya berpesan agar Yesung menc...