Sesion II : Mereka Adalah Keluarga

1.1K 128 43
                                    

Yesung benar-benar menunggu hingga lelaki itu kembali membawakan Obat untuk lukanya.

Tidak terlalu lama, hanya beberapa menit waktu berlalu dan Yesung duduk dikursi taman itu sambil melihat kesana kemari.

" Seharusnya tidak perlu repot-repot seperti ini" Kata Yesung agak canggung ketika lelaki itu duduk disebelahnya dengan sekantong berisikan Alkohol dan obat luka.

Lelaki itu tersenyum dan mulai mengeluarkan apa yang ia beli tadi. Dengan lembut dia memegang lengan Yesung, bermaksud membersihkan lukanya " Tahan sedikit ya," Serunya

Yesung sudah cukup terbiasa dengan segala macam luka. Hanya yang seperti ini saja sama sekali tak ada artinya bagi Yesung.

" Apa Hyung tinggal didaerah ini?" Tanya Yesung.

Pergerakan tangan lelaki itu sempat terhenti ketika Yesung menyebutkan kata, Hyung. Setelah beberapa saat dia tersenyum manis dan menunjukkan dimple dikedua pipinya " Tidak, kebetulan aku hanya sedang lewat saja tadi"

" Oh," Yesung mengangguk.

" Kau sendirian?"

" Ah, aku sebenarnya tadi bersama Hyungku. Dia ada di bangunan itu" Yesung mengarahkan telunjuknya ke Bangunan yang sebentar lagi akan resmi jadi milik dia dan Hyungnya.

" Itu?"

" Iya. Kebetulan Hyung ku akan membelinya untuk membuka sebuah restoran kecil"

Lelaki itu mengangguk kecil dan setelah ia menutup luka Yesung dengan sebuah Plester bermotif beruang dia seperti puas dengan hasil kerjanya " Sudah selesai,"

Yesung melihat Sikunya sebentar setelah itu dia mengucapkan " Terimakasih"

" Ya, sama-sama."

" Kalau begitu, saya permisi dulu hyung. Sekali lagi, terimakasih banyak" Yesung berdiri setelah itu membungkuk sedikit sebagai salam perpisahan pada lelaki itu.

Setelahnya mereka berpisah, tapi ada satu hal yang mereka lupakan. Mereka bahkan tak menyebutkan nama mereka masing-masing.

Ketika Yesung kembali kepada Heechul, sepertinya Hyungnya tersebut sudah selesai dengan urusannya. Dengan langkah yang ringan, Yesung menghampiri Heechul dan Jun " Bagaimana Hyung?" Tanya Yesung.

" Sudah beres, hanya tinggal melakukan pelunasan setelah surat-suratnya selesai. Kau dari mana saja?"

Yesung memegang sebelah tangan Jun, membimbing anak lelaki itu untuk mendekat padanya " Hanya melihat-lihat saja Hyung. Oh, iya jun. Didekat sini ada taman dan banyak anak-anak yang bermain disana. Kau pasti betah disini"

Jun mengangguk sembari tersenyum manis.

" Kacamatamu?" Kata Heechul ketika melihat ada sedikit retak dikacamata adiknya.

" Ah, hanya ada insiden kecil tadi Hyung."

Heechul menyentuh kacamata adiknya untuk menilai apakah masih pantas dipakai atau tidak " Kita beli yang baru ya. Ini sudah retak"

Yesung menggelengkan kepalanya " Ini masih bisa dipakai Hyung, dan ini juga adalah pemberian Max. Aku masih belum mau menggantinya dengan yang lain"

" Ya sudah, tapi kalau sudah tidak nyaman dipakai langsung katakan pada Hyung, mengerti"

Yesung mengangguk patuh.

" Sudah hampir malam, ayo kita pulang."

Entah kenapa mendengar kata pulang Yesung merasa hatinya sedikit kopong. Tidak ada orang lain selain mereka bertiga.

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang