089

2.8K 311 173
                                    

"Iqbaal--Iqbaal--" Lirih gadis itu tersenyum senangg dalam tidurnya.

"Sayang! Sayang! Kau kenapa!" Ujar Iqbaal yang ada dibawahnya. Gadis itu tersenyum dalam tidurnya dan memeluk Iqbaal erat. (Namakamu) tersentak dan terbangun.

"IQBAAL--" Ujar gadis itu terduduk diatas perut Iqbaal. Gadis itu mengucek matanya, menatap Iqbaal yang kini bertelanjang dada dibawahnya. (Namakamu) menatap ke sekeliling, anak anak masih tidur dan---

(Namakamu) bermimpi, ya, gadis itu bermimpi.

"Iqbaal--" Lirih (Namakamu) memeluk Iqbaal. Iqbaal menatap (Namakamu) aneh. Iqbaal mengelus punggung (Namakamu), sementara gadis itu menangis sesenggukan didada Iqbaal.

"Aku bermimpi, kau sudah bisa berjalan--dan aku sangat senang" Lirih Gadis itu. Iqbaal menggeleng dan mencium puncak kepala (Namakamu).

"Aku belum sembuh" Lirih Iqbaal. (Namakamu) menggeleng, rasanya, kesembuhan Iqbaal itu sangat nyata dibenaknya.

"Iqbaal--"

"Aku tak tahu, kenapa aku bisa lumpuh tiba tiba--aku takut--kalau mereka meracuniku denhan racun itu" Ujar Iqbaal.

Deg

Masuk akal, sama seperti Louise yang lumpuh tiba tiba, tidak masuk akal. Apa jangan jangan Alex meracuni Iqbaal?

Tetapi kenapa sudah 3 hari kenapa obat itu tidak sembuh? Kenapa? Apa Iqbaal benar benar lumpuh? Atau Iqbaal diracuni?.

Sepertinya Iqbaal benar benar harus dipanggilkan tabib, ya, tabib.

"Apa kau setuju kalau aku panggilkan tabib?" Ujar (Namakamu). Iqbaal mengangguk.

"Ya, aku sangat setuju" Ujar Iqbaal senang. (Namakamu) mengangguk dan mengecup pipi Iqbaal.

"Aku akan belanja, lalu aku sekalian panggilkan tabib kampung ya?" Ujar (Namakamu). Iqbaal mengangguk, gadis itu bangkit, namun Iqbaal menarik lengan (Namakamu).

"Jaga dirimu dipasar, aku tidak mau kau disentuh siapapun" Ujar Iqbaal.

Deg

(Namakamu) teringat saat Keenan menyentuhnya--ia benar benar kotor. Tetapi hanya seutas sentuhan, dan itu benar benar membuatnya hina. Ia sudah melanggar janjinya sebagai istri Iqbaal.

Untungnya, pria asing itu membelanya--tetapi ia tak tahu-kenapa suara pria asing itu tak asing baginya?

(Namakamu) tersenyum kecil dan mengangguk.

"Morning kiss?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menunduk dan menempelkan bibirnya dibibir Iqbaal. Iqbaal tersenyum, (Namakamu) mengusap dada telanjang Iqbaal.

"Kau tidak mau mandi?" Ujar (Namakamu). Iqbaal mengangguk.

"Ya" Ujar Iqbaal. Gadis itu melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya. Hingga kini tubuhnya dan tubuh Iqbaal polos tanpa seutas benang.

Gadis itu memberdirikan tubuh Iqbaal dan mengalungkan sebelah tangan Iqbaal kelehernya. Iqbaal berusaha agar kakinya bisa menapak. Namun Iqbaal hampir terjatuh, namun tangab mungil itu menahan tubuh Iqbaal agar bisa berdiri sepenuhnya.

Sebuah tatapan meneduhkan memnyemangati Iqbaal agar Iqbaal bisa berdiri. Iqbaal pasti bisa! Iqbaal tersenyum dan mengangguk, ia percaya pada gadis itu.

Perlahan (Namakamu) membawa tubuh berat Iqbaal ke kamar mandi. Gadis itu berjalan dengan perlahan. Iqbaal mengikuti (Namakamu) dan memasuki kamar mandi.

"Duduklah, biar aku yang memandikanmu" Ujar (Namakamu). Iqbaal duduk dan menyenderkan tubuhnya di tembok. Gadis itu perlahan mengguyur tubuh Iqbaal dengan air.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang