Sesion II : Saat Aku Mulai Kehilangan Harapan

1.1K 135 96
                                    

Yesung mengusap matanya yang terasa agak pegal, setelah itu dia meletakkan kacamatanya diatas meja belajarnya.

Karena jarak dari meja belajarnya ke tempat tidur tidak terlalu Jauh, Yesung hanya perlu sedikit meraba hingga bisa sampai naik keatas ranjangnya.

Dia hanya ingin mulai membiasakan diri dengan keadaanya sekarang. Jika suatu hari tiba-tiba kacamatanya rusak atau hilang, setidaknya dia sudah mulai terbiasa dan tak terlalu canggung.

Saat sudah berbaring, Yesung teringat akan adik perempuan dan kedua orang tua angkatnya yang saat ini sedang berada di Luar Negri. Yesung merindukan mereka tapi karena Yunho masih terikat pekerjaan disana, mau tidak mau dia harus menelan Rasa rindu itu didalam hatinya.

Satu persatu mereka mulai tak memiliki banyak waktu untuknya. Mulai dari Kangin yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas militernya, lalu Kibum dan Ryeowook yang juga disibukkan oleh tugas negara, Heechul yang harus memiliki waktu lebih untuk Jun.

Memang, tak ada satupun yang akan melupakan nya, meskipun kasih sayang mereka tak berkurang, tapi Yesung merasa berkecil hati ditambah dengan kondisinya yang seperti ini, didalam hatinya dia ingin mendapat perhatian lebih.

Entah kenapa tiba-tiba ia menangis saat membayangkan, bagaimana jika suatu hari nanti, disaat semua orang sibuk dengan urusan masing-masing dan mulai mengabaikannya.

Dia hanya Orang buta dengan pendengaran yang kurang baik.

Bagaimana dengan masa depannya nanti?

Air matanya semakin deras mengalir, dia benar-benar ketakutan membayangkan hal itu sampai-sampai rasanya sesak dan menyakitkan.

" Menangislah, menangis jika hal itu bisa membuat hatimu tenang"

" Changmin-ah?"

" Ya? Aku datang untuk menghiburmu"

" Kau ada dimana?"

Changmin memegang kedua tangan Yesung, menggenggamnya erat-erat " Aku tidak pernah jauh-jauh darimu, aku selalu ada di hatimu"

Yesung terisak-isak ketika merasakan kehangatan genggaman tangan Changmin " Aku takut saat semua orang meninggalkan ku sendirian, aku takut tidak bisa melewati semuanya meskipun Dimata semua orang aku terlihat kuat tapi, tapi sebenarnya didalam hatiku, aku benar-benar ketakutan"

Dengan kedua tangannya, Changmin mengusap wajah Yesung yang sudah basah oleh air matanya dan mengatakan " Saat kau takut, kau hanya perlu memejamkan matamu dan ingatlah saat semua orang mengatakan jika mereka selalu menyayangimu. Tidak ada yang akan meninggalkanmu"

" Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu jika kau saja sudah meninggalkanku sejak lama."

Tangan Changmin terulur kekepala Yesung untuk membelainya " Aku tidak pernah meninggalkanmu, Yesung-ah. Aku sudah mengirimkan seseorang untuk menjagamu dan dia sudah melakukan yang terbaik, sesuai janjinya padaku."

Yesung memegang tangan Changmin yang ada di kepalanya dan meletakkan telapak tangan itu dipipinya " Max memang selalu ada disaat aku membutuhkannya, tapi dia juga tidak akan selalu ada untukku begitu saja. Changmin-ah, jika di Surga aku bisa melihat dan mendengar lagi tanpa alat bantu. Aku ingin ikut bersamamu saja"

Changmin memeluk Yesung, membiarkan Yesung menangis didadanya " Belum saatnya kau ikut bersamaku, perjalanan hidupmu masih sangat panjang. Masih banyak janji yang masih harus kau tepati dan Cita-citamu yang harus kau raih"

Semua Sayang YesungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang