Alice berlari sebisa mungkin walau kakinya masin kaku dan dibaluti perban yang sangat tebal, membuat langkahnya terseok seok dan hampir tumbang beberapa kali, tetapi ia harus berlari agar Jack tidak memergokinya. Jack akan membunuhnya jika tahu ia menguping, apalagi dia bukan adik Alex yang sebenarnya. Dia tidak memiliki kekuasaan apapun disini.
Hingga suara memekakkan membuatnya semakin berlari terbirit birit.
"HEI JERAMI BABI! BERHENTI KAU! URUSAN KITA BELUM SELESAI!" Pekik gadis itu. Alice terlus berlari, berbelok ke arah lorong lorong yang ramai pengawal untuk meminta bantuan. Fransia semakin mengangkat gaunnya dan mengejar Alice yang berjalan tak lebih cepat dari kura kura itu.
"Tolonggg---tolongg!" Pekik Alice meminta bantuan, Fransua semakin mendekat ke arahnya. Hingga.
Brughh
Tubuhnya menabrak tubub tegap seseorang, Alice memeluk pria itu, pria itu juga mengusap lembut belakanh Alice.
"Kemari kau--!"
"Apa apaan kau Fransia?!" Pekik Alex. Alice menangis dalam dekapan Alex.
"Bisakah kau tidak menjadi anjing liar? Yang selalu mencari masalah pada manusia mana saja yang kau lihat?" Ujar Alex. Fransia terdiam sejenak.
"Pergi Fransia!" Pekik Alex. Fransia mengangguk dan pergi melenggang begitu saja. Alex mengusap rambut Alice lembut. Gadis itu terus menangis sesenggukan didada Alex.
"Sudah, ayo kita pergi" Ujar Alex. Alice menggeleng dan mengeratkan pelukannya.
"Kau belum makan kan? Ayo" Alex menggendong Alice ala bridal style. Alice mengalungkan lengannya ke leher Alex.
Mereka berdua memasuki ruang makan, banyak keluarga Russia yang sudah berkumpul. (Namakamu) duduk diantara Frances dan Sarah. Sementara Fransia duduk disamping Frances.
Alex duduk didepan (Namakamu), seperti biasa, dan Alice duduk didepan Frances. Pria tampan asal perancis itu meludahi lantai marmer, ia jijik, mengapa harus berdepanan dengan gadis rabies ini?.
"Gebetan baru? Sangat cocok, hahaha" Ujar Alex mengolok (Namakamu) yang duduk disamping Frances dan Frances yang duduk disamping gadis itu. Frances mengurut pelipisnya.
"Lebih baik aku memiliki istri seperti gadis yangdisebelahku daripada gadis yabg duduk disampingmu Alex, kau tahu? Pagi pagi sekali dia sudah buat sial" Ujar Frances. Fransia terkikik keras.
"Ya benar, lebih baik aku memiliki kakak ipar seperti (Namakamu) daripada Alice, jika dia sempat menikahi Alice, maka Alice tidak akan tenang sebelum dia mati, hahah" Fransia terkikik keras. Alice menggertakkan rahangnya.
"Aku juga tidak sudi menikah dengan pria perancis berambut emas yang mirip dengan tai, kau tahu? Lebih baik aku menikah dengan calon raja Persia yang tampannya melebihi siapapun disini" Ujar Alice sombong. Alex menatap Alice tajam.
"Ups--tentunya kakakku yang paling tampan, hahaha" Alice terkikik senang dan memeluk Alice. Afon tersenyum bahagia, sementara Sarah lebih memilih cuek saja. Kedua kembar siam itu meringis jijik, sementara (Namakamu) memilih melanjutkan makannya, meski hatinya sedikit teriris.
Akhirnya hanya terdengar centingan piring berdenting. Frances bersendawa kenyang. Ia mengusap perutnya dan mendongak ke atas. Hingga terdengan ketukam pintu dari pengawal. Alex menyuruhnya masuk.
Pengawal pria itu menunduk hormat. Pria itu menatap Frances.
"Hormat kami yang mulia pangeran Frances, ada seseorang yang menunggumu didepan gerbang, bolehkah kami mempersilahkannya masuk?" Ujar pengawal itu. Alex mengeryitkan dahinya.
"Seseorang?" Pengawal itu mengangguk.
"Seorang pria paruh baya dengan menggendong dua anak laki laki berusia 2 atau 3 tahun" Ujar pengawal itu. Fransia membelalakkan matanya, apa? Anak kecil? Mengapa mencari kakaknya? Bukannya setahunya kakaknya tak pernah dekat dengan anak kecil dan gadis manapun? Alex juga ikut terkejut, begitu juga Afon.
Frances membelalak cemas dan mengangguk. Frances bangkit dengan gusar, gerakan pria itu sedikit berlari.
"Ayo kita ikuti, aku penasaran" Ujar Fransia menarik tangan (Namakamu). (Namakamu) bangkit dan mengikuti langkah Fransia. Begitu juga Alex. Alex bangkit, namun tangannya dicekal oleh Alice.
"Alice, aku disini saja. Aku masih ada urusan" Ujar Alex menepis kasar tangan Alice, menyusul langkah Fransia dan (Namakamu).
:::
"Anak ayah" Ujar pria tampan itu berjongkok mrnyamai tingginya dengan kedua anak laki laki tampan tersebut. Kedua tubuh mungil itu memeluk pria yang bahkan masih berusia remaja. Pria itu terharu dan mencium kepala anaknya tersebut.
"Hormat yang mulia pangeran Frances, pangeran Josh dan Jason mengalami demam tak kunjunh turun semenjak kau pergi meninggalkan Perancis, jadi mereka merindukanmu dan sangat ingin bertemu denganmu, maafkan kelancangan hamba yang membawa mereka kesini tanpa pamit terlebih dahulu" Ujar orang itu. Frances tersenyum lembut dan menggeleng.
"Tidak masalah James" Frances menempelkan punggung tangannya ke dahi kedua anaknya, ia adalah ayah yang perhatian bagi Josh dan Jason.
"Cengeng sekali huh, baru saja ditinggal sebentar, sudah demam" Frances mencubit kedua pipi menggemaskan anak laki lakinya.
"Bagaimana makam Laura? Sudah kau urus?" Ujar Frances menatap James sedih, ia mencoba menyembunyikan tangisannya agar tak meledak disini, matanya berkaca.
"Saya sudah mengurus makam nona Laura dengan sebaik baiknya, menaburkan bunga dan merawat makamnya secantik mungkin sebagaimana cantiknya ia di semasa hidupnya" Ujar James. Frances tersenyum lembut. Ia menepis air matanya yang hendak keluar.
"Semoga tuhan menempatkan gadisku di sisinya untukku" Lirih Frances.
"Jadi, apakah kau sudah siap untuk mengatakannya pada keluargamu bahwasanya kau sudah memiliki kedua putra?" Ujar James. Frances mengangguk berat.
"Ya, aku siap" Lirih Frances.
"Dan aku tidak bisa begini terus, Josh dan Jason butuh seorang ibu untuk mengurus mereka disaat aku sibuk berperang nanti" Ujar Frances.
"Dan aku akan mencarikan ibu baru yang baik buat mereka setelah aku naik tahta nanti" Ujar Frances, James tersenyum lembut.
"Lihat itu (Namakamu)! Lihat! Aku memiliki keponakam kandung akhirnya, yeayyy!" Pekik Fransia meloncat loncat, mengajak (Namakamu) juga meloncat loncat dan merayap di dinding bersamanya. Alex mengusao wajahnya gusar.
"Ini tidak bisa dibiarkan, bagaimana ia menyembunyikannya selama ini?" Gumam Alex. Akhirnya pria itu menghela nafas dan memilih keluar dari persembunyiannya.
"Frances!" Pekik Alex. Semuanya terkejut, begitu juga Frances, wajahnya semakin memucat, dan menggenggam tangan anaknya erat.
Halo aku balik😭
Bagaimana alur kali ini? Menarik? Or not?
Ada yang nyangka ternyata sitampan Frances sudah memiliki kedua putra?
Akankah Alex menerima kehadiran Josh dan Jason?
Btw maaf author up sampai selama ini, author juga kurang enak badan belakangan ini dan ini juga hasil draft begadang, jadi dokternya nganjurin buat istirahat yang cukup dan untungnya ga ada komplikasi penyakit apa apa alhamdulillah.
Dan setelah ngared beberapa hari, author disinu membawa 3 chapt sekaligus PO untuk kalian dan pastinya jangan lupa ngasih responnya buat author biar makin semangat dan cepat membaik agar bisa up seperti jadwal biasa;(
Sooo
Spam comment here⬇⬇⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Casuale⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...