Dengan sigap para pengawal membentuk sebuah lingkaran. Melindungi (Namakamu) dan Helena. Mereka berjalan mengendap endap. Bersembunyi sesekali dibalik lorong yang sepi kala melihat pengawal Persia mengitari istana. Hingga seseorang menyergap salah satu pengawal dengan dua pedang yang ia genggam.
"Siapa kalian?!" Desis pria itu mencekik salah satu seorang pengawal dari belakang. (Namakamu), Helena dan ketiga pengawal Russia sontak melihat kebelakang.
"(Namakamu)?" Pria itu menjatuhkan tangannya. Bergantian, pengawal itulah yang menodong sang pria dengan pedang panjangnya.
"Jangan!" Titah Helena membuka penutup mulutnya. Louise menatap (Namakamu) cemas dan juga bayi yang ada dalam genggamannya. Pengawal menurunkan pedangnya.
"Kau--"
"Kami bukan penghianat atau penyusup" Ujar Helena. Louise menatap ke arah Helena curiga.
"Lalu untuk apa kalian memasukkan pengawal dari kekaisaran lain?!" Ujar Louise tegas.
"Louise, kurasa aku harus--"
"Tuan putri akan ikut dengan saya" Ujar Helena. Louise menatap ke arah Helena.
"Apa maksudmu?"
"Ceritanya panjang, pangeran. Hanya saja saya berteman dengan kaisar Russia, dan saya berniat membawa tuan putri untuk tinggal disana, saya tidak bisa meninggalkan tuan putri bersama bayinya disini sendirian tanpa siapapun, tempat ini sangat menyakitkan untuknya" Ujar Helena. Louise menatap (Namakamu) sendu.
"Apa maksudnya ini?!" Pekik Louise menatap ke arah pengawal Russia dan Helena bergantian. Pandangan Louise menyendu pada (Namakamu)
"Secepat itu kau pergi?" Ujar Louise, (Namakamu) menggeleng.
"Tidak, aku hanya ingin menggunakan kesempatan ini sebagai kebebasanku" Ujar (Namakamu). Louise menatap (Namakamu) lekat. Tetapi (Namakamu) mencoba menghindari diri dari Louise.
"Kami pasti akan menemuimu lagi" Ujar Helena. Louise menggeleng.
"Bukan, anak dari Afon adalah teman sekolahku dulu, hanya saja Iqbaal yang bermusuhan dengan Alex. Bagaimana jika Alex tahu kau selir Iqbaal dan mengira kau adalah penghianat. Lalu ia akan membunuhmu?" Ujar Louise. Helena menggeleng. Wajah (Namakamu) seketika memucat. Cukup penderitaannya sampai disini!.
"Tidak akan pangeran" Ujar Helena mencoba menyakinkan Louise. Louise mengangguk dan menatap kedua bayi mungil yang sedang tertidur dengan damai disana.
"Aku akan sering mengunjungi baby nanti" Ujar Louise memainkan pipi Kingston dan Krystal. Kemudian Louise mengangguk. Ia memberi jalan pada pengawal Russia yang mengelilingi (Namakamu) dan Helena untuk kabur. Tak sedikit pula yang terkejut. Namun dengan arahan Louise. Para pengawal memberi jalan untuk para pengawal Russia.
(Namakamu) naik ke atas kereta kencana dibantu beberapa pengawal dari Russia. Selanjutnya, Helena menaiki kereta kencana, ia juga dibantu oleh beberapa pengawal Russia.
Dari jendela. (Namakamu) dapat melihat Louise melambaikan tangan, lambaian terakhir untuk terakhir kali mereka bertemu, mungkin.
Fikiran (Namakamu) jatuh pada Edgar, bagaimana jika Edgar melihat kepergiannya dan mendengar perbincangan Helena dengan Louise. Ia pasti akan mengadukannya pada Iqbaal.
Helena mengusap punggung tangan (Namakamu).
"Jangan cemas, kita akan memulai kehidupan baru dan anggap aku seperti ibumu sendiri, yakinlah, sebengis apapun aku, aku tidak akan melukaimu" Ujar Helena lembut. (Namakamu) tersenyum kecil. Pandangannya jatuh pada Kingston dan Krystal. Nama yang sangat unik baginya. Ntah mengapa nama selangka itu terlintas difikiran pria bejat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...