067

3.4K 320 223
                                    

Sarah berjalan perlahan menunu Afon. Sarah duduk disamping Afon. Sarah menunduk takut menghadap (Namakamu) dan Iqbaal. Afon menyingkirkan anak poni Sarah ke belakang telinganya. Ternyata sepasang insan paruh baya ini juga bisa romantis, Alex mengurut pelipisnya.

"Jelaskan sekarang kepada putra dan putri kita, sayang" Ujar Afon. Sarah merunduk takut takut, Afon menggenggam jemari Sarah mencoba menguatkan Sarah.

"Sebenarnya aku---ibu Alex dan (Namakamu) yang asli" Lirih Sarah pelan. Alex tersenyum meringis, pria tampan itu mengusap dagunya. Sementara (Namakamu) terdiam seribu bahasa menatap wajah Sarah yang merunduk, (Namakamu) menggeleng lirih.

"Ibuku sudah meninggal" Lirih (Namakamu). Sarrah menggeleng.

"Rose?" Tanya Sarah lirih. (Namakamu) mengangguk.

"Rose adalah temanku dulu, dan Ryan adalah suami Rose, Rose adalah wanita mandul yang bertahun tahun dan Ryan tidak ingin berpaling dari Rose, jadi waktu itu---" Lirih Sarah terhenti.

"Aku tidak ingin memiliki anak lagi" Lirih Sarah. Alex mengepal dan menghadap Sarah.

"DASAR JALANG! KAU MEMBUAT TAPI KAU TIDAK MAU MEMILIKI! MAUMU MEMILIKI ANAK LAKI LAKI LAGI AGAR BISA MENJADI PERMAISURI IYA?!" Pekik Alex. Sarah menangis dan menunduk. (Namakamu) menggeleng kala Alex memaki Sarah didepannya.

"Alex jaga bicaramu, dia ibumu" Ujar Afon. Alex menggeleng.

"IBU MACAM APA DIA YANG TEGA MENCAMPAKKAN PUTRINYA SENDIRI DIBAWAH LEMBAH DAN PERGI MENINGGALKANKU SAAT BARU LAHIR DEMI MENGABDI PADA DINASTI ORANG LAIN HAH?!" Pekik Alex gemuruh. Alex menunjuk nunjuk wajah Sarah.

"Alex cukup!" Lirih (Namakamu). (Namakamu) menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka bahwa gadis yang selama ini diceritakan Sarah ternyata dirinya.

"Dan ayah masih mau menerima jalang ini setelah dia menelantarkan kami?! Kenapa kau tidam meminta makan pada bajingan yang ada didepanmu saja?!" Pekik Alex. Iqbaal menatap Sarah bergantian, jadi selama ini benar dugaannya? Bahwa kedekatan (Namakamu) dan Helena ada hubungannya?.

"Alex--dia ibu--"

"TIDAK SAYANG! TIDAK!" Pekik Alex pada (Namakamu), (Namakamu) tersentak. Nafas Alex sangat memburu, pria tampan itu bangkit dan menunjuk wajah Sarah.

"Asal kau tahu! Sampai kaapnpun aku tidak akan menganggapmu ibuku!" Desis Alex pada Sarah, sudah cukup ia ditelantarkan bagai anak yang malang tanpa seorang ibu, adiknya dibuang begitu saja bagaikan sampah, dan Sarah bersenang senang dengan pria dari dinasti Iqbaal.

Alex menatap Sarah tajam lalu melenggang keluar dari tahanan menunggalkan mereka.

"Cukup bi! Sekarang aku hanya ingin bertanya, siapa ayah dari calon istriku?!" Tanya Iqbaal. Seakan malaikat pencabut nyawa sudah berdiri didepanbya, Sarah tercekat, aliran darahnya seketika terhenti. Perlahan Sarah mendongak menatap Iqbaal, Sarah menggeleng pelan, ia menatap ada raut kecewa dimata putrinya juga.

"Afon" Lirih Sarah. (Namakamu) tercengang menatap Afon, Afon adalah ayahnya? Jadi--

Afon juga tersentak menatap Sarah. Afon menatap (Namakamu) lirih. Afon menggeleng.

"Jadi (Namakamu) adalah Jasmine, putri kandungku juga setelah Alex yang waktu itu pernah kau gugurkan?" Uhar Afon. Perlahan Sarah mengangguk kecil. Iqbaal menatap (Namakamu) tak percaya. (Namakamu) nyaris membulatkan matanya. Tidak--tidak mungkin!.

Kata Alex mereka hanya seibu, tidak se ayah.

:::

"Aduh sakit" Ringis Iqbaal saat (Namakamu) mengompres luka lebam bekas cambukan yang ada disekujur punggungnya. (Namakamu) juga tersentak sesekali saat pria itu mengaduh kesakitan.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang