Sesion III :

908 127 140
                                    

Tiga Pria dewasa itu duduk sejajar, mereka mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol. Ada Yesung, Ten dan Johny.

Yesung sudah lebih dulu meminta Izin pada ibunya agar tidak bingung mencarinya yang tidak kembali setelah mencari bola adiknya.

Ten mengeluarakan sebuah Cincin dari saku celananya dan Yesung melihat itu, dia bertanya " Cincin itu?"

Ten tersenyum kecil saat ia melihat wajah Yesung lekat-lekat " Untukmu" Seru Ten yang meletakkan cincin itu diatas telapak tangan Yesung.

" Tapi? "

" Aku sudah tahu jika, kau adalah Yesa"

" A-apa? " Wajah Yesung memucat, mendadak dia menjadi begitu canggung dan malu.

" Kau adalah Agen FBI yang menyamar dan aku, aku adalah si bodoh yang jatuh cinta pada Yesa"

Johny yang duduk disebelah Ten tertawa pelan.

" Harusnya aku marah karena kau sudah menipuku"

Yesung merunduk, dia tidak melihat bagaimana Ten yang sedang melihatnya dengan tatapan yang begitu lembut.

" Tapi, karena kemarin kau sudah menyelamatkan nyawaku, aku rasa kita sudah impas. "

" Ten? "

" Ya, kisah itu akan aku simpan sendiri. Meskipun Yesa itu tidak nyata, tapi kenangan singkat itu memiliki tempat tersendiri didalam hatiku"

Yesung menggigit bibirnya, dia masih merasa canggung karena tidak menyangka pengamarannya bisa terbongkar. Bahkan Kibum hyung dan Ryeowook hyung saja tidak mengenalinya saat ia menyamar menjadi wanita.

" Simpan cincin itu untuk kenang-kenangan karena saat aku kembali ke thailand nanti, belum tentu kita bisa bertemu lagi"

Yesung menoleh, dia melihat wajah Ten lekat-lekat " Kalian adalah buronan Sekarang, bagaimana caranya kalian pergi? "

" Aku tidak akan memberitahumu" Potong Johny cepat "Bisa saja kau mengatakan semuanya pada polisi"

Yesung melirik Johny, setelah itu dia menghela nafas panjang " Baiklah, terserah kalian saja"

Yesung mendongak untuk melihat langit malam yang begitu kelam, malam ini tidak ada bintang sama sekali. Sepertinya akan turun hujan, ah bukankah ini musim panas?

" Ehm, bagaimana kalau kalian tinggal dirumah orangtuaku dulu. Besok ayah dan ibuku akan melakukan perjalanan ke luar negri selama satu minggu"

Ten melihat Johny meminta persetujuan.

" Kita tidak bisa percaya begitu saja pada orang lain" Kata johny yang mengerti maksud tatapan Ten.

" Ya, aku hanya ingin membantu saja.  Tidak ada seorangpun dirumah orangtuaku jika mereka melakukan perjalanan keluar negri. Besok juga aku harus pergi selama dua hari, kalian bisa santai sebentar dirumah itu. Aku tidak akan mengganggu sama sekali "

" Memangnya kau mau kemana? " Tanya Ten.

" Mau pergi berlibur ke Ladang Lavender di Gangwondo bersama teman-temanku"

" Ya sudah, kita terima saja tawaran tinggal dirumah orangtua Yesung. Selama dua hari kita bisa memikirkan waktu yang tepat untuk pergi dari negara ini" Ten lagi-lagi meminta persetujuan Johny.

Johny masih ragu, tapi mereka memang butuh tempat untuk beristirahat dan berlindung sementara.

" Besok pagi Ayah dan Ibuku berangkat, malam ini kalian tidur dihalaman belakang dulu. Nanti aku buka pintu saat semua orang sudah tidur"

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang