084

2.8K 303 242
                                    

Alex memegang bahu (Namakamu) dengan sebelah tangannya, sementara tangan sebelahnya lagi membawa satu piring penuh kue kuean yang tampak menggiurkan. Sementara Fransia membawa satu nampan penuh roti sandwich dan daging sapi panggang yang besar dan tebal, yang nampaknya cukup membuatnya kenyang sepanjang hari.

(Namakamu), Fransia dan Alex duduk dikursi toko mereka. (Namakamu) mengambil segelas jus semangka yang ada dinampan, gadis itu juga memakan buah apel yang dibawa Fransia.

"Tadi siapa? Aku lihat ada yang singgah" Ujar Alex. (Namakamu) mengangguk dan memberikan sekantung keping emas kepada Alex. Alex menatap sekantung keping emas itu aneh, lalu menatap (Namakamu) lagi.

"Tadi ada yang beli terompah manik bunga ungu" Ujar gadis itu.

"Kau sudah memberi kembaliannya?" Tanya Alex. (Namakamu) menggeleng, ia tidak akan mengatakan tentang kejanggalan sepasang pasutri itu pada Alex, ia tidak mau menyusahkan Alex.

"Dia tidak meminta kembalian" Ujar (Namakamu). Seketika pikiran Fransia terbang pada pria semala yang ia temui.

:::

(Namakamu) mengikuti Alex dan Fransia yang mengu jungi kamar Afon. Ya, untuk penyambutan kepulangan Frances ke Perancis setelah menaklukan 3 daerah sekaligus dalam beberapa hari.

Ceklek

(Namakamu) dapat melihat Frances mencengkram tangan Josh. Josh mendongak menatap Frances kesakitan, (Namakamu) benar benar tidak tega pada Josh sekarang.

"Kakek--nenek--Josh tidak mau ikut ayah" Lirih Josh kesakitan. Kini Afon menarik Josh dan mendudukkan Josh dipangkuannya. Afon mengusap sayang kepala Josh.

"Josh harus ikut ayah untuk latihan lebih banyak, sebentar lagil tak terasa, Josh akan menjadi kaisar, apa Josh tidak mau menjadi kaisar? Josh bisa menaklukan gadis manapun yang Josh mau" Ujar Afon. Josh melirik Krystal, lalu Josh kembali menunduk, dan menggeleng pelan.

"Josh aset terpenting Perancis saat ini, Josh adalah harapan warga Josh, Josh putra mahkota, Josh mau menjadi kaisar yanh hebat seperti paman Alex kan?" Ujar Afon. Josh menga gguk.

"Jangan mau! Nanti jadi tukang sandal!" Sindir Iqbaal. Semua pandang mata menatapnya, termasuk Alex yang menatap tajam Iqbaal.

"Jangan seperti itu paman Iqbaal. Paman Iqbaal dan paman Alex sama sama berpengaruh" Ujar Afon menirukan suara anak kecil dan memainkan tangan Josh.

"Aku tidak sudi disamakan dengan banteng penjahat kelamin ini!" Pekik Alex tajam.

"Dasar tukang sandal!"

"Dasar gigolo!" Balas Alex.

Afon mengurut pelipisnya dan menggeleng, jika Alex dan Iqbaal dipertemukan, maka pasti selalu ada kericuhan.

"Cukup! Jika kalian mau bertengkar, keluar saja!" Ujar Afon, Alex dan Iqbaal saling menatap tajam, lalu saling membuang wajahnya secara bersamaan.

"Jadi bagaimana? Josh mau kan ikut sama ayah ke Perancis?" Pujuk Afon mencoba memujuk Josh. Josh menghela nafasnya dan mengangguk.

"Maaf ayah, bukan bagaimana, maaf jika aku lancang, bagaimana jika aku mengambil hak asuh Josh?" Lirih (Namakamu) pelan. Frances tersenyum senang dan mengangguk.

"Ide bagus, tetapi kau harus ikut bersamaku ke Perancis" Ujar Frances mengedipkan sebelah matanya. (Namakamu) tersentak dan sontak menggeleng, sementara Iqbaal menarik tangan sang istri dan merengkuhnya. Iqbaal mengetatkan rahangnya.

"Tidak bisa sayang, Josh memanh harus benar benar berlarih keras agar menjadi pemimpin yang bijaksana" Ujar Afon.

"Bukannya kalau untuk berlatih, dimana mana juga bisa?" Ujar gadis itu polos. Afon terkekeh kecil dan menggeleng.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang