005

9.2K 431 14
                                    

Istana digemparkan oleh kembalinya seorang pangeran yang membawa bendera kemenangan, para prajurit serta pelayan menunduk patuh.

"Hormat yang mulia, maaf kami tak ada melakukan penyambutan apapun karena kepulangan pangeran sangat mendadak" Ujar salah satu prajurit, para selir di harrem mulai salah tingkah, karena menurut mereka Iqbaal lah pria yang paling bisa membuat mereka terbuai, para selir berjejeran menyambut kembali kedatangan Iqbaal, tetapi Iqbaal sama sekali tak perduli, ia melanjutkan langkah besarnya tanpa memandang ke arah kiri dan kanan, ia fokus pada hadapannya, namun sesampainya dilorong kamar, tangannya dicekal oleh Louise.

"Hebatnya kakakku bisa pulang dalam kurun waktu 3 hari dan mengibarkan bendera kemenangan" Ujar Louise, Iqbaal menggeram.

"Kenapa kau hukum anak kecil itu dengan hukuman yang sangat konyol?! Lebih bagus kau langsung memenggalnya daripada menyiksanya" Louise tampak membuat ekspresi yang dibuat buat.

"Siapakah yang memberitahumu?" Iqbaal mencengkram kerah adiknya.

"Dia selirku, bukan selirmu, kau boleh menyiksa selirku yang lain, tapi tidak dengannya, hanya aku yang boleh, kau tahu!" Louise berdecak kagum, dia tertawa dan menatap tangan Iqbaal yang masih senantiasa mencengkram kerahnya.

"Ikut aku sialan!" Hubungan Iqbaal dan Louise dibelakang publik memang nampak tak begitu harmonis, Iqbaal menyeret lengan adiknya kasar dan membawanya ke gerbong tahanan, dua penjaga tahanan menunduk hormat, tanpa basa basi Iqbaal mengambil langkah besar dan membuka tahanan (Namakamu).

Tubuhnya terpaku saat mencium bau, seperti bau busuk, ya bau busuk, dan seorang gadis dengan wajah pucat meringkuk gelisah, bibir yang hampir ia lahap mentah mentah kini memutih dan pecah pecah, rambutnya kering, Iqbaal dengan cepat menunduk dan menggendong (Namakamu) ala princess style.

(Namakamu) membuka matanya sedikit, dia tersentak, tetapi tubuhnya benar benar lemah, ia tak bisa berkutik, ia hanya menatap manik abu abu terang itu dalam dan penuh harap, lalu matanya kembali terpejam.

"Bocah ingusan, bangun!" Iqbaal menepuk pipi (Namakamu) tetapi gadis itu tak kunjung bangun.

"Woah, apa kau jatuh cinta dengannya?" Iqbaal menatap tajam Louise.

"Bukan urusanmu!" Iqbaal melangkah keluar gerbong tahanan, ia menemui Helena dan betapa terkejutnya Helena saat melihat tubuh (Namakmu) memeluk nyaman tubuh Iqbaal yang mendekapnya.

"Cepat panggilkan tabib ke kamarku!" Titah Iqbaal anarkis, Helena hanya mengangguk, disatu sisi dia juga merasa senang perjuangannya tak sia sia.

"Gadis bernyawa 9, sudah 4 hari tanpa makan dan minum dia tetap hidup, sialan!" Gumam Louise, namun masih bisa didengar oleh Helena yang pura pura tak mendengarnya.

Iqbaal menurunkan (Namakamu) diranjang empuknya, gadis itu belum bangun juga.

"Bibirmu sialan! Sangat rusak" Iqbaal mengelus bibir (Namakamu), (Namakamu) terbangun dan tersentak, Iqbaal segera menjauhkan ibu jarinya dari bibir (Namakamu).

"Apa yang kau lakukan?" Lirih (Namakamu), Iqbaal kembali memasang wajah cool, tak ingin melihatkan kerendahan harga dirinya sebagai pangeran.

"Apa yang ku lakukan?" Pria itu menaikkan alisnya sebelah dan menipis jarak dengan (Namakamu), (Namakamu) menolak dada bidang Iqbaal, tetapi tenaganya seperti semut yang berjalan dikulit manusia.

"Menjauh sialan!"

Tok tok tok

Iqbaal otomatis menjauhi dirinya, ia menarik tangan (Namakamu) yang mencoba kabur darinya, ia kembali memasukkan gadis itu dalam dekapannya.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang