068

3.3K 288 180
                                    

(Namakamu) mendelik semalaman, ia bersumpah malam ini Iqbaal tidak ada manisnya sedikitpun. Kejam? Iya. Dan ntah  mengapa ia bisa mengerang dibawah pria ini malam ini.

(Namakamu) mengerjap pagi ini, ia terus memegang daerah pribadinya dan mengerjap lagi. Ya tuhan, ia bersumpah sangat sakit. (Namakamu) menutupi tubuhnya dengan selimut hingga di dagunya.

Iqbaal melenguh dam memeluk erat tubuh (Namakamu). Pria itu mencium bahu (Namakamu), (Namakamu) tak perduli. Ia bersumpah Iqbaal benar benar menepati janjinya, ia rasa hari ini ia tidak bisa berjalan.

"Tidurlah, kita baru selesai 5 menit yang lalu" Ujar Iqbaal. Ya, mereka mulai bermain dari pukul 7 malam dan berakhir pagi ini, pukul 3 pagi. Bayangkan seberapa ganasnya Iqbaal selama 8 jam tersebut?. (Namakamu) menggeleng.

"Tidur atau aku akan melakukannya lagi" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengerjap dan menggeleng, gadis itu memjamkan matanya.

Iqbaal mengelus lembut paha mungil sang gadis.

"Sakit ya?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) mengangguk gemas, (Namakamu) membuka matanya, hingga bulu mata sang gadis dan Iqbaal bertemu. Iqbaal tersenyum tipis.

"Ya sudah, besok aku janji akan membaik, makanya tidurlah" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengangguk.

"Apa aku melakukannya terlalu keras?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) mengangguk. Iqbaal mengecup tulang pipi sang gadis.

"Maaf ya" Lirih Iqbaal. (Namakamu) mengangguk lagi, sekarang Iqbaal mengusap surai rambut (Namakamu).

"Tidur ya" Ujar Iqbaal lembut, (Namakamu) mengangguk. Iqbaal mengecup dahi (Namakamu). Kemudian Iqbaal menyanyikan sebuah lagu tidur untuk (Namakamu).

"Tidurlah istri--"

"Mana ada lagu seperti itu" Ujar (Namakamu) tiba tiba kembali terbangun dan mengerjap. Iqbaal menatap wajah (Namakamu) dan tersenyum kecil.

"Kau belum lelah huh? Masih mau?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) terdiam. Ia juga tak tahu mengapa ia tak lelah, mungkin karena ia insomnia, atau ia memang masih kesakitan oleh perbuatan Iqbaal.

Cup

"IQBAAL UDAH IH! SAKIT!" Pekik (Namakamu) saat Iqbaal menindihnya lalu kembali menciuminya.

:::

Pintu terbuka, menampilkan Alex, Afon, dan Sarah memasuki kamar (Namakamu) dan Iqbaal. Pagi ini Iqbaal sudah berpakaian rapi, sementara (Namakamu) masih tanpa busana dan hanha tertutupi selimut, setelah pagi tadi Iqbaal kembali memainkannya. Pagi ini sudah pukul 8, dan keluarga Russia ini mengunjungi (Namakamu).

"Adikku, apa kabarmu?" Alex seketika meloncat keranjang dan memeluk tubuh (Namakamu), Alex mengecup dahi (Namakamu) gemas.

(Namakamu) mengerjap dan menutupi dadanya dengan tangannya. Padahal ia sudah memakai selimut yang menutupi tubuhnya penuh hingga ke mulutnya.

Alex yang baru menyadari ada ganjal, Alex terkejut, kemudian Alex tertawa kencang.

"Ya tuhan sayang, tidak mungkin aku menyetubuhimu" Ujar Alex mengelus kepala (Namakamu) sayang, sementara Iqbaal memperhatikan Alex dan (Namakamu) dari sini. Iqbaal menatap Alex tajam

"Kak Alex--SAKIT HIKSSSSS!" Pekik (Namakamu) memeluk lutut Alex. Senyum Alex memudar, Alex menatap (Namakamu) panik. Alex benar benar panik sekarang! Alex menyentuh pelan bahu (Namakamu).

"Apa sayang? Apa yang sakit?" Ujar Alex panik melihati tubuh (Namakamu). Namun ia tak menemukan luka apa apa. (Namakamu) yang mencoba mengadu pada Alex, (Namakamu) menunjuk Iqbaal yang bersila disampingnya. Dan Iqbaal memucat sekarang!

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang