Sesion III : Antara Henry dan Hantu Wanita

806 119 50
                                    

Sejak tadi Henry sesekali nampak melirik kesebelah kirinya. Tapi apa yang dia lihat tidak bisa dilihat orang lain termasuk Sehun dan amber yang juga duduk dimasing-masing kanan dan kirinya.

Dia akan memalingkan wajah jika mahluk tak kasat mata itu memandangnya.

Bersikap seolah-olah tidak peduli, atau tidak melihatnya sama sekali.

" Masih tidak mau membantuku??? "

Henry tak  menggubris wanita itu, dia hanya mengusap bagian belakang lehernya yang terasa dingin.

" Ayolah, hanya kau saja yang bisa melihatku. Pada siapa lagi aku harus meminta pertolongan?"

" Aku bukan polisi!"

Ucapan Henry membuat Amber dan Sehun sontak melihatnya bersamaan.

" Apa kau tidak kasihan melihatku gentayangan terus seperti ini??? "

Merasa diperhatikan oleh Amber dan Sehun, henry melirik sedikit dua orang itu bergantian " Kenapa melihatku seperti itu? " Tanya nya pada mereka berdua.

" Sehun-ah" Panggil Amber.

Sehun menoleh dan berkata " Kita pergi dari sini? "

" Ya, aku ta-kut han-tu itu me-nem-pe-li-ku"

" Sama, aku juga tidak mau dekat dengannya terlalu lama. Sebelum aku jadi gila, sebaiknya kita pergi dari sini"

Henry memberikan lirikan yang cukup mengerikan pada wanita yang berwajah setengah hancur yang duduk disebelah kirinya tersebut setelah Sehun dan Amber pergi " Bukankah sudah kukatakan padamu kalau aku tidak bisa membantumu"

" Tapi, aku harus bertemu dengan tunanganku. Jika tidak, aku tidak akan bisa pergi meninggalkan dunia ini dengan tenang"

" Itu urusanmu"

" Dia belum bisa menerima kematianku dan itu membuat jiwaku terkatung-katung didunia ini. Aku ingin bertemu dengannya sekali saja untuk meyakinkanya bahwa meskipun aku sudah mati, aku tetap mencintainya. Dia harus tetap hidup untuk dirinya sendiri, karena hidup masih harus tetap berlanjut"

Henry menghela nafas panjang, dia kemudian melihat wajah wanita itu lekat-lekat " Bagaimana kalau tidak berhasil? "

" Aku butuh orang lain"

" Apa maksudmu? "

" Temanmu yang waktu itu, aku bisa meminjam tubuhnya sebentar."

" Siapa? "

" Yesung"

" Kenapa dia? "

" Kau pasti tahu kenapa, jangan berpura-pura lagi.  Aku hanya meminjam tubuhnya sebentar saja. Kumohon bantu aku sekali ini saja"

Kedua tangan Henry mengepal, dia tahu pasti maksud dan tujuan wanita ini, tapi masalahnya apa Yesung mau ikut membantu juga?

" Setelah ini aku akan benar-benar pergi"

" Nanti aku tanyakan dulu padanya " Henry kembali mencoba Untuk bersikap tidak peduli dan melanjutkan lagi pekerjaannya yang sejak tadi sempat tertunda karena makhluk yang satu ini.

" Baiklah, " Seru wanita itu lemah.

.
.
.

Yesung nampak melamun sendirian di ruang keluarga, kedua telinganya ia sumbat dengan Hansfree untuk mendengarkan musik.

Tatapan matanya begitu kosong seperti memikirkan sesuatu yang hanya dia saja yang tahu.

Melihat adiknya yang duduk sendirian, Kibum menghampirinya. Bahkan Yesung tidak menyadari kehadirannya sama sekali membuat Kibum melihat Yesung dengan alis yang naik sebelah.

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang